1

65.3K 5.8K 200
                                    

Jihan, apa yang sedang kau lakukan?!!

Tubuhnya kaku seketika, matanya bergulir pada tangan yang tengah melayang di udara lalu beralih pada seorang gadis di depannya yang sedang memejamkan matanya takut.

"Apa yang sedang... gue lakuin?!"

Jihan memundurkan langkahnya, napasnya bergemuruh hebat. Kepalanya menengok ke kiri-kanannya "Dimana gue?"

Kakinya terasa lemah lalu menatap orang-orang yang tengah berkerumun menatap dirinya sama bingung. Kepalanya pusing mendadak, berputar begitu kencang seakan ingin pecah. Semakin di buat bingung karena banyaknya hal-hal aneh masuk ke dalam kepalanya sekaligus, ekspresinya jelas terlihat kesakitan.

Seseorang mendekat "Lo baik-baik aja?"

Suara orang itu berdenging nyaring ditelinganya "Berisik!!" Teriak Jihan.

Lama Jihan memegang kepalanya hingga membuatnya jatuh terduduk di lantai, agak lama Jihan menahan rasa sakit itu hingga sakitnya perlahan hilang. Dan...

"ANJIRRRRR!!!"

Semua orang tentu semakin bingung dan terkejut, Jihan— tidak saat ini dia adalah Anya, Anya Arabella Vienn. Karakter antagonis yang selalu tersiksa oleh karakter utama. Kenapa tubuhnya tiba-tiba— tunggu, matanya menatap seorang gadis yang tengah di dekap seseorang.

Jika tak salah ingat ini ada di adegan di mana Anya akan menampar Alice— famale lead— lalu menyiksanya tanpa henti, alasannya karena Alice memancing emosinya terlebih dulu dulu lebih tepatnya memprovokasinya.

Tatapannya menatap tajam semua orang "Gila!! Orang-orang goblok yang buta! Fu*k you!!" Ucapanya tak lupa mengacungkan kedua jari tengahnya dan semua orang terkejut dengan perubahan tiba-tiba Anya.

Anya berdiri walau agak terhuyung, lantas meninggalkan kerumunan dengan perasaan bingung sekaligus heran.

____

'I'm Not Monika' cerita ini berlatar anak sekolah, dimana karakter utama wanita Alice Titania yang jatuh cinta pada pemeran utama pria Cassanova Ryanair, yang terobsesi dengan Alice karena wajahnya mirip dengan kekasihnya yang sudah tiada.

Awalnya Alice tak tau jika Nova hanya menganggapnya sebagai orang terkasihnya yang sudah tiada, saat Alice tau dia marah sangat marah namun karena sudah terlalu mencintai Nova, Alice tidak bisa membencinya.

Nova yang sadar jika obsesinya hanya alasan rasa rindunya pada Monika serta belum mengikhlaskan kepergian kekasihnya, perlahan melupakan dan mulai mencintai Alice. Dan mereka berakhir menikah di akhir ceritanya dan hidup bahagia.

Tapi intinya adalah, karakter Anya yang digambarkan menderita dengan mendekam di rumah sakit jiwa dikarenakan sakit mental akibat meninggalnya kedua orang tuanya karena kecelakaan pesawat saat akan pergi menjemput Anya yang sedang kabur ke Kalimantan dari kejaran polisi karena hampir membunuh Alice.

Sampai akhir cerita Anya digambarkan dengan karakter yang penyendiri dan gila, karena terlalu mencintai Nova.

"Sungguh miris" Jih— Anya menggeleng lemah, setelah kejadian di koridor Anya kini berada di belakang sekolah sambil merenung.

"Gue jadi Anya dong. Gue tau gue ngerasa kasihan sama dia karena terlalu menderita, tapi gak gini juga lah anjir!!! Masa gue nantinya bakal jadi gila? YANG BENER AJA WOIIII!!"

Menggeram frustasi Anya bangkit berdiri "Pertama yang harus gue lakuin adalah... gak tau~"

"Gue gak tau apa yang harus gue lakuin~" begitu frustasi.

Semakin dibuat frustasi saat mengingat kilasan-kilasan ingatan Anya yang masuk. "Pokoknya gue balik dulu, bel juga udah bunyi" dengan lesu Anya pergi.

Masuk ke dalam kelas dengan wajah tertekuk dalam Anya langsung menjadi pusat perhatian semua orang, jika biasanya Anya yang dulu akan tak peduli dan memilih acuh. Berbeda dengan Anya yang sekarang!

"Kenapa sih ngeliatin gue segitunya? Tau kok gue cantik, gak usah dilatin gitu lah malu loh nanti gue"

Semua anak kelas tercengang "Pede banget anjir!" Celetuk Xean, anak kelas yang dikata berandalan.

"Wajar dong, gue kan emang cantik!" Balas Anya tak ingin kalah.

"Muka kek nenek lampir aja so keras lu!"

"Anjir!! Minta di gaplok pake sepatu gue ya lo!!" Kesal Anya melepas sepatunya dan benar saja sepatu itu langsung melayang ke arah Xean, namun sayang hanya melewati cowok itu begitu saja.

"Gak kena, wleee!"

Anya yang kesal menghembuskan nafas kasar, duduk di kursinya tanpa banyak omong lagi.

Dari berbagai orang di kelas tentu bingung sekaligus aneh pada tingkah Anya yang berbeda, mereka juga mendengar jika Anya bertingkah aneh saat akan menampar Alice di koridor baru-baru ini.

Berbeda dengan mereka ada satu orang yang malah tersenyum tipis, dia Xean cowok yang beberapa saat lalu beradu mulut dengan Anya.

________
Tbc
--------

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang