lembaran baru

5.7K 316 10
                                    

"Oi, cepat makan ini! Jika Sudah dingin tidak akan enak" Ucapku.

"Tidak bisakah kau sopan terhadap kakekmu sedikit saja? Dasar cucu sialan!" Kakek bersungut-sungut.

"Baiklah, ayo makan bubur ini, kakek tidak berguna! " Ucapku sambil memaksakan senyum di wajah.

"Huh percuma saja mengajarimu hal baik, bagaimana kalau aku mati nanti? Apa kau akan terus menjadi gadis Bengal? " Gumam kakek sambil memakan buburnya.

"Jika kau mati mungkin aku akan memulai bisnis berjualan narkoba atau mencari pacar yang kaya, mungkin" Jawabku. Sedikit tidak peduli.

"Jika kau melakukan itu maka aku akan meminta tolong tuhan agar mengusirmu dari surga" Ucap kakek ketus.

"Bercanda, bercanda, apa kau benar-benar percaya akan hal itu, kakek? " Goda ku.

"Dasar cucu sialan! Intinya jika aku mati kamu harus menikah dengan Nanami!! "

"Nanami? Siapa itu? Pasti lelaki berpakaian serba pink yang suka memakan kue stroberi dan bertingkah seperti perempuan" Aku menebak-nebak karena namanya seperti wanita.

Kakek hanya terdiam tidak peduli. Seperti nya ia Marah karena aku baru mengerjainya. Dia adalah kakek ku. Saat ini, ia sedang dirawat inap di rumah sakit karena memiliki masalah jantung. Aku tidak begitu tahu penyakit apa itu yang pasti kakek ku butuh perawatan intensif.

Namaku adalah Itsuki (Name). Aku sudah duduk di bangku SMK sejak 11 bulan lalu. Aku bersyukur karena orang tuaku meninggalkan cukup warisan untuk kebutuhan hidup aku Dan kakek juga biaya pengobatan kakek selama 2 tahun ke depan. Aku cukup binggung memilih pekerjaan yang tidak mengganggu waktu sekolahku.

Aku juga tahu kalau kakek pasti tidak akan memperbolehkanku bekerja. Setiap kali aku mengeluh soal ini itu jawaban kakek hanya 1 yaitu"menikahlah dengan Nanami! ". Aku jelas tidak mau karena aku belum pernah bertemu dengan nya Dan bagaimana kalau si Nanami itu orang seperti yang aku bayangkan selama ini.

Aku terkejut saat melihat jam tangan hitamku yang berbunyi Dan menunjukkan waktu pukul 8 pagi.

Aku langsung berlari sekencang mungkin agar cepat sampai sekolah. Untung saja, jarak dari rumah sakit ke sekolah tidak terlalu jauh. Dalam waktu 10 menit aku berhasil sampai sekolah tapi gerbang Sudah ditutup jadi aku terpaksa memanjat tembok sekolah yang langsung menembus taman yang Ada di belakang kelasku.

Lagi-lagi aku beruntung karena guru mata pelajaran pertama tidak hadir Dan hanya memberi tugas.

"Ini untuk jam ke 3" Ucap Suzue teman sebangku ku sambil menyerahkan buku tugas miliknya.

"Terimakasih Suzue chan~ aku sangat terbantu loh~" Ujarku sambil tersenyum ceria.

Suzue adalah teman smp sekaligus sma ku. Dia adalah seorang wanita cuek, berambut panjang, cantik Dan baik. Kami berteman, bisa di bilang alasan nya karena sama-sama aneh.

Wajar saja karena satu gadis cuek yang tidak suka bersosialisasi dan yang satunya gadis aneh, banyak tingkah, pandai segala hal, dan rajin. Kata rajin memang tidak terlalu cocok untukku yang tidak pernah mengerjakan pr hanya karena mager.

Kasur lebih menggoda daripada buku.

Hari ini, berjalan seperti biasa. Tidak Ada yang spesial juga menyenangkan. Tiba-tiba hpku berbunyi

"Permisi, apa ini dengan Itsuki(Name)? Keluarga pak Itsuki Amano? " Tanya seseorang dari sebrang sana.

"Ya, Ada apa? "

"Pak Amano terkena serangan jantung mendadak, jantung nya Sudah tidak berdetak tapi kami akan coba pacu jantung nya, apa anda sebagai keluarga dari pak Itsuki menyetujuinya? " Tanya orang itu.

"TUNGGU APALAGI?!! CEPAT OBATI KAKEK BIADAB ITU, JIKA IA MATI MAKA AKU AKAN MEMBAKAR RUMAH SAKIT MU!!! " ancamku pada suster.

Aku langsung menutup telpon dan berlari ke rumah sakit. Saat sampai disana aku Sudah melihat tubuh kakek yang di tutupi oleh kain putih. Syok, bingung, Marah, sedih, kesal, panik Dan tak tahu harus berbuat apa. Perasaanku kini campur aduk. Keluarga ku satu-satunya di dunia ini sudah pergi meninggalkan ku juga.

Aku diam seribu bahasa. Tidak tahu apa yang harus ku perbuat selain mengurusi pemakaman kakek.

Besoknya, kakek di kubur di daerah pinggir kota. Walau tempatnya jauh dari rumah tapi ini adalah satu-satunya pemakaman yang bisa ku persembahkan untuk kakek ku.

Aku berjalan lemas dari pemakaman kakek untuk pulang. Sebenarnya aku hanya memiliki rumah sewaan yang jarang kutinggali karena sering menginap di rumah sakit.

Hari ini, hujannya sangat deras sekali, aku lupa membawa payung tapi aku memaksa untuk segera pulang Dan menyebabkan seluruh bajuku basah. Aku melihat seorang pria dengan tubuh kekar yang memegang payung datang menghampiriku saat aku Sudah hampir sampai rumah.

"Hai, aku Nanami Kento, senang berkenalan denganmu"

Ia ingin berjabat tangan denganku tapi aku tidak peduli. Aku melewatinya begitu saja lalu pulang ke rumah. Sampai di rumah aku langsung duduk di kursi kayu sambil memandang langit abu dari balik jendela. Aku mendengar suara pintu terbuka tapi aku tidak peduli.

Seseorang memberiku handuk dan segelas coklat hangat. Itu Suzue. Ia duduk di sebelahku sambil meminum coklat panas.

"Suzue, apa yang harus kulakukan setelah ini? " Tanya ku lirih.

"Tidak tahu! " Jawabnya ketus.

Aku sudah menduga jawaban itu akan keluar dari mulutnya. Dia memang tidak pandai menghibur orang dan berbohong. Aku berdiam di rumah sampai berhari-hari. Aku mulai terbiasa dengan suara kedoran pintu si pemilik rumah yang meminta uang sewa.

Aku sudah 2 minggu mengurung diri di rumah dan Suzue lah yang setiap hari membawakanku makan. Sejak kakek meninggal, aku tidak menemukan alasan untuk ku hidup lagi. Aku mulai berpikir untuk bunuh diri. Aku mengambil pisau lalu mengarahkannya kearah nadi. Satu sayatan sudah berhasil.

"HENTIKAN ITU, ITSUKI(NAME)!!" Teriak seseorang yang baru saja masuk ke rumah ku.

Aku meliriknya sebentar lalu melanjutkan kegiatanku lagi. Aku ingin menyayat tangan ku lagi tapi pisau itu diambil lalu di buang oleh orang asing yang baru saja masuk rumah. Ia mengatakan sesuatu tapi aku tidak bisa mendengar nya. Ia kemudian memberiku kertas yang katanya berisi wasiat kakek.

Aku tau kamu adalah gadis yang kuat Dan pemberani jadi, kenapa kamu menangisi tua bangka bau tanah ini?

Aku ingin kamu melanjutkan hidup seperti biasa bersama Nanami Kento

Aku menyerahkan seluruh tanggung jawab untuk merawatmu kepadanya. Dia adalah anak yang baik, kujamin kalau bersama dengan nya kau pasti akan bahagia.

Jika kau tidak tinggal dengan nya maka AKU AKAN MENENDANGMU SAMPAI KELUAR RUMAH !!!!!!

INGAT ITU BOCAH SIALAN!!!!!

Aku tersenyum saat membacanya. Walau kakek bodoh ternyata Ia tak sebodoh yang ku Kira.

Aku pun langsung meliriknya kearah orang berambut kuning yang memberiku surat. Aku berdiri. Aku dan Nanami berhadapan.

"Baiklah, aku akan menikah denganmu tapi antar aku ke suatu tempat terlebih dahulu" Ucapku tersenyum ala psikopat di film.

"Baiklah, sebelum itu perkenalkan, aku Nanami kento Dan mulai sekarang kita akan tinggal bersama, mohon bantuannya"

Halu with Nanami kentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang