22

23.1K 2.6K 41
                                    

Xean menarik paksa tangan Anya menjauh dari Nova. Saat baru saja keluar dari kelas Xean melihat Nova yang tengah berbicara pada Anya entah mengenai apa. Tanpa pikir panjang dia menarik Anya lekas pergi keparkiran, dengan Reina dan Lauren yang mencoba mengejar keduanya.

"Xean lepasin gue!"

Xean tak menggubris matanya berkilat tajam menahan marah "jangan deket-deket sama Nova!"

Anya tertegun Xean sedikit menakutkan "gue, gue tadi.. dia cuman mau ngomong bentar. Gue gak tau dia mau ngomong apa" cicit Anya pelan.

Helaan nafas kasar sebelum dia melepas tangan Anya berbalik dan menatapnya "maafin gue, gue cuman gak mau lo sakit hati lagi" Anya diam dan Xean semakin merasa bersalah.

"Anya, maafin gue" Xean menggenggam kedua tangan Anya kepalanya menunduk melihat wajah Anya "Anya—"

"Ppfft... ahahahahahh!"

Xean melongo kaget melihat Anya yang tiba-tiba tertawa kencang.

"Ahahah, aduh Xean muka lo lucu banget ahahahaha" Anya kelimpungan tak bisa menahan tawanya, sungguh wajah panik Xean sangat lucu.

"Udah ketawanya?"

Anya meringis malu "tapi ya Xean muka lo yang panik tadi lucu banget, aahh sayang banget gak sempet di poto" bibirnya mengerucut sebal.

"Woi kalian berdua ngapa ninggalin kita sih?!" Reina datang dengan sebal lalu berkacak pinggang menghadap keduanya.

"Gue gak ninggalin, tuh Xean yang tiba-tiba narik gue" Anya menunjuk Xean yang masih diam ditempat.

Lauren menatap Xean dengan kedua alis terangkat menggoda "makin banyak aja ya saingan lo!"

Xean mengernyit menatap Lauren "maksud lo?"

"Anya!"

Keempatnya kompak menoleh menatap Nova, ternyata dia belum menyerah bahkan sampai ngejar Anya. "Gue mau ngomong sama lo!"

Amya memutar matanya malas "apa lagi? Jangan buat Alice salah paham sama gue deh. Sana minggat lo!"

"Cuman sebentar," keukueh Nova yang mana mengundang decak sebal Xean. "Dia kan udah bilang gak mau, budeg ya lo!"

"Diem lo, gak ada urusan gue sama lo" Nova menatap sengit Xean, padahal tadi dia hampir sempat bicara sebelum Xean menariknya pergi. Sialan!

Anya mundur menyenggol Reina dan Lauren "cabut yu ah, panas nih" Anya mengibas-ngibaskan tangannya.

Reina setuju "cabut!"

Setelah anggukan dari Lauren ketiganya kompak berlari terbirit-birit menuju mobil Reina yang tak jauh terparkir dan segera melesat pergi, Nova tampak marah melihat kepergian Anya.

Sementara Xean merasa lega walau niatnya yang ingin mengajak Anya pulang bersama harus pupus.

____

Anya menghembuskan nafas kasar saat tak sengaja bertemu dengan Nova di sebuah toko peralatan alat lukis, geraman frustasi terdengar lirih, Anya ingin menghindar namun cowok di hadapannya seakan enggan untuk melepaskannya.

"Apa?" Ucap Anya malas.

"Gue mau ngomong sama lo!"

Anya berdecak "dari tadi lo udah ngomong sama gue bego!"

"Bukan di sini."

"Gak. Gue gak mau, disini atau enggak sama sekali!"

Kalau cowok di hadapannya keras kepala maka Anya akan lebih keras kepala, Anya mengangkat dagunya seakan menegaskan bahwa ucapannya tidak bisa diganggu gugat.

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang