39. Hangover

749 29 1
                                    

Derren menghabiskan tiga botol vodka dalam waktu dua puluh menit, impresif. Sekarang dia mulai merasakan pening seperti kepalanya di hantam oleh benda bermuatan keras.

"Ssshhhh.." desisnya sembari memegangi kepalanya.

"Satu lagi." pesan Derren.

"Der udahh dehh, lo udah teler gitu." kata Rian hawatir.

"SATU LAGI!" sentaknya dengan menggebrak meja. Matanya menatap Rian sangat tajam yang membuat Rian kicep seketika.

Rian langsung menyodorkan satu botol Vodka lagi pada Derren, laki-laki itu meneguknya sebanyak tiga kali lalu berdiri dan berjalan keluar dari club ini dengan sempoyongan.

"Hai Boy." sapa seorang perempuan mendekati Derren.

Tanpa basa-basi Derren langsung menyentak tangan wanita itu dengan kasar. "Jangan sentuh gue lonte!"

Derren kembali berjalan sempoyongan keluar club, ia naik ke atas motor nya, memakai helm nya dan langsung melesatkan motornya pergi dari kawasan club malam itu.

Kecepatan sedang, Derren menyetir dengan membawa botol Vodka di tangan kiri nya. pikiran nya ngeblank, kesadaran nya mulai hilang dengan perlahan. Derren dengan lihai menyetir motornya meskipun beberapa kali menyerempet mobil orang dan mendapatkan umpatan-umpatan yang tak Derren perdulikan.

Tiba-tiba saja ada tiga orang laki-laki dengan memakai motor KLX nya memepet motor Derren.

"AKHHH SIALAN." erang Derren oleng dan terjatuh sebab salah satu dari mereka menendang motornya.

Tiga orang cowok itu ikut berhenti lalu menghampiri Derren. Mereka bertiga menertawakan Derren sedangkan Derren hanya menatapnya dingin.

Dengan kekuatan yang ada Derren berdiri dengan sisa kesadaran nya, ia meminum sisa vodka di tangan nya sampai habis dan langsung memukulkan botol kaca itu pada orang di hadapannya. Derren menerjang mereka bertiga dan memukulinya. Kemudian ia terbahak dengan memukuli mereka bertiga seolah ia sedang melakukan hal yang menyenangkan.

Lumayan, Derren bisa melampiaskan emosi nya pada bocah ingusan ini, dari jaket nya Derren kenal itu adalah anak Venus.

Derren terus memukuli mereka dan terakhir membanting tubuh salah satunya, "JANGAN USIK GUE, FUCK!" sentak Derren.

Derren lalu menaiki motornya lagi dan langsung melesat pergi, kali ini dengan kecepatan penuh.

Tanpa di rencanakan Derren menuju rumah Sifa, ia memarkirkan motornya di halaman rumah Sifa. Rumah nya sudah gelap, tapi di kamarnya terlihat lampu tidur masih menyala.

Derren mengambil kunci rumah Sifa di sakunya lalu membuka pintu itu, ia masuk dan tak lupa kembali mengunci rumah Sifa dari dalam. Setelah sampai di depan kamar gadisnya, Perlahan Derren membuka pintu kamar Sifa dan senyumnya seketika terbit ketika mendapati Sifa sedang tidur dengan posisi menyamping.

Derren ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Sifa lalu memeluknya dari belakang, dagunya menumpu di bahu Sifa membuat Sifa terkejut karnanya.

"Eh," Sifa terkejut karna tiba-tiba saja ada yang memeluknya dari belakang. Ia belum sepenuhnya tidur.

"Ssstttt, ini aku Sayang." ucap Derren pelan dengan memejamkan matanya.

Kening Sifa mengernyit dalam, ia bisa mencium bau alkohol di diri Derren, "Al," panggil Sifa.

"Hmmm..." gumam Derren menjawab.

"Kamu mabuk ya Al?" tanya Sifa.

Derren diam, ia semakin mengeratkan pelukan nya pada Sifa dan mendaratkan satu kecupan dengan waktu cukup lama di pipi Sifa, "Aku sayang kamu." ucap Derren tulus.

DERREN'S STORY {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang