38

15.2K 1.8K 52
                                    

Entah ada angin apa Lian tengah menunggunya di luar kelas dengan bersandar sambil memasukkan tangannya di saku— waw anak novel banget!!

Anya termenung di pintu memandang aneh pada Lian, dia melirik "pulang bareng gue!"

"Ha?"

Lian berjalan terlebih dulu tanpa menghiraukan Anya yang masih memproses ucapan Lian yang tiba-tiba mengajaknya pulang bersama?

"Woii Lian" sadar Lian sudah tak ada di tempatnya Anya berlari mengejar.

Memang hanya Anya yang masih belum pulang sebab dia kebagian jadwal piket, mana sendiri lagi!

"Lian, lo—"

"Pake!" Lian menyerahkan helm pada Anya, matanya berkedip bingung lantas menoleh kiri kanan ternyata hanya tinggal mereka berdua diparkiran.

"Ish lo tuh apaan sih dari tadi, budeg lo hah?!" Meskipun marah-marah Anya tetap memasang helm, mulutnya menggerutu ketus pada Lian yang malah menatap Anya di atas motornya "udah ngocehnya?"

Anya mengerut "nyebelin banget lo!"

Tiba-tiba Lian melepaskan jaketnya menarik tangan Anya agar mendekat padanya, "eehh?!" Kedua matanya membulat wajah Lian begitu dekat dengannya 'i-ini kenapa gue deg-degan gini sih anjir!'

Lian mengikatkan jaketnya pada pinggang Anya "naik, buru!"

Bibirnya mencebik sambil menaiki motor besar itu, "udah~" tak lama motor itu melaju keluar dari parkiran sekolah. Motor melaju dengan kecepatan sedang, Anya memegang kedua pundak Lian "kok tiba-tiba lo ngajak gue pulang bareng? Gak salah makan kan lo?"

Tak ada jawaban Anya yang kesal memukul kencang helm Lian dan lagi-lagi Lian tak mempedulikan dia lebih fokus ke jalan, namun matanya menatap Anya pada kaca spion senyumnya tersungging, wajah Anya yang tertekuk kesal begitu menyenangkan tuk dilihat.

Dengan jahil Lian menambah kecepatannya dan hal itu berhasil membuat Anya berteriak kaget dan langsung melingkarkan tangannya memeluk Lian "LIAAAANN!!"

Cowok itu tertawa di balik helmnya "JANGAN KETAWA GAK ADA YANG LUCU!"

Mereka berhenti di lampu merah Anya yang masih kesal memukul-mukul helm Lian "lo tadi sengaja kan ya ngebut, heh modus lo kebaca!"

"Peluk lagi dong."

"Hah?"

Sementara itu dengan tak sengaja keduanya jadi tontonan gratis bagi para pengendara yang lain, Anya yang merasa malu menyembunyikan wajahnya di punggung tegap Lian dan tanpa sadar kembali memeluk Lian.

Lampu berganti Lian cepat melajukan kendaraan beroda duanya, jalanan lenggang membuat keduanya tidak terjebak macet. Namun ada yang aneh, Anya merasa bahwa jalan yang dilalui bukanlah jalan menuju rumahnya.

"Lian, kayaknya lo salah jalan deh. Ini bukan jalan kerumah gue."

"Emang siapa yang bilang gue mau nganter lo pulang ke rumah lo?"

Anya diam "tapi lo kan yang ngajak gue pulang bareng!!"

"Gue kan cuman ngajak lo pulang bareng, gue gak bilang gue bakal nganter lo pulang ke rumah." Ujar Lian kembali.

"Iya sih."

"Eh, Lian gue mau pulang. Lo mau bawa gue ke mana?" Anya menggoyangkan kepala berlapis helm itu "Anya lo mau kita kenapa-napa ha! Lepas!!"

"Gak mau~ lo mau nyulik gue ya hah?! Pulangin gue Lian pulangin gue." Rengek Anya keras.

Motor berhenti membuat guncangan kepala Lian ikut terhenti, Anya kembali bingung saat dia malah berhenti di depan gerbang yang menjulang tinggi.

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang