58. Flashback

674 33 11
                                    

Derren turun dari motornya begitu sampai di depan rumah Sifa, ini jam tujuh pagi namun ia tau jika Sifa tak akan ke sekolah, mungkin lelah.

Dengan seragam putih abu-abu yang bajunya di keluarkan, rambut berantakan, dan wajahnya yang menampilkan senyum walaupun masih terlihat kacau. Derren hendak mengetuk pintu sebelum akhirnya ia mengurungkan niatnya karna merasa jika itu tidak perlu. ia pun membuka pintu rumah Sifa yang tak di kunci.

Derren masuk ke kamar Sifa, melihat Sifa yang tidur meringkuk dengan memeluk jaketnya membuat Derren tersenyum dan duduk di tepi ranjang Sifa.

Sifa masih belum berganti pakaian semalam membuat Derren berdecak. Ia menyelimuti tubuh Sifa agar Sifa jadi semakin nyaman.

Setelahnya Derren berdiri dan menutup jendela Sifa agar cahaya matahari tak mengusik tidurnya. Derren lalu kembali ke tepi ranjang dan  mengelus rambut Sifa dengan gerakan lembut.

"Aku tau tadi kamu ga serius, kamu cape ya?" gumam Derren pelan.

Derren melepas sepatunya lalu berbaring di sebelah Sifa, ia memeluk Sifa dengan ikut menidurkan dirinya.

"Emhh..." lenguh Sifa saat merasa tidurnya terganggu.

"Sssttt bobo lagi Sayang." bisik Derren lembut sedangkan Sifa langsung memeluk Derren dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Derren.

Tangan Derren mengelus punggung Sifa dengan lembut dan tersenyum, sedangkan Sifa semakin menduselkan kepalanya di leher Derren guna mencari tempat ternyaman nya.

Setelah merasa dirinya nyaman, Sifa mengeratkan pelukannya yang di balas Derren dengan pelukan hangat sampai Sifa kembali terlelap.

"Kamu bisa ngomong udahan, tapi kamu ga bisa bohong kalau kamu ga mau ngelakuin itu, aku tau ada hal lain yang buat kamu berubah kaya gini." gumam Derren setelah mencium pelipis Sifa.

Derren lalu ikut memejamkan matanya, ia juga mengantuk karna belum istirahat sama sekali dari semalam, hanya sebentar itupun ketiduran.

••***••

Siska menciumi wajah Ronald yang tertidur dengan nyaman, "Bangun Gala.... udah pagi ini loh...." rengeknya dengan menggoyangkan tubuh Ronald.

Sedangkan Ronald hanya berpura-pura tidur, sejak Siska masuk ke kamar mereka Ronald sudah bangun sebenarnya, tapi tetap memejamkan matanya karna menunggu Siska membangunkannya.

Dan ia tak tau kalau cara Siska membangunkannya dengan cara menciumi wajahnya, ia semakin sengaja berpura-pura tidur agar Siska terus menciuminya.

Siska menciumi bibir Ronald berkali-kali namun Ronald tak bergerak sedikitpun.  "Galaaaaa ishh!" kesal Siska.

"Galaaa ih bangunnnn udah pagii!" ujarnya dengan menggoyang-goyangkan lengannya.

Karna kesal dengan Ronald, Siska sampai mencebikkan bibirnya, "Ish, tau ah!" kesalnya lalu hendak beranjak namun Ronald langsung bangun dan memeluk tubuhnya dengan tertawa.

"Ini udah bangunn Sayang." ujarnya tertawa.

"Ih Gala ngeselin!"

Ronald kembali tertawa geli melihat kelakuan Istrinya itu, "Ulululululu ngambekann." ujar Ronald dengan mengunyel pipi Siska.

"Ishh!" Siska menyingkirkan tangan Ronald lalu beralih dirinya yang memeluk Ronald dan menyandarkan kepalanya di dada bidang Ronald, Ronald yang melihat itupun jadi mengecup kepalanya.

DERREN'S STORY {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang