Keinginan

1K 97 8
                                    

Disisi lain, Nanami sedang berjalan menuju basement untuk mengambil mobil yang baru saja ia beli tadi pagi.

"Tunggu! " Ucap Monroe.

Nanami yang tadi nya akan masuk ke mobil pun jadi tertunda.

"Cepatlah! Ada apa? " Tanya Nanami.

"Apa kau tidak bermaksud untuk memberiku tumpangan? Hari ini aku lupa membawa mobil" Ucap nya.

"Kau tinggal dimana?"

"Di apartment lavender no. 89" Jawabnya.

Nanami menyuruhnya masuk dan mengantarkannya ke apartment tersebut.

"Emm bagaimana kalau kita mampir makan malam sebentar? " Ajak Monroe.

"Aku tidak lapar"

Monroe terus menawarkan Nanami mampir tapi Nanami terus menolak.

"Apa kau tidak Mau mampir? Aku punya teh Yerba" Tawar Monroe.

"Tidak, terimakasih" Jawab Nanami datar.

Monroe memegang tangan Nanami yang  berada di tuas transmisi.

"Kumohon, terimalah perasaanku ini" Monroe jadi terang-terangan.

"Harus kukatakan sampai berapa kali? Aku tidak menyukaimu, Jenny! "

"Tapi kenapa? Aku pandai beladiri, mencari uang, cantik dan cukup dewasa" Jenny Monroe menjudge dirinya sendiri.

"Kau tidak bisa memaksakan perasaan seseorang"

"Aku mulai yakin kalau kau Gay" Ucap Jenny sambil menatap jalanan yang macet di depannya.

Nanami diam. Ia mengabaikan Jenny.

"Apa aku benar? Kalau bisa aku akan menjadi laki-laki demi dirimu"

"Lupakan aku dan cari pria lain!" Tegas Nanami.

"Aku tidak mau yang lain, aku hanya Mau kamu! " Jenny semakin memaksa.

Nanami terdiam. Ia bingung harus bersikap seperti apa kepada Jenny.

Tak lama, mereka sampai di lobby apartment Lavender.

"Aku akan menunggumu sampai kapanpun" Ucap Jenny lalu keluar dari mobil.

Nanami tidak menghiraukannya. Ia menganggap Jenny hanya angin lewat.

Nanami melajukan mobil nya dengan sangat pelan karena memang sedang macet.

Apa yang harus kubeli untuk nya ya? Apa black forest?, batin Nanami yang sedang berpikir untuk membawa kan sesuatu untuk (name).

Nanami mampir sebentar ke toko kue dan membeli kue black Forest.

Saat di hotel, Nanami sudah di sambut dengan (name) yang sudah menyiapkan makan malam untuk nya.

"Tadaima, (name) " Ucap Nanami.

"Okaeri~"

(Name) langsung menghampiri Nanami dan membantu Nanami melepas jaz. Ia langsung memberikan handuk ke Nanami untuk mandi.

Nanami merasakan perasaan tidak enak karena (name) bersikap normal. Ia mandi lalu makan bersama (name) sambil memandangi indah nya menara eiffel di malam hari.

Setelah makan, (name) menawarkan untuk melakukan sedikit pijatan. Ia memijat pundak dan kepala Nanami sedang kan Nanami menonton tv.

"A-anu kento kun"

"Kenapa? "

"Ini agak berat tapi bolehkah aku membuat villa desainku sendiri? "

Pantes gak berulah, ternyata Ada maunya.
Batin Nanami.

Halu with Nanami kentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang