20. Gaping Wound

1.1K 44 3
                                    

Derren baru saja datang di markas utama geng ANOD, semua anggota langsung memandangnya. Sedari tadi mereka memang menunggu sang Leader itu, dan Akhirnya kini datang juga.

"Mana?" tanya Derren tanpa basa-basi.

"BAWA KESINI!" teriak Leo pada anggota ANOD yang menyekap Ronald, Bisma dan 3 anggota Venus lainnya.

Pandangan Derren jatuh ke lima laki-laki yang sudah berani menyentuh gadisnya itu, Derren menatap mereka intens. Ronald, Bisma dan tiga anggota Venus itu di ikat di tiang, wajahnya sudah babak belur sebab di hajar Derren semalam. Namun Derren belum puas, ia masih ingin menghajar lagi orang-orang yang sudah berani bermain-main dengan nya.

Langkah kaki Derren memutari mereka berlima dengan tangan yang di masukan kedalam saku jeans nya.

"Punya nyawa berapa lo berani ngusik gue? sampe berani sentuh milik gue," tanya Derren.

"ITU SEMUA KARNA ANGGOTA LO SENDIRI YANG UDAH NYARI PERKARA SAMA GENG GUE! ANGGOTA LO DATANG KE MARKAS GUE DAN BAKAR MARKAS GUE SAMA HAJAR SEMUA ANAK-ANAK VENUS, TERMASUK GUE!!!" Bentak Ronald.

"Weh... santai dong, jangan bentak-bentak gitu, gasopan." Derren terkekeh sinis "Leader loh ini, masa di bentak-bentak gitu,"

"ANGGOTA LO YANG MULAI DULUAN!" ucap Ronald berusaha berontak namun tangan nya di ikat dengan tali yang sangat kuat.

"Cihh.. Playing fictim." decih Rizal dingin

Derren berjongkok dan menepuk pipi Ronald dua kali, "Denger! anggota gue ngga akan nyari perkara kalo bukan cecunguk lo yang mulai, apalagi Rizal. MUSTAHIL bagi dia ngeladenin cucu sugiono kaya lo kalo bukan karna lo yang udah ngusik dia duluan" ujar Derren tersenyum miring.

"LAWAN GUE KALO BERANI ANJING, JANGAN JADI PENGECUT" sentak Ronald.

Derren memasang ekspresi terkejut yang di buat-buat, "Nantangin?"

Dilepasnya ikatan di tangan Ronald, "Nih gue lepasin, kurang baik apa gue sama lo? sini lawan gue." ucapnya membuat anak-anak ANOD tertawa meledek. Tentu saja Ronald tidak akan pernah bisa menang dalam melawan Derren. Tenaga Derren yang seperti banteng itu akan membuat Ronald kualahan sendiri jika ia melawan Derren.

Saat baru saja di lepas, Ronald sudah langsung ingin menerjang Derren, tapi pergerakan Derren dan konsentrasinya yang gesit serta tak mudah hilang membuat Derren bisa langsung menghindar dan terkekeh kecil karna serangan Ronald meleset.

"Sabar dong, buru-buru aja,"

"BANYAK BACOT!" sentak Ronald langsung menghajar Derren. Namun sayang, semua pukulan dan tendangan nya selalu meleset sebab ilmu bela diri Derren jauh di atas Ronald. Ronald adalah lawan yang sepeleh bagi Derren.

Di saat Ronald masih terus ingin menyerang Derren, Derren masih belum membalas. dia hanya menghindar membuat Ronald kualahan sendiri memukul Derren yang terus saja meleset, ia geram namun juga lelah.

"Udah belum?" tanya Derren santai sedangkan Ronald sudah ngos-ngosan "Oke, gue anggep udah." putus nya.

Tanpa mau berlama-lama lagi Derren langsung memukuli Ronald bertubi-tubi hingga akhirnya membanting tubuh Ronald ke tanah. Tenaganya sangat kuat, otot-otot tangan nya tercetak jelas, bahkan wajahnya sudah memerah menandakan emosinya kembali naik. Derren masih mengingat dengan sangat jelas bagaimana Sifa di lecehkan olehnya. Hal itu kembali memancing amarah Derren.

"Sekali lagi lo berani sentuh cewe gue. Ga bakal gue lepas lo!" ancam Derren dengan tatapan menghunus pada Ronald yang sudah terbaring lemah, Ia tak ada tenaga lagi untuk melawan Derren, benar-benar lemah.

Setelah Ronald, Derren beralih menghampiri Bisma.

"Eh ada sepupu gue," kata Derren menyapa.

"Apakabar bro? perempuan kemaren yang lo hamilin gimana? udah di gugurin belom?" tanya Derren terkekeh sinis, jelas menyindirnya.

DERREN'S STORY {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang