4

45.3K 4.8K 52
                                    

Sejak kejadian tadi pagi Anya, Reina dan Lauren menjadi lebih akrab. Mereka juga merasa terkejut dengan perubahan Anya yang mendadak, Anya memang tidak terlalu peduli pada teman sekelasnya dan cenderung bodo amat.

Tingkahnya itu membuat anak kelas menjadi ogah untuk sekedar menyapa, apalagi kelakuan Anya yang terbilang biang onar.

"Jadi Anya, kenapa lo berubah?" Tanya Lauren.

Reina yang terkejut menyenggol Lauren, Anya terkekeh "Kayaknya gue dapet hidayah deh, makanya gue berubah. Tapi, gue tau kok kelakuan gue emang nyebelin sih. Jujur aja nih, gue juga sebel sama gue sendiri!" Cetus Anya.

Baik Reina dan Lauren menatap tak percaya, mereka kira Anya akan marah ternyata tidak. Mereka saling berpandangan sebelum suara cukup besar terdengar, wajah Anya merah seketika.

Reina dan Lauren tertawa "Laper? Gas kantin yuk!" Ajak Reina.

"Hehe, yuk."

Ketiganya berjalan berbarengan menuju kantin yang ternyata sudah ramai, pantas dan tak aneh. Ketiganya celingukan mencari meja kosong hingga Reina menarik keduanya menuju salah satu meja.

"Kak Ridho, kita boleh duduk di sini gak? Meja lain penuh." Ucap Reina pada Ridho yang tak lain merupakan pacarnya.

"Boleh kok, ya kan pak Boss?" Ridho melirik Nova yang menjawab hanya deheman.

"Tuh boleh, duduk yok"

Anya gelagapan "Re, ja-jangan di sini lah."

"Kenapa? Lo mau duduk di lantai?" Ketus Lauren

"Ya gak gitu—"

"Duduk aja lah, jangan banyak bacot!" Lauren mendorong Anya untuk segera duduk.

Anya mencebik "Sialan!" Desisinya pelan.

"Kalo gitu gue pesen dulu, Lau, Anya mau pesen apa?" Kata Reina.

"Gue biasa Re, bakso plus es teh" ucap Lauren.

"Gue mie ayam aja minumnya samain."

"Oke!"

Cukup hening, Anya ingin pergi rasanya pasalnya beberapa dari mereka menatap Anya secara terang-terangan. Anya yang dulu selalu mencari kesempatan untuk bisa dekat dengan Nova, apapun caranya kini hanya diam seperti tak minat.

Tapi kan dia bukan Anya!!!

Lagian ogah amat sama si cowok brengsek kayak Nova, udah bodoh tolol lagi!

Melirik Lauren yang sibuk dengan ponselnya, Anya mendesah kesal sambil memainkan kaki telanjang nya di bawah.

"Sepatu lo kemana?"

Anya sedikit terkesiap, menatap Dean yang ada di sebelahnya "Di buang!" Jawabnya tanpa basa basi.

"Lah kok di buang?" Kini suara Dian yang menyahut. Dia juga penasaran melihat kaki adiknya yang telanjang tanpa alas kaki yang hanya terbalut kaos kaki putih.

"Iiih sepatu pembawa sial harus di buang!"

"Cuman gara-gara jatoh tadi? Lah bukannya salah lo sendiri yang gak taliin tali sepatunya." Imbuh Kaftan.

Anya menatap mereka dengan tak percaya "Ada apa nih? Kok kalian jadi so kenal banget sih sama gue? Iih serem!" Anya bergidik.

"Jangan so peduli deh, tadi aja kalian ngetawain gue jatuh. Fuck!"

Tangan Dean memukul pelan bibir Anya "Mulutnya!"

"Sakit goblok!"

Dean melotot "Gue aduin ke bunda loh, lo bilang gue goblok!"

"Lah emang lo goblok kan? Selalu nuduh yang enggak-enggak ke gue, gue juga tau kok kalian benci sama gue. Tapi, kenapa tiba-tiba jadi sksd gini?!"

Umongan Anya total membuat mereka terdiam terlebih si kembar.

Nova yang awalnya diam mulai membuka suara "Itu karena kelakuan lo sendiri! Ambil kaca sana, lo yang buat orang-orang jijik dan benci sama kelakuan murahan lo yang ngejer-ngejer pacar orang."

Dia juga menambahkan "Jangan merasa jadi orang yang paling tersakiti. Nyatanya lo hanya mau cari perhatian dengan pura-pura berubah!!"

Hatinya sakit, bukan ini perasaan Anya yang terluka. Karena marah Anya menggebrak meja kencang berdiri dan sedikit mencondongkan tubuhnya pada Nova yang terhalang meja.

"Gue emang murahan karena bisa-bisanya gue suka sama cowok modelan kek lo. Gue juga buta, tapi itu dulu, dulu sebelum gue dapet hidayah. Sekarang gue gak suka sama lo, cowok brengsek, tolol, bodoh, bego, bajingan!" Anya mengarahkan telunjuknya "gue gak perlu buktiiin sama lo gue udah berubah. Karena nyatanya gue gak perlu, emangnya siapa lo? Penting gitu. Kagak anjing, sekarang di mata gue lo gak lebih dari cowok brengsek posesife gila yang terlalu bajingan!!"

Anya kembali duduk dan mengatur nafasnya "Mata gue udah sepenuhnya terbuka. Jadi sorry to say yah gue udah gak minat sama lo!"

Selayaknya waktu berhenti, tatapan orang tertuju hanya pada Anya. Mereka juga mendengar apa yang dikatakan cewek yang sebelumnya di cap gila itu, Lauren bahkan menatap tak percaya. Reina yang diam mematung dengan nampan ditangannya.

"Eh Re dah dateng toh. Sini sini gue dah laper!"

________
Tbc
--------

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang