Firasat

396 37 4
                                    

Sekarang, (name) sibuk mencari Anna yang sudah tidak terlihat wujudnya di kasino tersebut.

Nagi juga sudah tidak ada.

Kemudian ia menghubungi Hazel dan yang lain untuk membantu nya mencari Anna lagi.

(Semoga mereka bisa diandalkan....)

Sedangkan (name) pergi ke Flocha untuk menemui Nanami dan memberitahunya.

Di Flocha.

(Name) langsung bertemu Nanami dan Alan. Ia menceritakan semuanya kecuali bagian saat ia bertemu dengan Syrin.

(Name) berbicara dengan bibir bergetar, ia khawatir dan takut. Ia merasa bersalah  karena meninggalkan Anna terlalu lama sendirian bersama Nagi. Ia berulang kali meminta maaf pada Nanami.

Nanami hanya diam mendengar cerita (name) sampai selesai, begitu juga dengan Alan. Bisa di bilang, Alan tidak terlalu mendengarkan karena sibuk bermain game.

"Ssst.. Berhenti menyalahkan dirimu sendiri! Sekarang yang harus kau lakukan adalah pulang dan bawa Alan bersamamu, aku akan pulang beberapa hari lagi sambil membawa Anna " Ucap Nanami sambil memegang kedua tangan (name) untuk menenangkannya.

"HAH?! Kau gila? Bagaimana bisa aku duduk tenang di rumah kalau aku saja tidak tahu Anna masih hidup atau tidak sekarang " (Name) menolak untuk pulang.

Nanami terdiam.

Cukup lama sampai akhirnya ia bergerak.

Ia memeluk (name).

"Percayalah padaku, aku akan membawa Anna kembali "  Nanami meyakinkan (name) agar ia mau pulang.

"Aku tidak akan meninggalkanmu! Aku akan ikut mencari An-"

Nanami tiba-tiba membungkam (name) dengan ciuman.

(Name) tidak bisa bicara. Ia hanya mengikuti permainan Nanami.

Nanami menyudahi sesi panas itu sebelum makin jauh.

Ia kemudian mengelus pipi (name) sambil membelai rambutnya dengan lembut.

"Percayakan semua padaku (name)! Kumohon, aku janji akan membawa Anna kembali dengan selamat "

"Hanya Anna? Bagaimana denganmu? "

"Tentu saja aku akan kembali dengan selamat juga, bersama Anna "

(Name) berpikir sebentar.

"Hmm baiklah, tapi janji kau akan kembali ya! " (Name) mengacungkan jari kelingkingnya.

Nanami nampak kebingungan.

"Janji kelingking, jika melanggar maka salah satu jarinya akan dipotong! "

"Ahaha baiklah "

Nanami mengaitkan jari kelingkingnya dengan (name).

Setelah itu, mereka bertiga pergi keluar bersama untuk menemui Hazel dan yang lain.

Di dalam lift, (name) hanya diam. Ia sebenarnya masih tidak ingin Nanami pergi tapi ia tidak bisa egois dan membiarkan Nanami tinggal.

Keadaan lift saat itu sangat sunyi, hanya terdengar suara dari karakter game di HP Alan saja.

Tak lama, mereka berhasil keluar.

Mereka keluar di sebuah bandara tua yang sudah tidak dihuni lagi.

Mereka sedang ada di jalan landasan. Disana juga sudah ada Hazel dan yang lain.

Alan langsung menghampiri para paman dan bibinya itu.

"Apa kau benar-benar yakin akan pergi sendiri? " Tanya (name) yang masih berat hati.

"Tenang lah, jangan khawatir! Aku kan sudah berjanji "

Nanami mencium kening (name).

Ia tersenyum sambil mengelus kepala (name) setelah itu ia pergi.

Ia berjalan menjauh dari (name).

(Name) sudah naik ke pesawat.

Nanami melambaikan tangan kearah (name) saat pesawat akan terbang.

(Name) ikut melambaikan tangan sambil tersenyum dan juga menahan air matanya yang bisa keluar kapan saja.

Padahal (name) tahu kalau Nanami kuat dan bisa mengalah musuhnya hanya dalam 1 kali serang tapi... Entah kenapa hari ini ia merasa akan berpisah dengan Nanami untuk selama-lamanya.

(Name) tidak mau memikirkan perasaan aneh itu lagi.

Ia memutuskan untuk langsung tidur saja.

Butuh waktu 1 jam untuk (name) agar bisa tidur.

Yahh itu wajar karena suasana pesawat saat itu sedang sangat ramai karena Oliv sedang menjadi korban kejailan kakak-kakaknya lagi.


























"_"





(Name) terduduk di sebuah makam dengan baju yang basah.

Ia kehujanan. Hujannya sangat deras tapi entah kenapa (name) enggan beranjak dari sana.

Makam tersebut terlihat masih baru, masih ada banyak bunga di sekitar makam.

(Name) tidak tahu kenapa dirinya bisa ada di makam itu.

Ia penasaran lalu melirik kearah batu nisan untuk membaca nama si penghuni makam itu.

(Name) amat sangat terkejut melihat nama yang tertulis di batu nisan itu.

"Nanami Kento"



_**

(Name) terengah-engah.

Ia coba mengatur napasnya agar stabil kembali.

Kemudian ia mengambil segelas air dan meminumnya agar bisa lebih rileks.

(Name) sudah lebih tenang.

Ia kemudian teringat mimpi yang baru saja ia alami.

Itu sangat mengerikan bagi (name). Bahkan lebih seram daripada bertemu dengan vampir.

Ia kembali merasakan perasaan tidak enak lagi.

Ia kemudian langsung meminta Joe untuk memutar balik. (Name) juga membangunkan seluruh penghuni pesawat untuk membantunya melacak keberadaan Nanami.

Kebanyakan dari mereka langsung protes karena tidak suka tidurnya diganggu, (name) hanya memberi mereka sedikit pukulan agar mau menurut.

"Aku menemukan sinyalnya di Oslo! " Ucap Hazel.

"Hah? Bukankah ia ada di Tanzania? " Ujar Keanu sambil terus tetap memantau komputernya.

"Aku menemukannya di Green land, Kongo, Rusia, bahkan Jepang! " Charlotte memegang dagunya, ia tahu itu palsu.

"Tidak mungkin, kalian menangkap sinyal yang salah! " (Name) tidak percaya.

Semua orang pun mencari kembali sambil memeriksa seluruh rekaman CCTV dari seluruh dunia.

Cukup lama sampai akhirnya salah satu dari mereka menemukan keberadaan asli Nanami.

"Aku menemukannya!! Dia sedang menuju Odense "

Alan memperlihatkan bukti CCTV yang melihat Nanami pergi ke Odense menggunakan Jeep wrangler abu.

"Bagus! Pantau terus, kita akan segera pergi ke Odense "

Halu with Nanami kentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang