BRAK!!!
"NANAMI, GAWAT!!!" Teriak (name) yang baru saja membanting pintu kamar Nanami.
Nanami yang masih tidur jadi terbangun.
"Ada apa? "
"ALAN DAN ANNA HILANG "
"Hilang? Bukannya mereka pergi ke sekolah? "
"Tak ada bukti yang bisa membuktikan mereka benar-benar pergi ke sekolah "
Nanami langsung mengambil hp yang terletak di meja kecil dekat kasur. Ia menghubungi Oda. Oda menjawab telpon. Nanami mengencangkan suara volume hpnya agar (name) bisa mendengarnya juga.
"Kukira kau bercanda soal itu, mereka sudah mulai belajar dengan baik dan apa-apaan anak-" Nanami mematikan telponnya.
"Dengar? "
(Name) terdiam. Ia menjadi lega.
"Yahh syukurlah kalau begitu, aku jadi bisa tenang pergi dengan Charlotte "
(Name) kemudian bersiap-siap untuk pergi. Ia memakai make up tipis. (Name) memakai bajunya saat masih sma yang anehnya masih muat.
Ia memakai setelan serba biru tua.
"Baiklah, aku akan pergi dan nanti aku juga akan menjemput Alan dan Anna " Ucap (name) sambil membuka pintu kamar Nanami yang tertutup.
(Name) melihat Nanami terduduk di pinggir ranjang, sepertinya ia sedang menahan sakit.
Dengan agak panik, (name) langsung menghampiri Nanami.
"APA YANG TERJADI?! KAU KENAPA? " Tanya (name).
"O-obat " Nanami menunjuk lemarinya.
(Name) segera mengambil obat yang dimaksud di dalam laci lemari Nanami. Ia memgambil botol berwarna biru yang ada disana.
Sebelum memberikannya ke Nanami, (name) menghirup obat tersebut karena takut kalau ternyata ia salah ambil obat.
"I-INI NARKOBA? " (Name) terkejut.
"Cepat berikan.... "
(Name) tidak peduli, Ia langsung membuang obat itu ke tempat sampah.
Nanami berdiri. Ia menghampiri (name).
"Kenapa malah kau buang? Dasar wanita- " Tangan Nanami terhenti tepat di sebelah pipi (name).
"Teruskan saja, kenapa berhenti?! " Sarkas (name).
"Ahh tidak tidak maafkan aku " Nanami memegangi kepalanya yang menjadi sangat berat.
Nanami terjatuh. Ia masih memegangi kepalanya. Dia menjadi lemah karena tidak mengkonsumsi obat dalam waktu yang lama.
(Name) terduduk di sebelah Nanami. Ia kemudian memeluk Nanami erat-erat.
"(Name) sungguh! Maafkan aku, a-aku tidak akan mengulanginya lagi jadi kumohon jangan tinggalkan aku lagi ya, kumohon jangan pergi " Racau Nanami.
(Name) terdiam. Ia mengelus punggung kekar Nanami.
"A-aku benar-benar tidak sadar melakukannya jadi tolong jangan marah dan jangan tinggalkan aku lagi ya, kumohon"
Nanami mengelus kepala belakang Nanami.
"Tenang saja, aku tidak pergi jika kamu mau berjanji untuk berhenti memakai obat itu "
"Ya ya, aku janji! "
(Name) melepaskan pelukannya, Ia pergi ke dapur untuk membuat minuman hangat untuk Nanami agar Ia lebih rileks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu with Nanami kento
FanfictionSetelah peristiwa buruk menimpa mu, kamu disuruh menikah dengan NANAMI!!?