45

12.9K 1.4K 48
                                    

⚠️ Peringatan 18+!!
[Terdapat adegan yang mungkin mengganggu sebagian pembaca. Bagi pembaca yang merasa tidak nyaman disarankan untuk tidak membaca!!]

_

BUAGH

BUKK

BRAK

BRUKK

DUAKK

Nova dengan brutal memukul samsak tinju tanpa ampun kepalan tangannya sudah lecet walau memakai pelindung samsak sudah jebol saat tendangan terakhir yang dilayangkan nya. Wajahnya sarat akan emosi, menahan amarah yang melambung sampai ubun-ubun.

"AAAAKKHHH SIALAN SIALAN SIALAN!"

Menjatuhkan berbagai barang-barang di sekitar dia tak perduli pada kekacauan yang dilakukannya, sumber amarahnya ialah foto Anya dan Lian!

"Monika Monika Monika udah mati dan Anya, Anya seharusnya lo milih gue Anya lo harus pilih gue. Kenapa lo malah jatuh cinta sama Lian kenapa Anya? KENAPA?!! HARUSNYA LO MASIH NGEJAR GUE LO HARUS CINTA SAMA GUE ANYA!!" Tangannya memukul tembok di sampingnya.

Meluapkan amarah yang sudah menggebu-gebu, dia keluar dari ruangan gym langkahnya begitu terburu menuju lantai bawah rumahnya.

Pintu hitam dibuka hawa dingin seketika memeluk tubuhnya, cahaya lampu begitu temaram Nova berjalan masuk tak lupa menyalakan lampu.

Di tengah ruangan tersebut terdapat kursi di mana kursi itu di duduki oleh seseorang yang tengah tertidur dengan banyaknya luka di sekujur tubuhnya, darah kering tercetak jelas di pakaian yang dipakainya. Bau amis begitu menyengat menusuk penciuman wajahnya penuh lebam dan luka begitupun anggota tubuhnya yang lain.

Nova mengambil pisau kecil di meja yang terletak di sudut ruangan tanpa belas kasih langsung menancapkannya pada paha orang itu—

"Aakhh." Dia terbangun dengan paksa.

"Siapa yang nyuruh lo tidur bangsat!!" Seru Nova lantang.

"Sebelum lo mati lo gak gue perintahkan untuk tidur" suaranya begitu rendah serta menakutkan.

"N-nova to-tolong lepasin aku~" suaranya bergetar menandakan bahwa dia benar-benar ketakutan mataya sudah memerah ditambah rasa sakit yang mendera "Nova~ tolong, jangan siksa aku kayak gini."

Nova menyeringai puas "lo mau gue lepasin?"

Dia mengangguk kencang, Nova berjongkok di depannya tangannya mencabut pisau itu lalu mengangkat dagunya menggunakan pisau tadi.

"Lebih memohon, kalau bisa lo jilat kaki gue, Alice!"

Alice melebarkan matanya "ap-apa aku harus?"

"Ya, tentu. Lo mau bebas bukan, tunjukan" Nova bangkit lantas melepas ikatan Alice pada kursi, gadis itu tersenyum senang lalu tanpa ragu bersujud di di kaki Nova "aku mohon bebaskan aku Nova, be-bebaskan aku. Tolong~ aku masih ingin hidup." Dia mulai terisak di bawah sana.

Nova menutup matanya "menyenangkan~!"

Kepalanya menunduk "bukankah gue udah bilang, lo kurang serius memohon. Jilat kaki gue!" Dia menaikkan sebelah bibirnya pongah.

Alice mendongkak dalam hati dia ingin sekali membunuh orang di depannya, tapi rasa cintanya lebih besar dari yang dia kira. Hatinya tak sanggup maka yang bisa dia lakukan adalah menuruti perintah Nova, sang pujaan hati.

Nova terkekeh senang saat sesuatu hangat terasa di punggung kakinya senyumnya merekah dengan sangat lebar, "anjing pintar" tangannya mengelus kepala Alice lembut.

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang