32

16.2K 2.1K 34
                                    

Napas panas keluar dari kedua belah bibirnya, hari ini Anya merasa tak enak badan. Tubuhnya menggigil kepalanya pusing dan perutnya mual, sejak pagi ia memang merasa tak enak badan namun tetap ia paksakan berangkat. Kedua abangnya sadar keanehan adiknya namun Anya berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja.

Saat ini ia izin ke toilet, di sana ia memuntahkan semua isi makanannya. Tetapi saat baru saja ke luar tiba-tiba Alice sudah menghadang jalannya, matanya menatap Anya begitu tajam seakan menyiratkan kebencian yang besar padanya.

"Gue benci sama lo!"

"Kenapa lo gak bully gue lagi sih?!"

"Lo tuh pembawa sial bagi gue!"

"Puas lo rebut semua perhatian dari gue? Puas?!!"

Anya mencoba menepis tangan Alice matanya yang sayu menatap Alice "gue gak mau nyari ribut sama lo, jadi bisa lo minggir dari jalan gue?"

Alice semakin menatap sinis Anya "urusan gue sama lo belum selesai!!"

Anya mendesah lelah dengan tangan memijit pelipisnya, ia pusing dan ingin pergi ke uks mungkin dengan mengistirahatkan badannya barang sejenak demamnya bisa turun, namun Alice malah menghalangi nya.

"Seharusnya lo gak berubah Anya!!"

"GARA GARA LO BERUBAH KISAH GUE MALAH BERAKHIR TRAGIS!!"

Lorong sepi tiba-tiba riuh sebab teriakan Alice yang kencang "GUE PUTUS SAMA NOVA, GUE PUTUS SAMA DIA!"

Deg!

Matanya yang sayu melotot, apa? Putus? Anya tak bisa menyembunyikan keterkejutannya, bagaimana bisa Alice dan Nova putus? Bukannya ini aneh, harusnya hubungan mereka jadi lebih baik dan lancar sebab Anya tak lagi yang mengganggu hubungan mereka walau masih ada Judith di sana.

"DAN ITU SEMUA GARA-GARA LO BERUBAH ANYA! Seharusnya lo gak pernah berubah, seharusnya lo tetap benci gue dan bully gue, seharusnya lo tetap suka sama Nova dan mau rebut dia dari gue, SEHARUSNYA LO GAK BERUBAH ANYA!"

Nafasnya tersenggal-senggal dengan emosi yang memuncak sampai ubun-ubun, Alice lalu mendorong Anya ke tembok setelahnya Alice malah mencekiknya kuat "seharusnya kisah gue gak berakhir tragis kayak gini. Semua ini gara-gara lo dan lo harus mati Anya!!"

Anya meronta tangannya bergerak liar mencoba melepaskan melepaskan cekikikan Alice yang sungguh sangat kencang ditambah dadanya sesak "gue cinta banget sama Nova dan lo malah buat hubungan gue sama dia putus!!" Wajahnya kini sudah banjir air mata.

"Lo harus mati Anya!!"

Anya tak bisa berontak badannya begitu lemas matanya perlahan menutup cekikikan Alice sangat kencang, apakah ini akhir darinya? Oh sugguh sepertinya nama tengah Anya ini kesialan dia benar-benar selalu berjalan beriringan dengan sial itu.

"A..li..ce.. le.. pa.. sin.. gu.. e.."

"Lo harus mati Anya!" 

Kesadarannya mulai menghilang ditemani dengan rasa sakit namun tiba-tiba Anya seperti kembali hidup saat cekikikan itu terlepas, namun sebelumnya ia seperti mendengar suara sesuatu yang jatuh begitu keras 'brukk' begitu, hingga akhirnya Anya dengan nafas yang memburu cepat-cepat menghirup banyak pasokan oksigen. Tubuhnya meluruh ke lantai dengan getaran hebat, tak lupa kedua tangannya memegang leher nya yang terasa sakit.

"Brengsek!"

Suara berat nan dingin itu mengalihkan atensi Anya, di sana Alice dengan posisi tengkurap sambil memekik kencang sebab Lian menginjak tangan Alice kencang. Matanya sangat tajam menyiratkan betapa marahnya laki-laki itu.

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang