36

15.8K 2K 24
                                    

Berandal, mungkin satu kata yang langsung bisa menggambarkan sosok Xean dalam satu kali lihat. Cowok berparas tampan itu di sebut berandal bukan lantaran sering tawuran, buat onar, kesayangan guru bk atau punya geng motor yang selalu balapan. Tapi, cuman karena gaya pakaian cowok itu yang semrawut.

Baju di keluarkan, tidak memakai sabuk dan dasi, dua kancing atas seragamnya dibiarkan, rambut acak-acakan lalu sepatu yang selalu terlihat terang benderang.

Langganan di hukum saat upacara karena gaya pakaiannya yang tak mematuhi peraturan, sepatunya kerap di gantung di tiang bendera karena memiliki warna yang terlalu mencolok, seperti hijau stabilo, atau kuning.

Seperti saat ini contohnya, Xean di hukum berlari keliling lapangan selepas upacara dengan kaki telanjang karena sepatunya di sita Bu Reni. Keringat yang mengucur membasahi lehernya begitu banyak membuat anak cewek kesetanan, karena entah sudah tradisi setiap senin pelajaran pertama dan kedua jam pelajaran kosong lantaran guru-guru tengah rapat.

Maka dari itu mereka berbondong-bondong menonton Xean yang berlari di sisi lapangan atau dari lantai atas, bahkan foto cowok itu selalu mengisi kolom postingan instagram lambe sekolah. Tak jarang juga anak cowok terlihat iri, mereka juga ingin ikut di perhatikan, jiwa jomblo sejak lahir meronta-ronta ingin di belai.

"Si Xean ganteng juga ya."

Reina menatap tak percaya ke arah Anya "maksud lo selama ini tuh bocah gak ganteng? Sampe lo baru nyadar."

Anya menggeleng "gak juga sih."

Lauren menguap lebar mendengus kesal karena bisa-bisanya dia mau saja diajak untuk menonton Xean di pinggir lapangan seperti ini, menyedot yogurt sekali tegukan Lauren menyender pada Anya. "Masih gantengan Satyo."

Baik Anya dan Reina saling pandang "lo suka sama si Tyo Lau?" Tanya Reina heboh.

"Anjir! Gila, akhirnya setelah sekian lama lo suka cowok juga Lau. Terharu gue."

Lauren mendelik jijik "geli babi!"

Di sisi Xean, cowok itu sudah selesai dengan hukuman larinya lalu segerombol siswi langsung mengerubunginya sambil memegang botol minum dan tissue. Xean berdecak matanya menatap Anya di sana yang tengah mengerucutkan bibirnya sambil bertopang dagu.

Xean kecewa kenapa Anya tidak melalukan yang mereka lakukan dengan membawakannya minuman atau sapu tangan untuk mengelap keringatnya, awan mendung hinggap di atas kepalanya.

Dia merebut satu botol minum dengan sembarang begitu juga dengan satu bungkus tissue berjalan keluar dari kerumunan, Xean menggenggam erat botol di tangannya.

Reina dan Lauren yang sebelumnya tengah bertengkar pun diam saat melihat Xean mendekat, Anya terkesiap saat tubuh menjulang tinggi berdiri di depannya. Ia mendongak dengan wajah bingung "apa?"

Xean membisu untuk beberapa saat "ambil ini!" Katanya sambil menyerahkan botol air mineral dan sebungkus tissue yang diterima Anya dengan bingung, "ngapain lo ngasih gue ini? Gak butuh!"

Dia berjongkok tersenyum lembut ke arah Anya dengan jari yang mengusap pelan pipi Anya "coba lo kasih itu ke gue."

Anya memiringkan kepalanya namun ia menurut saja dengan apa yang dikatakan Xean, tangannya terulur "nih!"

Senyum tampan mengembang semakin lebar Xean menerima kedua benda itu dengan bahagia "makasih" lalu mengelus kepala Anya lembut.

"Anjay bisa juga lo modus nya!" Lauren menatap tak percaya pada apa yang disaksikannya begitu pun dengan Reina "ck, cowok bisa bodoh juga ternyata kalo urusan cinta."

Namun sayang, ucapan keduanya tak di pedulikan Xean. Anya yang merasa bingung pun beranjak pergi dari sana, ia bingung sejak kapan karakter Xean jadi begitu?

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang