60. Lonely December

274 31 35
                                        

Setahun lalu, rasanya semua masih baik-baik saja. Ya, tidak sepenuhnya baik. Hanya saja, kala itu, aku pikir aku bisa melewatinya bersama dia. Saat dia menyembunyikan penyakit mental akibat ulah orang tuanya, kukira aku bisa menyelamatkan dia.

Aku berjanji akan menyelamatkan dia.

Aku mengkhianati janji tersebut, karena dia yang lebih dulu mengkhianatiku. Dia memang tidak berselingkuh dengan Tatjana, dia mencintaiku. Aku tahu persis tentang itu. Dia memang mencintaiku, meskipun dia kehilangan arah dan kebingungan sehingga dia akhirnya mencintaiku dengan cara yang salah. Dia berkhianat dengan cara menghancurkan kepercayaanku. Katanya, hubungan tanpa rasa percaya akan hancur.

Itu benar.

Mereka benar.

Hubunganku dan Rakabuming pada akhirnya kandas dengan meninggalkan luka yang cukup dalam. Kami berdua berjalan ke arah yang berbeda, engan saling menengok ke belakang lagi. Apabila suatu saat kami bertemu, kami mungkin akan saling sapa dan basa-basi. Namun, tidak akan lebih dari itu. Tentang bayiku--bayi kami, tentunya aku akan memberinya ruang untuk menghabiskan waktu bersamanya. Tapi, tanpa aku. Aku tidak akan hadir. Hanya dia dan bayi kami, seperti... Daddy and his little girl?

Ah, benar! Bayi kami berjenis kelamin perempuan. Mungkin karena itu, aku sangat sensitif selama kehamilan. Dia adalah bayi yang kuat, tidak terpengaruh oleh apa pun meskipun kubawa berlarian ke sana-sini dengan hati yang berantakan. Namun, kurasa dia akan lahir dengan hati yang sensitif seperti apa yang aku rasakan. Dia mungkin akan lahir dengan hati yang rapuh, mudah menangis, dan terlalu bersimpati.

Kata Mas Putera--aku sudah kembali memanggilnya begitu karena aku pura-pura asing dengan pekerjaan rahasianya sebagai anggota Intelijen, bayiku akan menjadi bayi yang melankolis. Oh, Tuhan! Bahkan, Jasonna juga setuju dengannya.

Los Angeles sudah mulai turun salju. Aku merapatkan mantel panjang warna dusty pink yang membalut tubuhku yang berisi. Omong-omong, aku jadi semakin mirip bakso bulat. Tubuhku mengalami kenaikan berat badan, sebab Pakde memaksaku untuk terus-menerus makan. Pakde membeli banyak camilan setiap pulang bekerja. Di Los Angeles, dia seperti seorang ayah bagiku. Setelah kehilangan sosok ayah, Pakde datang ke dalam hidupku dan memberiku warna baru. Aku yakin kalau dia bisa menjadi ayah yang baik, meskipun aku tahu dia tidak akan mau menikah. Lebih tepatnya, dia tidak bisa menikahi perempuan.

Rerumputan yang basah oleh cairan salju membuatku memperlambat langkah, supaya aku tidak terpeleset dan terjun ke bawah sana. Area pemakaman ini mirip dengan bukit, sehingga aku harus naik ke atas perlahan-lahan. Mataku mulai memanas ketika aku bisa melihat nisan dari batu yang begitu tinggi dan besar. Nisan itu mungkin setinggi satu meter.

Nama Megantara tercetak gagah di sana.

Apakah dia kesepian? Itu sedikit mengganggu pikiranku belakangan ini, jadi aku datang untuk menjenguknya. Orang tuanya tidak akan bisa datang ke sini, sebab mereka sedang mempertanggungjawabkan kejahatan mereka. Hakim sudah membuat keputusan sebulan lalu. Aku mendapatkan informasinya dari Kak Naladipa. Aku masih tidak percaya bahwa dia lebih tua dariku.

Ingatanku melayang ke hari itu, saat aku tahu bahwa Naladipa dan Jiwaraga sebenarnya lebih tua dariku. Bukan salah mereka, hanya aku saja yang bodoh. Kepalaku buntu saat itu, terlalu sibuk memikirkan cara untuk melanjutkan hidup.

Jasonna juga terkejut saat mengetahui hal itu, sehingga dia terus-menerus menghindari Naladipa saat di rumah. Dia menjadi bahan olok-olokan selama seminggu. Dibanding aku, tampaknya Jasonna lebih lama menanggung malu. Saat ini, Naladipa dan Jiwaraga berada di Jakarta. Mereka berdua bekerja sama dan mendirikan firma hukum hits di ibukota. Kak Nala beberapa kali meneleponku untuk menceritakan progres firma hukum tersebut. Dia terdengar bersemangat. Sementara itu, Jiwaraga hanya sesekali bertanya kabarku. Kurasa, lelaki tampan itu terlalu berambisi dalam bekerja. Atau... dia sebenarnya canggung padaku.

BUMI & EVAKUASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang