Hari tersial jatuh pada hari ini!!!
Yeay!! Beri tepuk tangan—
Anya menggeram marah menatap Cecil, Bella, dan Kinar yang tengah menumpahkan minumannya tepat di atas kepalanya.
Suara cekikikan bak kuntilanak itu terdengar menjijikkan di gendang telinganya, dia mendelik sinis lalu menggebrak meja kencang "Lo punya masalah apa sama gue?!"
Cecil melempar gelas kaca itu sampai pecah membuat kantin yang sepi riuh oleh suara gelas kaca yang pecah, "lo tanya gue punya masalah apa sama lo? Buta ya lo, lo ngapain deketin Lian ha?!"
Anya menganga tak percaya, kalian ingat kan ini dunia novel dimana pasti ada geng pembully yang menyabet gelar ratu bully. Ya, dia ada di depan Anya sekarang. Cecil, kalo gak salah Cecil ini satu kelas sama Lian. Di novel tidak terlalu diceritakan bagaimana dia ngebucin Lian tapi pernah ada adegan, di mana ada korban yang bunuh diri gara-gara di bully Cecil.
"Apa bagusnya sih lo? Muka kek jalang aja sok keras!" Ujar Kinar terkekeh. "Pindah haluan ya lo, gak dapet ka Nova eh pindah ke Lian" lanjutnya.
Bella maju mendorong kedua bahu Anya kuat "lo gak se-level sama Cecil!"
Anya berdecih, kantin sepi karena memang bukan waktunya jam istirahat. Eh, Anya gak bolos loh ya dia itu berhasil mengerjakan soal yang diberikan oleh Bu Tiwi selaku guru kimia. Dan Anya diperbolehkan istirahat 10 menit lebih awal.
"Jadi, lebih baik lo jauhin Lian!" Lanjut Bella.
Tampak tak perduli Anya sibuk bergumam tentang penampilannya sekarang yang lengket juga basah, mana rambutnya belum di keramas lagi pasti makin bau tuh rambut.
"Heh, lo denger gak sih!" Seru Kinar.
"Bla bla bla bla bla" kepala Anya bergerak ke kanan dan kiri mengejek setiap lontaran kata-kata yang diucapkan ketiganya.
"Gue perduli gitu? Kagak anjir, sape lo ngatur-ngatur presiden lo? Eh denger, gue gak pernah deketin Lian. Percaya atau enggak gue gak per-du-li. Karena emang kenyataannya gue gak pernah sekalipun deketin Lian" Anya mendorong bahu Cecil dengan telunjuknya.
Cecil terlihat marah dia menggigit bibirnya kencang hingga berdarah, Anya tersentak namun cepat-cepat dia netralkan kembali ekspresinya. Kinar dan Bella malah terlihat menyeringai.
'Nih bocah ngapain sih? Eh matanya serem banget anjir! Kek mau nyolok orang!'
"Udah kan ngomongnya, kalo gitu gue mau ca—"
PLAKK!!
Ucapan Anya langsung terpotong saat sebuah tangan mendarat dengan sempurna pada pipi kirinya begitu kencang hingga membuat wajahnya menoleh, belum sempat Anya sadar dari keterkejutannya Cecil kembali melayangkan tamparan di pipi yang sama.
PLAK!!
"JAUHIN LIAN ANJING! JAUHIN JAUHIN JAUHIN LIAN!"
PLAK!!
Grep!
Tangan Cecil yang melayang hampir kembali menampar pipinya dicekal Anya kuat, dia mendelik tajam dengan gigi yang saling bergesekan menandakan betapa kesal dan marahnya Anya saat ini.
"Bangsat!!" Anya menghempaskan tangan Cecil seketika.
Keadaan kantin sudah ramai sejak Cecil melayangkan tamparan pertamanya, mereka semua terdiam membisu di jalan masuk menuju kantin. Meringis ngilu saat Cecil dengan membabi buta menampar Anya—
"Fuck!" Umpat Anya merasakan pipi dan bibirnya yang nyeri, Anya menyentuh ujung bibirnya dengan jempol. Darah, ada darah di jempolnya.
Shit!
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Character's [END]
Romance[16+] Jihan tiba-tiba masuk ke dalam sebuah novel di mana ia menjadi tokoh antagonis yang akan berakhir menyedihkan. Ia tak punya pilihan lain selain merubah alurnya dan membuat isi dari novel itu kacau karenanya. Perannya pun berganti, Jihan bahk...