Buku harian

725 89 17
                                    

Tembok besar apa ini? Aku tidak ingat tidur menghadap tembok semalam, batin (name).

(Name) meraba-raba 'tembok' itu.

Tapi kenapa rasanya lebih hangat dari tembok.....

Deja vu

(Name) membuka matanya. Ia langsung terlonjak kaget melihat seorang pria berambut pirang dihadapannya sedang tersenyum.

(Name) coba menjauhinya tapi ia malah memeluk (name).

"Kau.. Apa yang kau lakukan bodoh?! " Protes (name) yang sedang mencoba untuk melepaskan diri.

Pria pirang bernama Nanami itu tidak mempedulikan (name).

"Ketika kekasihku datang, dia pasti akan menghajarmu! "

Nanami menatap (name). (Name) enggan menatap orang itu, ia langsung mengedarkan pandangan ke segala arah.

"Kau tidak perlu berbohong lagi! Walau kamu melakukan operasi plastik, aku tetap bisa mengenalmu dan aku juga tahu dia adalah adikmu, (Name)! "

"APA-APAAN KAU INI?! AKU BUKAN (NAME) ATAU SIAPAPUN ITU! AKU EVE!!" Bentak (name).

Nanami melepaskan pelukannya. (Name) agak menjauh dari Nanami.

"Maafkan aku..... Aku tidak berdaya waktu itu, Jenny juga-"

"CUKUP!! sudah kubilang aku tidak mengenal (name) atau Jenny, bahkan kita tidak saling mengenal! " (Name) kesal.

(Name) langsung menuju kearah pintu untuk keluar tapi pintu nya terkunci. Ia menendang pintu tersebut. Seketika pintu nya hancur dan (name) pergi dari ruangan sialan itu.

Nanami yang tak ingin kehilangan (name) lagi pun mengikuti (name).

"Tunggu! "

"jangan ikuti aku, br*ngs*k! "

(Name) berjalan tak tahu mau kemana. Ia sedang berjalan di sebuah lorong sambil di ikuti oleh Nanami.

(Name) sedang berusaha mencari lift, tangga dan sebagainya.

Dari letak kamar dan interior nya, Ia seperti berada di hotel.

Setelah lama berjalan, (name) akhirnya menemukan lift. Ia cepat-cepat masuk lalu menutup pintu nya.

Ia sangat lega saat ia berhasil naik lift seorang diri. Ia menekan tombol lantai 1.

Nanami tak kehabisan ide, Ia menggunakan tangga untuk menyusul (name).

Sialnya, mereka tiba di lantai 1 secara bersamaan.

Awalnya (name) yang percaya diri kalau diri nya sudah bebas dari Nanami pun berjalan keluar lift dengan tenang tapi saat akan menuju pintu keluar, tangan (name) tiba-tiba di tarik oleh Nanami dari belakang.

"Aku ingin kita seperti dulu lagi dan oleh sebab itu kau harus mendengar penjelasanku dulu " Ucap Nanami.

"Harus kukatakan berapa kali?! Aku tidak MENGENALMU!! "

(Name) melepaskan tangannya dari genggaman Nanami. Nanami memegang tangan (name) lagi.

Seketika perhatian orang-orang di lantai 1 itu tertuju pada (name) dan Nanami. Resepsionis dan karyawan lain juga ikut menonton mereka.

"Waktu itu aku dan Jen-"

PLAK!

Tamparan (name) tepat mendarat di pipi kiri Nanami. Semua orang tercengang.

"Jangan menganggu hidupku lagi, bedebah! " Sarkas (name).

Nanami hanya bisa terdiam. (Name) pergi.

Halu with Nanami kentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang