Epilog

22.1K 1.5K 34
                                    

Venice, Italia.

Pagi ini Anya berencana ingin berbelanja lalu berjalan-jalan di sekitar kota. Setelah melewati hari yang cukup sulit Anya ingin sedikit bersenang-senang, sudah dua tahun lamanya Anya pergi meninggalkan negara kelahirannya dan menetap di negeri orang. Di sini, Anya berusaha sekuat tenaga agar bisa mewujudkan mimpinya tentu Anya berhasil dalam waktu yang cukup singkat.

Anya, di umurnya yang menginjak 24 tahun ia sudah bisa menjadi desainer yang cukup terkenal. Ya, setelah lulus SMA Anya memutuskan untuk kuliah dan mengambil jurusan fashion design, tak di sangka hobinya bisa membawa Anya mendapat gelar cumlaude.

Dan sebuah keberuntungan Anya pernah menyelamatkan seseorang saat akan tertabrak mobil karena matanya yang tak awas saat akan menyebrang. Ternyata sosok yang di tolongnya merupakan seorang wanita cantik bernama Angelina Cropper, seorang desainer terkenal di Italia yang tengah melakukan perjalanan bisnis di Indonesia.

Tak sengaja Angel melihat desain rancangan milik Anya saat mengantarkannya kembali ke hotel, saat itu Anya baru saja lulus dan berencana ingin menggali lebih banyak pengalaman dengan bekerja. Sungguh beruntung Angel menawarinya untuk bekerja bersamanya dia cukup terkesan dengan design buatan Anya, dan juga sebagai rasa terima kasihnya karena sudah menolongnya.

Saat itu tanpa pikir panjang Anya setuju, di negara asing inilah Anya mulai merangkai mimpinya. Di bantu Angel Anya bekerja bersamanya, setelah cukup memiliki pengalaman Anya memutuskan keluar dan mulai merintis usahanya dan Anya sangat bersyukur bisa bertemu Angel.

Bahkan saat ini Anya sudah memiliki brand nya sendiri Æ-L, ia selalu bangga dengan usahanya meski ada beberapa bantuan di belakangnya.

Kakinya berjalan ringan di atas jalanan kota Venice kebetulan saat ini adalah musim semi, di mana musim yang paling Anya sukai! Anya tersenyum ramah pada orang-orang. Setelah lama tinggal di sini Anya tentu harus membiasakan diri, meski awalnya kesulitan apalagi dengan culture yang berbeda namun lambat laun Anya bisa beradaptasi. Lingkungan tempatnya tinggal memiliki susana yang nyaman apalagi memiliki tetangga yang dengan baiknya mau membantu Anya beradaptasi.

Selama tinggal di Venice Anya menyewa sebuah rumah, meski tak terlalu besar namun nyaman untuk ditinggalinya sendiri. Anya duduk di cafe outdoor sambil menikmati makanan manis dan secangkir kopi, hingga seseorang duduk dengan santai di depannya. Anya menurunkan letak kaca matanya.

"Lama tidak berjumpa, Anya!" Ujar Jericho, akhirnya setelah sekian lama tokoh figuran itu muncul kembali.

Anya tersenyum kecil sambil menyeruput kopinya "senang bertemu dengan mu lagi Richo, bagaimana kabar mu?"

"Baik, kau tidak lihat penampilan ku saat ini!" Sombongnya, Anya mendengus geli.

"Ngomong-ngomong sedang apa kau di sini?"

Jericho menatap Anya setelah selesai memesan "ada pekerjaan, aku ini orang sibuk kau tau!"

"Ya, terserah."

Jericho terkekeh lalu matanya tak sengaja melihat sebuah benda melingkar di jari manis sebelah kiri Anya, "ternyata kau sudah diikat orang lain, aku kecewa~!" Ucapnya sambil memasang raut kecewa.

Dan dengan bangga Anya memamerkan tangan kirinya "ya aku sudah milik orang lain, jadi jangan berharap lebih" diakhiri kikikan geli.

Meski baru sebatas tunangan Anya nyaman dengan status ini, ah~ Anya merindukan tuan Snowmannya. Sudah 5 bulan ia tidak menerima kabarnya, dan sudah lima tahun berlalu sejak masa pengabdian Lian.

Lian di tugaskan di salah satu angkatan darat dan  saat itu terhitung  satu tahun dia sudah dilantik menjadi Mayor Jenderal bintang dua. Anya terkadang membayangkan bagaimana bentuk tubuh Lian saat ini, pasti lebih berotot dan berisi ditambah tinggi badan Lian pasti jauh lebih tinggi dari terakhir kali.

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang