Dom

529 63 10
                                    

"DOM!! SUDAH KUBILANG AKU SEDANG BEKERJA! "  Teriak wanita tadi.

(Name) akhirnya mengingat pemilik suara itu.

"Bunda " Gumam (name).

(Name) dengan cepat langsung menuju sumber suara.

DUAR!!

Suara ledakan itu terdengar lagi. Kali ini, suara ledakan berasal dari lantai bawah.

(Name) tak peduli dengan itu. Ia hanya ingin mencari si kembar Al dan wanita yang mungkin adalah bunda.

Saat di lantai 2, ada mini bar dengan koleksi minuman yang lengkap. Mulai dari wine, rum sampai arak.

Ada juga gelas yang minumannya sudah di minum setengah sedang tergeletak di meja. Sepertinya itu cocktail.

(Name) berjalan menyusuri setiap ruangan yang ada di lantai 2.

DUAR!!

Kali ini ledakan tersebut terdengar di lantai ini. (Name) langsung menghampiri sumber suara.

Suara ledakan tadi berasal dari ruang rapat. Nama ruangan itu tertulis di depan pintu.

Tanpa basa-basi (name) langsung masuk.

"Sudah kubilang jangan led-" Seorang laki-laki yang sedang memarahi 2 anak kecil berambut pirang yang bajunya compang-camping. Mereka adalah Al.

Mereka langsung menoleh kearah pintu saat mendengar suara pintu terbuka.

Saat perhatian semua orang teralihkan, Alan  tiba-tiba membakar sebuah kantong yang entah isinya apa lalu melemparnya ke sembarang arah.

Tak lama, ia menarik Anna dan (name) keluar lalu menutup pintu.

1....

2....

3....

DUAR!!!

"Hahaha kita berhasil mengalahkan kaiju! "

Alan dan Anna tos.

(Name) yang tidak tahu apa yang sedang mereka perbuat pun hanya bisa keheranan.

Aroma bekas ledakan tiba-tiba tercium oleh (name).

Baunya tidak seperti bubuk mesiu tapi bisa meledak. Aneh.

"Ohh (name) Chan, kamu sudah tiba disini rupanya "

(Name) menoleh kearah sumber suara.

"Eh bunda, apa kabar? Nanami sed-"

"Ssstt.... Jangan sebut nama bocah sialan itu! "

(Name) hanya bisa mengangguk.

Tak lama, terdengar suara ledakan yang sangat kencang dari hutan.

"Tch! Si bodoh itu pasti menginjak ranjau"

Bunda berjalan mendekati sebuah ruangan. Ia menyuruh (name) untuk mengikutinya.

Al sedang membuat sesuatu dan karena mereka baik-baik saja, (name) tidak khawatir.

Setelah masuk ruangan, bunda menutup pintunya.

Ruangannya sangat gelap. Ada jendela besar yang ditutupi oleh tirai merah di belakang sebuah meja dan kursi kayu.

Ruangan tersebut hanya diterangi oleh sebuah lilin merah yang diletakkan di atas meja.

Bunda duduk di kursi kayu. Ia mengacak-acak laci yang ada di samping meja.

Cukup lama sampai bunda akhirnya menemukan apa yang dia cari.

Halu with Nanami kentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang