Extra Part I : About Killian

15.2K 1.1K 9
                                    

Seorang bocah berumur 7 tahun terlihat berlari kencang masuk ke dalam rumahnya, di tangannya terdapat sebuah piala besar.

"Mamah! Mamah! Lihat Ian juara!!"

"Ya ampun sayang, hati-hati jangan lari-lari!" Wanita cantik datang dan langsung memeluk si putra tunggalnya.

"Mamah liat, Ian dapat juara satu!!" Dia memamerkan sebuah piala kemenangan juara perlombaan cerdas cermat pada sang mamah.

Clara, tersenyum manis lalu mengecupi putranya "jagoan mamah pinter!"

Killian Stevenson, dia memanggil dirinya Ian tertawa merdu saat Clara mengecupi seleruh wajahnya "geli mamah geli hahahahahah geli hahahaha!"

"Anak mamah ini pasti laper, ayo makan. Mamah buat makanan kesukaan Ian" Clara menggandeng anaknya "beneran? Yeeyyy!!" Dia berseru senang.

"Ganti baju dulu ya sayang, sana."

Lian berlari sambil memeluk pialanya menuju arah kamar setelah mengganti baju Lian bergegas menuju arah dapur "mamah! Lian udah ganti baju, udah ganteng juga!!"

Clara tersenyum manis "sini, kita makan."

Keduanya larut dalam keheningan hingga "papah belum pulang mah?"

"Belum sayang, papah sibuk."

Lian mencebik "sibuk mulu, padahal aku mau main sama papah."

Clara memandang sendu pada anaknya "Ian mau ketemu papah?"

"Boleh?"

"Tentu sayang, kita abisin makanannya ya? Nanti kita temuin papah, papah pasti seneng Ian datang berkunjung." Ucap Clara lembut.

"Hu'um!! Bawa makanan ya Mah, papah pasti kelaperan."

Clara terkekeh sambil mengangguk dan keduanya kembali larut dalam aktivitasnya masing-masing.

Selesai makan, Clara dan Lian bernyanyi riang di dalam mobil. Dengan supir yang tersenyum ke arah majikan dan anak majikannya, diam-diam melirik ke arah kaca spion di sana.

Lian yang menyadari itu menatap tajam sang supir "perhatikan jalan, bukan kami!!" Tukasnya ketus.

Si supir gelagapan pun hanya mengangguk singkat dan Clara terkekeh sambil mengelus kepala sang anak, ternyata sang supir tak mengindahkan ucapan Lian dia kembali melirik ke arah mereka— ah lebih tepatnya Clara. Matanya selalu berbinar entah kenapa saqt melihat Clara ,dengan pandangan berbeda layaknya—

TTTIIIINNN!

BBRRUUAAAAKKKK!!

—orang yang tengah jatuh cinta.

Mobil yang mereka tumpangi tak melihat adanya lampu merah sehingga melaju tanpa melihat adanya mobil tronton melintas kencang, dan menabrak mobil sedan itu kencang hingga berguling-guling dan terseret sejauh 8 meter.

Keadaan mobil hancur, lalu lintas kacau huru-hara diakibatkan kecelakaan yang menimpa mobil itu. Orang-orang bergegas mendekat berusaha menolong sang korban, polisi dihubungi, begitu pun dengan ambulance. Pekikan nyaring melihat keadaan korban serta tatapan kasihan diarahkan pada sepasang ibu dan anak, begitu kendaraan besar menghantam mobilnya Clara cepat memeluk anaknya erat.

Lian, anak itu membuka matanya dan hal yang pertama dilihatnya ialah keadaan Clara yang mengenaskan. Dia menangis tersedu "mamah.. mamah.. mamah.." tangan kecil penuh lukanya mencoba meraih wajah Clara yang di penuhi darah.

"Mamah.. mamah.. jangan Ian maaf.. mamah..!"

Khalayak ramai yang mendengar seruan pilu itu ikut merasa kasihan, bagaimana anak sekecil itu bisa mengalami kejadian mengerikan seperti ini.

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang