Extra Part II : I Fancy You

12.8K 1.1K 11
                                    

Nih, aku kasih yang kemarin minta buat cerita Anya jadi Jihan, dikit aja oke... eh tapi aku gak janji bakal bikin looh ya..:'')

_

Di kota metropolitan yang padat penduduk dengan banyaknya kendaraan pribadi yang memadati jalanan kota. Bus-bus besar, serta suara bising memenuhi segala pelosok kota semakin membuat ruang lingkup kota menjadi semakin minim.

Hingga di salah satu Penthouse mewah terdapat sepasang kekasih tengah meringkuk myaman di pelukan pasangannya. Tak peduli pada sang mentari yang sudah mulai tinggi, kamar luas itu amat sangat tenang hingga suara jam weaker membangunkan salah satu dari mereka.

Jihan Utari, gadis cantik nan imut itu mulai membuka matanya dan langsung disuguhi paras tampan menawan milik sang kekasih, Atlassian.

Tak ingin menganggu tidurnya Jihan merangkak pelan dari ranjang namun belum juga turun tangannya di tarik dan kembali pada posisi awal, Jihan mendengkus memukul pelan bahu Atla "ish aku mau ke kamar mandi Atla~!"

"Hm~!"

Bukannya di lepas Atla malah semakin mengeratkan pelukannya "gak boleh, gak boleh ke mana-mana. Di sini aja sama aku!"

"Atla lepasin atau aku ngambek?!" Jihan memasang wajah garang dan sedikit ancaman.

Atla yang mendengar kata 'ngambek' bergegas bangun diikuti Jihan. Seperti sebuah telinga lucu terkulai lemas pada kepala Atla, Jihan terkikik melihat wajah murung kekasihnya yang sangat lucu "kok bisa sih kamu lucu gini, padahal mah garang kayak kucing garong!" Tangan Jihan mengunyel-ngunyel pipi Atla.

"Gak jadi marah kan?"

"Enggak kok, aku mau ke kamar mandi dulu oke?"

Atla mengangguk matanya tak sekalipun berpaling pada Jihan yang mulai menghilang dari pandangannya. Wajah yang tadi terlihat menggemaskan berubah datar seketika, dia beranjak berjalan ke arah balkon dan berdiri di sana memandang kota padat di depannya.

"ATLAAA!!"

Jihan berteriak dari dalam kamar mandi begitu kencang membuat Atla berlari mendekat "Jihan, ada apa?" Menggedor dengan kencang.

"Aku gak papa Atla, aku cuman lupa bawa handuk! Bisa tolong kamu ambilin gak?"

Atla terkekeh, 'kebiasaan' gumamny pelan. Setelah mengambil bathrobe untuk Jihan, "makasih Atla!" Jihan mengambil bathrobe di tangan Atla dengan hanya kepala yang menyembul namun Atla bersuara "mau sekalian mandi bareng gak?"

Brakk!!

Pintu di tutup seketika "dasar mesum!! Jauh-jauh sana."

Jihan sudah rapi dengan uniform nya, ia kini tengah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan sang kekasih. Hanya roti isi selai dan segelas susu "nah selesai!"

"Atla~!" Jihan menghela napas pelan, karena sebuah tangan melingkar pada pinggangnya "kenapa"

"Mau makan kamu!" Bisik Atla sambil menjilat cuping telinga Jihan.

Plak!!

Jihan memukul tangan Atla "sembarangan!!"

Atla terkekeh membalikkan tubuh Jihan agar menghadapnya lantas mengurung Jihan di antara badannya yang besar "aku gak bercanda Jihan." Dan Atla meraup bibir Jihan.

Tengkuknya di tahan, Atla mengangkat Jihan ke atas meja makan dan semakin melumat bibir kekasihnya. Jihan melenguh "Atla!"

"Apa sayang?"

Jihan merenggut "bibir aku bengkak Atla."

"Bagus dong biar aku makin semangat makan bibir kamunya!"

"Nyebelin!"

Atla menatap penuh puja pada Jihan tersenyum tipis saat menyadari Jihan yang salah tingkah, ugh Alta sangat gemas dibuatnya. Sangat amat bersyukur bisa dipertemukan dengan sosok gadis cantik seperti Jihan, "sayang kamu... sayang banget!" Atla memeluk Jihan.

"Manja banget sih, jadi pen gigit!" Ucap Jihan, kedua kakinya yang pada awalnya terjuntai ke bawah kini dilingkarkan pada pinggang Atla "Atla-Atla nanti mau beli es krim ya? Yang banyak rasa vanilla sama coklat!"

"Iya."

"Terus nanti pengen beli novel, novel ku semua udah habis di baca."

"Iya."

"Nanti pulangnya mampir ke café yang baru buka itu loh, yang lagi viral!"

"Iya."

"Terus-terus nanti mau makan bakso pinggir jalan, terus beli cilok, pengen juga batagor sama siomay."

"Iya."

"Tapi aku pengen buah juga, apel ya sama pir!"

Lagi-lagi Atla mengatakan 'iya', Atla mana bisa menolak semua keinginan kekasih lucunya jika Jihan meminta dengan wajah imut. Seperti seorang anak kecil yang mana minta di karungin, Atla tidak mau berbagi, tidak ingin Jihan dilirik cowok lain. Jihan hanya miliknya, begitu pun sampai seterusnya.

"Jihan hanya milik Atla, right?"

"Right-right!" Seru Jihan senang.

Hanya Jihan yang mampu membuat sisi gelapnya hilang, gadis yang sangat berani menciumnya di depan banyak orang tanpa tau malu hanya karena alasan tampan. Ah, bisa gila rasanya Atla jika yang dicium Jihan bukan dirinya dulu. Ada berbagai skenario dalam otaknya jika Jihan berpikir untuk menjauh darinya, karena Atla mempunyai prinsip yaitu; segala sesuatu yang sudah dia klaim menjadi miliknya maka seterusnya pun akan tetap menjadi miliknya, miliknya akan tetap menjadi miliknya.

"Welcome to my world, sweetie!!"

"Dan jangan pernah berpikir untuk pergi dariku!!"

___
Extra Part
___

Ada satu lagi!!

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang