Seorang pria dengan rambut pirang, berwajah pucat sedang berjalan di bandara untuk perjalanan bisnis nya ke Singapore.
Ia tak sengaja berpas-pasan dengan seorang ibu muda yang sedang menggandeng kedua anak kembarnya.
"(Name)? " Pria itu terkejut karena seolah merasakan hawa keberadaan seorang yang telah menghilang dari hidup nya.
Ia langsung menoleh ke belakang tapi tak menemukan sosok yang dicari. Ia pasrah dan berhenti mencari sosok wanita yang Ia rindukan selama bertahun-tahun.
Rasanya sudah sangat lama, batin (name).
Ia menghirup udara jepang dalam-dalam.
Sudah 12 tahun sejak (name) menghirup udara khas kampung halamannya ini.
(Name) langsung pergi ke apartment yang sudah Ia beli beberapa hari lalu. Ia juga berencana mengunjungi adik-adiknya lusa.
Ia menaruh barang-barangnya di apartment Raffles kamar 789. Sesudah itu, Ia pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan dan beberapa camilan.
Setelah itu ia pulang dengan transportasi umum.
"Bukannya itu paman Oliv?" Anna menunjuk sekelompok pemuda yang sedang merokok di depan minimarket.
(Name) langsung berhenti di halte terdekat. Ia juga ingin memastikan kalau itu Oliv atau bukan.
Ia mendekati sekelompok pemuda lalu menepuk pundak laki-laki yang mirip Oliv. Orang itu menoleh.
"(Na..)... Eve? Apa yang kau lakukan disini? " Oliv terkejut.
"Wah Oliv ternyata memiliki pacar orang luar negri" Cibir temannya.
"Bukan! Dia kakakku, bodoh! "
"Wahh kau sekarang memiliki cukup banyak tato ya padahal dulu kau....."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oliver windsor(19)
"Ahh sudahlah, aku akan berbincang dengan nya dulu ya! Kalau kalian mau duluan silahkan saja" Sela Oliv.
Oliv menuntun (name) ke sebuah cafe untuk mengobrol sebelum (name) membocorkan aib masa kecilnya.
"Haha dasar anak puber! " Ejek (name).
"Pesanlah biar aku yang bayar! "
"Wahh sekarang kau kerja dimana? "
"Aku menjadi bartender di sebuah hotel.... Klo tidak salah nama hotel nya adalah Miyami" Jelas Oliv.
(Name) langsung tercengang mendengar nama hotel nya. Ia langsung memesan makanan.
"Bagaimana keadaan yang lain? "
"Ahh iya kau lihat majalah disana? Yang ada foto laki-laki rambut hitam di depannya" Oliv menunjuk rak khusus majalah dan koran yang ada di cafe itu.
