34

16.5K 2K 53
                                    

Marah, dia marah sangat marah.

Sebuah meja kecil dihempaskan hingga membentur tembok keras, teriakan penuh frustasi terdengar begitu kencang. Judith, gadis itu kini tengah marah "Alice sialan!! Ngapain dia ngelakuin itu!"

Tangannya mengepal kuat matanya menajam kini menatap Tyo yang sedari tadi hanya diam melihat Judith yang sedang mengamuk, "Tyo! Kenapa lo belum jalanin rencana yang udah gue buat hah?!"

"KENAPA LO MULAI MEMBANGKANG SAMA GUE TYO!"

Tyo berdecih sambil memalingkan wajahnya "gue suruh lo buat deketin Anya! Buat dia jatuh cinta sama lo, bukan malah lo deketin temennya goblok!"

Judith melempar gelas kaca tepat ke arah Tyo, gelas itu pecah mengenai dinding pecahan terlempar ke arah pipi Tyo yang kini mengeluarkan darah.

Langkah berat Judith mendekat ke arah Tyo dan tanpa disangka Judith menampar kencang Tyo "LO DENGERIN GUE GAK SIH HAH?! GUE UDAH PERNAH BILANG SAMA LO, DEKETIN ANYA DAN BUAT DIA JATUH CINTA SAMA LO!"

Tyo masih bungkam "rencana gue makin berantakan gara-gara si Alice, dengan gobloknya dia malah mau ngelangakahin gue" seringai kejam terpatri di bibirnya.

"Dan lo, lo malah acuhin perintah gue!"

Judith awalnya senang saat Nova memutuskan hubungannya dengan Alice, dia bahkan sangat gembira namun tujuan sebenarnya bukan itu. Judith ingin membuat Alice benar-benar hancur tenggelam dan mati oleh cinta Nova yang terlalu di inginkannya.

Judith akan perlahan mengungkapkan alasan Nova mencintai Alice, ya Judith tau Monika. Dia juga tau atas dasar apa Nova selalu mati-matian melindungi Alice, itu semua karena Alice mirip dengan Monika. Sayang sekali Alice sendiri sudah mengetahui alasan Nova suka padanya, sepertinya di sini hanya Judith yang tak tau apapun.

Tapi, rencananya hancur saat dengan tak sabarannya Alice malah menyerang Anya dan hampir membunuhnya. Sialan!! Judith menggeram marah saat mengingat Alice bertindak gegabah bahkan aksinya sampai diketahui Lian, bodoh sangat bodoh!!

Judith memang lebih memilih bermain aman dibandingkan menyerang secara langsung, itu bukan gayanya sama sekali. Dia ingin menghancurkan Anya secara perlahan dengan membuat orang-orang disekitarnya membecinya, lalu membuat dia kehilangan kepercayaan mereka setelah itu dengan gampang dia bisa menyingkirkan Anya.

Tapi rencananya gagal gara-gara Alice, rencana yang Judith buat matang-matang setelah bersabar menunggu waktu yang pas untuk dilakukan hancur gara-gara Alice. Padahal tinggal sedikit lagi, Tyo sudah dia keluarkan dan bersiap menyerang. Namun, laki-laki itu malah membangkang dan tak menurutinya.

"Lo tau kan konsekuensi yang harus lo terima" sudut bibirnya terangkat pongah.

"Gue berhenti!"

"Apa?"

"Gue bilang gue berhenti, gue udah muak jadi kacung lo Judith!" Ucap Tyo dengan penekanan.

Judith diam tak lama dia tertawa kencang "LO MAU BERHENTI?! LO PIKIR LO BISA?! LO TAU KAN GUE BISA BUAT LO MENYESAL ATAS APA YANG LO PERBUAT TYO!!"

Tyo menggeleng "gue gak menyesal sama sekali."

Cuih!

Meludah tepat hadapan Tyo, Judith mencengkram kaos yang dipakai laki-laki itu "lo gak bisa berhenti, lo gak punya hak untuk itu!"

Menyentak kasar tangan Judith "gue gak perduli!" Lantas pergi namun Judith kembali berteriak.

"KALO LO KELUAR DARI SINI GUE PASTIIN ADIK LO GAK BAKAL SELAMAT! DIA BAKAL MATI, DAN GUE GAK SUDI BUAT BIAYAIN OPERASI ADIK LO ITU!!"

Stupid Character's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang