"Lo bener berubah?"
"Iya"
"Bener, gak bohong?"
"Bener babi! Gue sunat lagi lo ya kalo nanya hal yang sama lagi!!"
Masih di kantin, Anya sibuk meladeni setiap lontaran pertanyaan para kakak kelasnya. Mangkuk isi mie ayamnya sudah habis sejak tadi—
"Gak bohong?"
"Ya ampun!! Apa gue harus dateng ke rumah bapak lo terus nyium tangannya supaya lo percaya Malih!!"
Kaftan berdecak "Ya.. gak gitu juga Jubaedah."
"Anjir nama gue Anya, Solihin!!"
"Lo yang duluan manggil gue Malih, sekarang Solihin. Ngajak baku hantam lo?!"
Anya menghela napas jengah "Bodo, bacot lo!"
"Gue kakak kelas lo, sopan dikit dong!" Seru Kaftan lagi.
"Idih, mau lo dihargain? Nih, cukup gak?" Anya mengeluarkan uang senilai 50 ribu "Kalo gak cukup minta aja noh sama si kembar!"
Kaftan merasa terhina "Gue gak semurah itu!" Dimulut, nyatanya tangannya malah mengambil uang itu "Mubazir kalo disakuin lagi. Mending gue jajanin ya kan?"
"Bacot!!"
"Lo beneran dah berubah kan ya?" Ini lagi Ridho bertanya.
"Lo semua dah budeg apa hah!! Dah lah males gue, Re cowok lo sama budegnya periksain ke dokter kandungan cepet!!" Sambil menatap Reina.
"Ke THT Anya~ ngapain ke dokter kandungan, cowok gue bukan lagi sakit gigi!!" Reina berujar kesal.
"Dah lah pusing gue sama antek-anteknya si Nova bego!!" Saat hendak berdiri Alice datang.
"Hai Nova!" Sapa Alice "hai juga semuanya."
"Eh ada neng Alice dateng" ujar Kaftan.
"Udah belajarnya?" Tanya Nova
Alice duduk "Iya! Udah, sekarang aku laper~"
Anya ingin muntah "Re, Lau balik yu. Bentar lagi bel" keduanya mengangguk setuju.
"Loh, Anya udah mau pergi aja?"
Anya tak menjawab memilih tuli, biarlah. Alice adalah tokoh kedua yang sangat dibencinya setelah Nova. "Ada yang nanya di jawab, punya kuping gak lo!!"
"Udah gak papa Nova, kan Anya benci aku!" Ucapan Alice memancing amarah Anya.
"Udah tau gue benci sama lo, ngapain masih so nanya. Caper lo?"
"Anya, gue cuman nanya"
Memutar mata malas "Lo cewek bego!"
"ANYA!!" Teriak Nova.
"APA?!" Balas Anya tak kalah kencang.
"Cewek gue udah bersikap baik sama lo, setidaknya lo bales kebaikan dia."
"Dia? Baik sama gue, buta mata lo hah!! Gue emang antagonisnya di sini, tapi gue gak sebodoh itu buat gak bisa denger dan liat mana yang tulus atau cuma pura-pura." Tangannya mengepal emosi.
"Anya, gue tulus kok. Kayak waktu itu gue juga nyapa lo tapi lo malah mau nampar gue~" air wajahnya dibuat sedih.
"Lo pura-pura berubah ternyata" seru Kaftan "gue fikir lo emang udah berubah. Ternyata enggak"
"Bodo! Lo mau percaya atau enggak, lagipula siapa emangnya yang mau percaya sama gue? Elo? Tadi aja lo nanya-nanya gue terus!" Kepalanya berpaling cepat Anya tak kuat menahan buncahan emosi "Anjing lo semua!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Character's [END]
Romance[16+] Jihan tiba-tiba masuk ke dalam sebuah novel di mana ia menjadi tokoh antagonis yang akan berakhir menyedihkan. Ia tak punya pilihan lain selain merubah alurnya dan membuat isi dari novel itu kacau karenanya. Perannya pun berganti, Jihan bahk...