6

42.7K 4.4K 94
                                    

Anya menabrak tembok di depannya...

"ANYA!!"

dan pingsan seketika!!

Lengguhan pelan keluar dari kedua belah bibir Anya, matanya perlahan terbuka kian kesadarannya kembali. Mengerjap beberapa kali membiasakan cahaya masuk "Gue di mana?"

"Uks!"

"Anjir kaget!!" Menoleh seketika menemukan Dean dan Dian. Sementara matanya juga melihat ada Xean, Kaftan, Ridho bahkan Nova yang tengah duduk di sofa ujung yang tak jauh dari ranjang uks.

'Nikmat mana lagi yang kau dustakan Anya... bisa-bisanya lo dikelilingi cowok-cowok ganteng and tampan!!'

'Kyaaaaaaa gak boleh mati gak boleh mati, gak boleh!!'

'Anjir! Lemah banget sih gue sama cogan~'

"Bego banget sih sampe nabrak tembok!" Omel Dean.

Anya ingat tadi dia mencoba melarikan diri dari Xean eh malah kejedot tembok. Tangannya naik hendak menyentuh keningnya "Eh kok tangan gue ada plester? Kan jidat gue yang kejedot tadi?"

"Tangan lo juga luka bego!" Itu Xean.

"Aww!!" Anya meringis saat menyentuh benjolan di dahinya "Huaaaaa jidat mulus gue~" merengek sedih. Kenapa sih dari pagi sial mulu, masa jidatnya juga harus dia buang? Gak mungkin kan.

"Udah jangan nangis, benjol doang!" Ujar Kaftan.

Anya merubah posisinya menjadi duduk "siapa yang ngomong? Mau gue sambit hah?"

"Mau dong neng di sambit!" Ujar Kaftan.

"Iiiihh sebel bawain piring. Pengen permen, Dean peluk~" meracau aneh sambil merentangkan tangannya minta di peluk.

Dean terkejut bukan main "Pa-panggil gue abang!"

Anya mengangguk kencang "Abang Dean~ peluk Anya dong."

Siapa yang akan menolak jika dihadapkan dengan wajah menggemaskan nan lucu. Dean tak menyia-nyiakan kesempatan, dipeluklah Anya sambil mengusap rambut gadis itu lembut. Hatinya menghangat mengingat sudah lama Dean tidak memeluk adiknya itu.

Tapi reaksi berbeda ditunjukkan makhluk-makhluk yang masih setia menonton di sana.

'Anjir gemes banget woii! Astagfirullah inget Reina'— Ridho.

'Minta gue cubit aja tuh pipi! Gila karungin aja apa ya?'— Kaftan.

'Sejak kapan dia lucu gitu?'— Nova.

'Sialan!! Bawa kabur boleh gak ya?'— Xean.

'Pengen meluk juga. Dean bangsat!'— Dian.

______

"Kami pulang!!" Seru Dian kencang.

"Kalian udah pul— Ya ampun Anya, sayang kamu kenapa?!" Amy dibuat panik saat melihat kening Anya yang benjol.

"Bunda~ nabrak tembok." Anya memeluk Amy erat, sambil merengek manja.

"Kok bisa? Dian, Dean gimana ceritanya?" Tanya Amy oada putra-putra sulungnya.

"Gak tau, tiba-tiba udah pingsan aja tadi!"

"Bunda, laper pengen makan ayam" Anya mencebik lucu. "Mau makan tapi gak mau mandi!"

"Jorok lo!" Ketus Dean.

"Mandi dulu sana, gak mandi gak dapet jatah ayam lo!" Ini Dian.

Anya melotot tak terima "Gak bisa!! Bunda~ lihatlah para burung kuntul itu terus mengejekku, aku tak sanggup bunda~" jiwa lebay Anya datang merasuki.

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang