9

38.1K 4.3K 42
                                    

Raxean Hitto Alatas, second male lead yang cintanya bertepuk sebelah tangan. Cintanya pada Alice yang hanya dirasakan sepihak, awal pertemuan Xean dan Alice terjadi saat Alice tengah menangis di belakang sekolah dengan pakaian kotor dan bau karena di bully Anya.

Dan saat itu Xean jatuh cinta pada pandangan pertama pada sosok menyedihkan Alice. Seharusnya begitu, kejadian itu terjadi setelah dua hari Alice di tampar, Anya bahkan tidak lagi membully Alice.

Bahkan tak ada adegan di mana Anya di permalukan di depan banyak orang karena difitnah, bahkan kejadian di mana Anya menangis meraung pun tidak ada.

Jalan cerita sudah sepenuhnya berubah, dan melenceng dari naskah awal.

Bahkan tak dikatakan di novel jika Xean dekat dengan Anya, tidak ada sedikitpun.

_____

"Gak telat kan gue!" Sombong Anya pada Xean yang menghembuskan nafas kasar.

"Iye, gak ngaret."

"Hehe."

Pagi ini sesuai kata Xean, Anya datang ke alun-alun dengan pakaian olahraga. Lari pagi yang menyehatkan- tidak Anya hanya mengharap es krimnya saja.

"Yo langsung aja" Anya lari lebih dulu meninggalkan Xean yang mendesah kesal.

Keduanya lari lari di hari car free day, tak hanya mereka banyak orang juga yang memanfaatkan hari libur untuk olahraga.

"Nya.. lo udah gak suka lagi sama Nova?"

Mendengar nama Nova membuat Anya mendelik tak suka "Cih, ngapa lo.. hosh.. malah nyebut.. hosh..nama itu sih!"

"Ya kan cuman nanya, gimana?"

"Gak hosh gue hos udah gak suka!"

Xean tersenyum penuh makna "Kenapa lo senyum-senyum hosh gak jelas gitu hosh.." larinya terhenti menatap Xean dengan bingung. Nafasnya tersenggal-senggal namun melihat Xean yang tampak tak kelelahan membuat Anya heran 'jangan bilang dia punya roti sobek?! Anjir pengen liat, pengen megang juga~'

"Siapa yang senyum coba!" Elak Xean.

"Bodo ah hosh.. gue capek hosh istirahat dulu ya hosh bentar hosh,"

Xean mengangguk mengiyakan, Anya duduk di salah satu bangku di taman. Sementara Xean pergi membeli minum "Hhahh~ capek gue!" Desah Anya lelah.

"Loh Anya?!"

Terkesiap serentak badannya menegang "Lo juga lagi jogging?" Tanya orang itu.

Anya memutar mata jengah "Iya" jawabnya malas.

"Gue boleh duduk gak? Nova lagi beli minum" jelas Alice seperti tengah berkata 'Gue lagi sama Nova, pacar gue!'

Alice duduk dan Anya berdiri "Loh Anya, lo mau kemana?"

Perasaan kesal entah kenapa memenuhi hatinya "Lo bisa gak sih berhenti ngomong sama-"

"Anya!! Maafin gue, gue mohon maafin gue" pekik Alice tiba-tiba. "Anya hiks.. maaf hiks maafin gue.. hiks!"

Hah napa ni orang, gila kali ya?!

"Lo kenapa sih?!"

"Anya maafin gue hiks~"

Anya terdorong cepat hingga membuatnya jatuh karena tak siap tangan yang menahan tubuhnya terasa sakit pergelangan tangan kanannya terkilir "Akh!"

"Alice kamu gak papa?" Nova datang dengan cemas.

Alice menggeleng lemah "A-aku gak papa kok Nov, aku baik-baik aja."

Nova yang tak percaya mengecek setiap inci tubuh Alice, dirasa tak ada yang aneh pandangannya kini teralihkan pada Anya yang masih terduduk di tanah.

"Lo ngapain pacar gue, hah?!" Hardik Nova.

Anya yang sudah sadar pada kenyataan menatap tak percaya pada drama yang baru saja Alice ciptakan. "Hah? Lo bilang apa." Anya berusaha untuk berdiri "Heh bucin tolol! Gue gak ngapa-ngapain pacar lo ya, dianya aja yang lagi ngedrama!"

"Lo pikir gue bego?! Jelas-jelas gue denger Alice minta maaf sama lo!"

"Ternyata lo gak sadar kalo lo bego! Denger ya Nova, gue gak ngapa-ngapain pacar lo. Berhenti jadi pahlawan kalo lo aja gak bisa bedain mana bener dan salah. Sok soan lo..." Anya mencoba menahan sakit di pergelangan tangannya.

Nova berbalik menatap Alice dan memegang tangannya "Kamu diapain sama dia, jawab aku!"

Alice menunduk "Aku cuman bilang kalo kamu cuman cinta sama aku.. terus.. dia, dia marah sampe bentak aku. Aku minta maaf Nova~" Alice menangis sambil memohon pada Nova.

Melihat itu Anya mengumpat dalam hati, dia tertawa garing melihat drama murahan yang dibuat Alice.

Nova menggeram marah terlihat jelas pada matanya, dengan kasar Nova memegang tangan kanan Anya yang terkilir, membuat Anya mengeram kesakitan.

"N-nova lepasin!! Lepasin gue brengsek!!" Ronta Anya.

"Kenapa, kenapa lo gak sekalian aja nampar Alice biar gampang gue bales lo." Bentak Nova.

Anya menggeleng "Gue gak ngapa-ngapain pacar lo bego!! Le-lepasin sakit.." Anya sungguh tersiksa menahan rasa sakitnya.

"Lepasin dia anjing!!" Xean datang dengan terburu melepas cekalan Nova dari Anya.

"Gini ya kelakuan lo, gak gentle banget lo jadi cowok!!" Xean mendorong Nova kencang "Selesain masalah yang bener dong, jangan main kekerasan! Anya nih cewek, pacar lo juga cewek. Seharusnya lo lebih tau dan gak emosi duluan tolol." Amuk Xean.

Nova tak ingin kalah "Cewek itu yang duluan bentak cewek gue!"

"Ternyata bener ya lo bego bin tolol!"

Xean tak ingin berlama-lama berurusan dengan Nova, dia lebih milih melihat keadaan Anya. "Sini liat tangan lo!"

Anya menggeleng "Gue-"

"Wajah lo pucet bego! Siniin buru" Xean yang kesal sedikit membentak Anya "Maafin gue, Anya siniin tangan lo" dia mengulangi kalimatnya, namun kini lebih lembut.

Ragu-ragu Anya mengulurkan tangannya yang sempat dia sembunyikan di belakang, Xean melotot terkejut melihat pergelangan tangan Anya yang sudah membiru dan bengkak.

"Aw.. Xean ngapa lo pencet bege!" Ringis Anya.

"Sorry" sesalnya "Lo diapain sama dia?"

Anya menjawab "Dia dorong gue, terus tangan kanan gue nahan pas jatoh."

Xean menggeram lantas menatap tajam Nova tanpa aba-aba melayangkan satu pukulan keras tepat di hidung Nova. Alice berteriak "Nova!!"

"Itu balesan buat lo!" Ujar Xean dan membawa Anya tuk pergi dari sana.

Nova merasakan hidungnya mengeluarkan sesuatu dan ternyata darah mengalir begitu banyak dari hidungnya "Astaga! Hidung kamu berdarah."

"Sial!"

________
Tbc
--------

Mau bilang makasih udah mau comment dan vote cerita ini, makasih juga yang udah mau mampir.

Sekali lagi, terima kasih!!






Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang