Pelajaran olahraga di siang hari adalah siksaan yang berat, begitu yang dirasakan Anya.
"Panas banget anjir!" Eluhnya yang tengah duduk di sisi lapangan dengan Reina juga Lauren.
"Iya nih apa kita protes aja ya suruh diganti jam olahraganya, panas" Reina mengibas-ngibaskan tangannya.
Lauren menguap ngantuk "pengen tidur Princess!"
Panas matahari begitu menyengat ditambah keringat mengucur tanpa henti. Selesai memenangkan dua set permainan bola voli yang begitu melelahkan ketiganya kompak duduk di pinggir, sambil menyaksikan pertandingan basket anak cowok.
"Eh itu si Opik kan?" Unar Reina tiba-tiba.
"Opik?" Anya menoleh dengan wajah penuh tanda tanya "Siapa?"
"Mantan gue!"
Bukan Reina tapi Lauren "Mantan Lauren? Lauren punya mantan?!" Pekik Anya.
"Lo pikir gue gak punya mantan, cantik gini. Denger gue punya mantan 24, itu pun kalo gak salah inget." Ujar Lauren begitu percaya diri.
Anya menganga tak percaya "Lauren gue kira lo cupu ternyata suhu!!"
Reina terkekeh geli "Percaya aja lo dibohongin Lauren!" Menggeleng miris.
"Maksudnya?"
"Gak!" Sanggah cepat Lauren yang diam-diam tersenyum menikmati menggoda Anya.
"WOIII AWAS BOLA!!!"
Lauren, Anya dan Reina terkejut ketika ada bola datang ke arah mereka cepat mereka menghindar. Namun walau sudah menghindar bola itu malah mengarah pada Anya...?!
"Anya awas!" Pekik Lauren dan Reina.
'Kenapa sih sejak gue jadi Anya hidup gue sial mulu!'
Anya menutup matanya seakan pasrah bola datang kearahnya—
Duak!
Harusnya bola itu sudah mengenainua paling tidak kepalanya tapi kenapa bolanya tidak datang-datang. Saat membuka mata Anya melihat bola itu sudah berada jauh dalam jangkauan matanya, loh kok?
"A- Anya?" Menoleh ke arah Reina yang memberi kode ke atas.
Kepalanya seketika mendongkak "Eh.. LOOOHH?!!"
Terkejut bukan main, ternyata ada yang menghadang bolanya sebelum mengenai Anya. "Makasih ya, kalo gak ada elo mungkin pala gue bakal benjol lagi." Ini tulus dari hatinya.
Tapi si cowok masih diam Anya kembali teringat pada wajah yang tak asing "TERNYATA LO SI UDIN!!"
Lian, mengerut bingung "Udin? Siapa maksud lo!"
"Nama lo Udin kan, yang beberapa hari lalu kena lemparan sepatu gue,"
Lian tersenyum sinis "Ternyata bener lo yang lempar sepatunya!"
'Anjir salah ngomong gue.'
"Eh.. e-e-enggak kok aduh gue.. mulut gue yang ngomong!" Elak Anya.
"Bacot lo."
"Apa— heiii loh kok lo pergi gitu aja sih?! Eh bodo, gak peduli gue. Sana hush hush pergi dadah~" Anya melambai senang walau dia amat kesal.
"Cih, ketemu lagi gue sama dia!"
Reina dan Lauren segera menghampiri Anya "Ya ampun Anya, lo tuh ya udah bilang makasih malah ngusir kek ngusir anak ayam!" Cibir Reina.
"Anak ayam terlalu lucu buat orang kayak dia. Cocoknya anak singa!" Ujar Lauren.
"Apaan sih kalian berdua!"
Reina menggeleng itu bukan masalahnya "Eh Anya, lo tau gak sih cowok tadi siapa?"
"Pasti gak tau, orang temen sekelasnya aja pada gak inget dia!" Lauren menyendir sangat menusuk Anya.
Reina mengangguk mengerti "Waktu itu gue emang lupa siapa tapi pas gue inget-inget, gue baru sadar kalo dia itu Killian 'si anak emas'!!" Jelas Reina.
"Maksudnya?" Kepala Anya memiring.
"Udah bar-bar lemot lagi!"
"Lauren diem!" Geram Anya.
"Pokoknya lo gak boleh berurusan sama dia!! Pokoknya gak boleh." Peringat Reina yang dibalas santai Anya "Yeey lagian siapa yang mau deket sama cowok judes kek gitu! Ogah gue."
Merasa agak tenang "Syukurlah."
Kalo boleh jujur Anya penasaran "Tapi kenapa? Bukannya bagus ya kalo deket sama dia?"
"Anya~ bukannya tadi lo bilang gak bakal deket sama dia!"
"Kan cuman penasaran!" Mengendikkan bahu acuh.
"Ada rumor bilang dia itu psychopath!" Ucap Lauren.
Psychopath? Hah, tunggu Killian si anak emas, psychopath? Akh!! Kenapa Anya bisa lupa, diakan juga salah satu antagonisnya!!
Killian Stevenson, tokoh yang punya dendam pribadi pada Nova si pemeran utama pria. Ada satu adegan di mana Killian nyulik Alice sebagai sandra, tapi tak disebutkan apa yang dilakukan Killian pada Alice. Yang Anya ingat tiba-tiba saja rumah kosong yag dijadikan tempat penculikan sudah di sergap aparat kepolisian, Killian yang panik mencoba kabur namun sayang dia mati tertembak polisi.
Akhir tragis bagi antagonis yang gagal membalaskan dendamnya.
Kalau gak salah ingat juga Killian ini anak tunggal dari pengusaha kaya raya, tak dijelaskan bagaimana hubungan keluarganya karena memang si penulis tidak terlalu menggambarkan sudut pandang Lian di novelnya.
Awal tau kalo Killian itu antagonis Anya sempat marah karena kenapa antagonis Killian digambarkan sangat sempurna, dengan wajah tampan, banyak prestasi, pintar dan kaya. Sedangkan Anya? Buruk sekali, punya dendam apa penulis itu pada Anya.
"Oii kok malah bengong sih!" Reina menepuk pundak Anya.
"Eh hehe, gak kok. Ganti baju yuk?"
Keduanya mengangguk setuju dan pergi meninggalkan lapangan guna mengganti baju.
_____
Anya tengah mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang, malam-malam dia ingin sekali makan sate. Dengan berbekal izin orang tua Anya pergi menggunakan sepeda yang ada di garasi rumah, lalu kemana si kembar?
Main, keduanya kompak bermain bersama gengnya, Anya juga ingin sih keluar malam apalagi besok itu hari libur. Tapi siapa memangnya yang mau keluar bersamanya?
"Mang sate ayam dua porsi makan di sini!" Teriak Anya pada penjual sate. Duduk sambil memainkan ponselnya, tak ada hal spesial di ponsel Anya.
Pertama kali membukanya Anya bahkan sampai kaget ponselnya sama sekali tak terkunci, melihat isi galeri yang hanya dipenuhi foto Nova dimana foto itu diambil secara diam-diam. Tanpa beban semua foto itu dihapusnya, bahkan kontak di ponselnya saja bisa dihitung jari.
Sosial media? Anya hanya punya What'sApp dan instagram. Ternyata bukan hanya anti sosial Anya juga tidak terlalu tertarik pada dunia maya, persis sepertinya.
"Ini neng pesanannya!"
"Makasih mang."
Menyimpan ponselnya dan melahap sate dengan kepuasan tersendiri. Tak lupa meminta nasi pada mang-mangnya, padahal beberapa jam lalu dia baru saja makan banyak. Uuhh sate + nasi hangat ditambah teh tawar hangat di malan hari sangat menggugah selera.
"Enak banget!!"
Sedang enak-enaknya makan Anya tersedak saat melihat ada Killian yang sepertinya akan membeli sate juga. Menunduk dalam seakan takut jika cowok itu akan kenal dirinya "Pait pait pait pait jauh jauh jangan dateng ke sini jangan dateng jangan dateng jangan dateng. Please, jangan sampe dia kenal gue, please~" Anya sibuk merapal mantra pengusir hantu— eh maksudnya berdoa agar Killian tak datang ke arahnya.
"Lo berharap gue gak ngenalin lo kan?"
BANGSAT!!
________
Tbc
--------
Gregetan banget pengen cepet-cepet update!!Itu loooh, au ah :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Character's [END]
Romance[16+] Jihan tiba-tiba masuk ke dalam sebuah novel di mana ia menjadi tokoh antagonis yang akan berakhir menyedihkan. Ia tak punya pilihan lain selain merubah alurnya dan membuat isi dari novel itu kacau karenanya. Perannya pun berganti, Jihan bahk...