Sakit 2

330 29 13
                                    

Nanami terbangun dengan badan yang sangat segar bugar.

Pemandangan Tokyo di pagi hari juga membuat matanya merasa terberkahi untuk sesaat.

Tapi suasana estetik seperti di film-film itu tak bertahan lama karena saat ia menoleh ke kiri, ia menemukan istrinya sedang meringkuk seperti menahan kesakitan.

"Apa yang terjadi? "

(Name) melirik Nanami dengan tajam.

Ia kemudian meletakkan tangannya di paha Nanami lalu meremasnya.

"Ini bulan tersakit yang pernah aku alami, sialan! "

"Ah begitu, apa kau mau sesuatu? Warmbag? Coklat? Ramen? Takoyaki? Atau apa? Mungkin itu bisa membantumu "

(Name) tidak menjawab apa-apa.

Ia makin kencang meremas paha Nanami.

Nanami kemudian menghubungi pelayan untuk membawakan warm bag dan coklat panas untuknya.

Setelah itu, Nanami memijat perut (Name) secara melingkar sambil menunggu pesanannya datang.

Kata orang, cara itu bisa mengatasi kram perut akibat haid.

Tak lama kemudian pesanan datang.

Nanami langsung meletakkan warm bag tersebut diatas perut (Name).

Ia juga menyuruh (Name) untuk meminum coklatnya.

Dengan patuh, (Name) meminumnya.

"Bagaimana? "

"Sudah mendingan, terimakasih "

(Name) tersenyum lega.

"Anything for you babe "

Mereka lalu melanjutkan hari dengan Hanya menonton film di kamar.

Setelah film pertama selesai, Nanami khawatir (Name) mengalami kram lagi jadi ia menawarkannya untuk pergi ke dokter.

"Tidak usah, ini hanya kram biasa lagipula aku mager dan ingin rebahan saja "

Nanami mengangguk mengerti.

Mereka melanjutkan acara nontonnya sambil ditemani oleh banyak cemilan yang enak.

Tak terasa, langit sudah mulai berubah warna.

Saat ini (Name) masih mengalami kram perut.

"Apa kau masih yakin kalau tidak ingin pergi ke dokter? " Nanami memastikan.

"Aku bahkan tidak bisa berjalan untuk pergi ke rumah sakit!! "

"Aku bisa memanggil dokternya "

"Uhh baiklah, cepat panggil dokter sialan itu "

Nanami langsung menghubungi dokter dan memintanya cepat datang.

Mereka menunggu dokter dengan sabar dan tabah.

10 menit kemudian dokter tersebut datang.

Ia langsung memeriksa (Name).

Menempelkan stetoskop ke perut, menanyai keluhan pasien lalu memeriksa kembali dengan stetoskop.

"Bu (Name) hanya mengalami kram haid biasa jadi saya akan menuliskan resep untuk meredakan rasa sakitnya. Anda bisa mendapatkan obatnya di apotek nanti " jelas dokter.

Dokter kemudian menulis resepnya lalu pergi.

(Name) menghela napas.

"Kedatangannya tidak berpengaruh besar ygy " ucap (Name).

Halu with Nanami kentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang