Pantai

1.4K 144 12
                                    

Name POV

Aku terbangun dari tidurku yang nyenyak pada pukul 5pagi. Ini hari sabtu,  hari libur jadi aku agak santai. Aku menelusuri kulkas untuk mencari eskrim rasa coklat favoritku. Dengan mata yang masih setengah tertutup aku meraba isi freezer.

Kok tersisa 1?

Seingatku saat belanja kemarin aku membeli 5 eskrim coklat. Belum kumakan juga.

"Pasti dimakan om-om sialan itu! " Batinku.

Aku pun mengambil eskrim coklat yang tersisa 1 lalu pergi untuk melihat tv. Aku menemukan seseorang yang tertutup dari atas sampai bawah dengan laptop yang masih tergeletak di meja. Aku langsung tahu kalau itu Nanami.

Aku mengambil bola basket lalu melemparkannya pada tubuh Nanami dengan sangat kencang.

"Itu balasan karena telah memakan eskrimku! " Gerutuku.

Nanami terbangun karena kesakitan dengan lemparan. Tapi itu bukan Nanami, melainkan Gojo!

"SENSEI?!! " Pekikku terkejut.

"Oh ohayo (Name) Chan! " Sapanya.

"Kenapa sensei Ada disini?" Tanyaku.

Gojo terduduk.

"Ini kan rumah temanku, kalau kau apa yang kau lakukan disini? " Goda Gojo.

"Eee a-aku kan.... Saudara jauhnya Nanami yaa saudara jauh" Aku tergagap diawal.

"Apa benar begitu? " Goda Gojo.

"Yaa tidak mungkin kan kalau aku istrinya om-om tukang ngatur itu hoho"

"Oh kau benar, orang dingin, tidak romantis dan pendiam sepertinya tidak akan disukai oleh gadis"

"Yaa sensei benar, terlebih lagi wajahnya itu seram dan seperti om-om mesum, dia juga suka memberi aturan seenaknya sendiri"

"Hahaha kamu benar sekali, aku juga heran kenapa kamu bisa betah tinggal bersamanya"

"Aku sebenarnya tidak betah tapi aku tidak punya pilihan lain"

"Wahh bagaimana kalau kamu tinggal bersamaku saja? " Tanya Gojo.

"Ide ba.... "

"Gojo, berhentilah menggodanya lagipula aku tidak akan memperbolehkan (Name) tinggal bersama orang tidak jelas sepertimu" Timpal Nanami yang tiba-tiba datang dan sedang menyeduh kopi.

"Kamu tidak berhak mengaturku om-om sialan! Dan lagi, kamu yang memakan eskrimku kemarin kan!!" Aku melirik kearah Nanami.

"Aku? Tentu tidak, semalam Gojo yang memakan habis eskrimmu dengan keju slicemu juga" Jawab Nanami sambil meneguk kopi.

Aku melirik kearah Gojo. Aku mengambil bola lalu melemparkannya tepat mengenai wajah Gojo sampai dia mimisan. Nanami tertawa kecil. Aku memerhatikan Nanami yang sedang tertawa itu.

Tampan.....

Yahh selama ini aku belum pernah melihat nya tersenyum atau tertawa. Dia memang orang yang dingin.

"Gomen (name) chan, aku akan membelikan eskrim coklat lagi untukmu"

"3 dus eskrim? " Tawarku.

Gojo hanya bisa mengangguk. Aku pun melempar sebungkus tisu kearah Gojo untuk membersihkan darahnya.

_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_

Hari berlibur ke pantai pun tiba. Semalam aku tidak bisa tidur karena terlalu menantikannya. Wajar saja, aku juga sudah lama tidak pergi ke pantai. Kami 1 bus dengan anak kelas 3.

Bus nya cukup besar. Megumi duduk dengan itadori. Maki senpai bersama Inumaki senpai. Panda dan sukuna senpai sedang kan aku bersama Nobara.

Hanya Gojo sensei dan Nanami saja yang ikut sebagai pengawas. Perjalanan nya cukup jauh. Di perjalanan kami memainkan banyak permainan. ToD, domino, remi, dan lain-lain.

Tak terasa, akhirnya kami sampai di pantai. Untung saja Hari ini cerah jadi aku bisa berenang sepuasnya. Aku buru-buru berganti pakaian bersama Nobara. Saat selesai aku langsung menceburkan diriku ke laut.

Rasanya sangat melegakan. Aku bahkan lupa kapan terakhir kali merasakan rasa air laut. Hal yang aku dan Nobara tunggu-tunggu akhirnya tiba. Waktunya anak laki-laki selesai ganti baju renang.

Tubuh mereka sangat indah terutama Nanami dan Gojo sensei. Mereka yang paling mencolok diantara yang lain. Mereka juga di goda oleh berbagai macam perempuan saat mereka sedang berjemur sambil menikmati kelapa.

Gojo sensei selalu saja menanggapinya dengan senang hati tapi tidak begitu dengan Nanami. Ia tidak memedulikan para perempuan itu. Dia bahkan seperti tidak berbicara sepatah kata pun saat berjemur. Dasar gunung es, batinku.

Setelah 3 jam berendam di air. Aku dan Nobara memutuskan untuk pergi makan. Kami(kecuali sukuna) akhirnya makan bersama di cafe yang tak jauh dari bibir pantai. Oh ya, perasaanku saja atau memang dia tidak Ada? Aku belum melihat Mahito sama sekali.

Aku memutuskan untuk menanyakannya.

"Apa kalian melihat Mahito? " Tanyaku.

"Bukannya dia sedang di skors karena ketahuan bertengkar dengan sekolah lain? " Maki senpai tak yakin.

"Benar, dia juga mengobrak-abrik ruang kepsek kemarin lusa dalam keadaan mabuk" Jelas Megumi.

"Setidaknya aku tidak akan melihat muka si brengsek itu 3minggu ke depan!" Ucap Nobara yang seperti sudah sangat kesal dengan Mahito.

"Shake shake" Sahut Inumaki senpai.

Tiba-tiba kurasakan Ada seseorang yang memegang bahu ku. Tangannya kasar, dingin dan besar. Oh itu Nanami.

"Yo! Kalian sedang makan kenapa tidak mengajak kami? " Sapa Gojo.

Nanami menarik kursi lalu duduk di sebelahku. Nanami melirikku yang sedang makan pisang coklat dengan tajam. Nanami pun memanggil pelayan lalu memesan banyak makanan, mayoritasnya dari coklat tentunya. Nanami hanya meminum es kelapa.

Sesudah makan, kami memutuskan untuk naik banana boat bersama-sama. Kami berpegangan sekuat tenaga lalu saat sudah jauh dari pantai perahu itu berbelok dengan tajam dan membuat kami jatuh. Aku ingin segera menuju keatas tapi entah kenapa kaki ku tiba-tiba tidak bisa di gerakkan.

Oh shit!

Sepertinya kaki ku kram. Kakiku sangat sakit untuk di gerakkan. Aku memaksa untuk berenang keatas tapi percuma saja. Hal itu hanya menghabiskan tenaga ku.

Aku mulai pasrah. Seseorang menarik lenganku. Dia membawaku keatas. Sudah terlambat, aku sudah menghirup terlalu banyak air. Aku mulai tak sadarkan diri.

Author POV

Para siswa dan Gojo sudah berenang kembali ke pinggir pantai. Nanami masih di tempat mereka terjatuh sambil menunggu (name) muncul. Sudah menunggu hampir 10 menit tapi ia tidak muncul. Nanami menyelam ke bawah untuk memastikan (Name) tidak mengerjainya.

(Name) ternyata benar-benar tidak menggerjainya. Ia tenggelam karena mengalami kram. Nanami sebenarnya panik tapi ia sangat sangat pintar menyembunyikan perasaannya. Saat sudah diatas Nanami merangkul pinggang (Name).

"(Name)? Oi apa kau mendengarku? (Name) kalau kamu masih mendengarku berikan respon apa pun! " Perintah Nanami.

Nanami tidak melihat respon apa pun darinya. Ia langsung bergegas membawa (Name) ke pinggir pantai. Ia langsung memompa jantung (Name) agar air nya keluar. Nobara dan Maki membantu mengelus-elus telapak tangan (Name).

Tak lama, (Name) memuntahkan air yang cukup banyak. Dia akhirnya sadar. Mereka pun memutuskan untuk tidak berenang lagi dan langsung ke penginapan. Setelah (Name) sadar, dia malah pingsan lagi karena terlalu lelah untuk membuka mata.

Halu with Nanami kentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang