Kebenaran

348 28 5
                                    

Karena pencarian Xu tidak membuahkan hasil, Darius coba pergi ke pararaiha untuk bernegosiasi dengan (name) tapi tidak semudah itu....

Selama sebulan ini, Darius sudah pergi ke tempat itu sebanyak 134 kali dan diusir 134 kali juga.

Padahal ia sudah membawa berbagai macam barang favorit (name) atau si kembar.

Makin hari, jebakan di pararaiha bertambah banyak dan kejam.

Di tambah, Pararaiha sangat luas. Dari gerbang ke rumah utama saja memerlukan waktu 3 hari jalan kaki.

Darius tidak tahu kenapa (name) dan keluarganya belum mau menemuinya.

Hari ini, ia mencoba masuk ke pararaiha dengan agak ekstrem.

Dia terjun dari ketinggian 13.000 kaki dengan parasut.

Tapi usaha itu gagal lagi,

Ia mendarat tepat diatas trampolin yang langsung melemparnya ke luar area pararaiha.

Darius yang mulai frustasi mulai memikirkan cara-cara gila.

Bagaimana kalau ku bom saja ya, gumam Darius sambil menikmati kopi favoritnya di sebuah cafe.

Tak sengaja, mata Darius melihat seseorang yang seharusnya tidak ada di tempat tersebut untuk saat ini.

Berandalan yang memiliki mata unik, tato ular di kiri lehernya dan sepertinya ia sedang merokok bersama teman-temannya di gang sempit di tengah area pertokoan.

Tanpa banyak menunggu, Darius langsung menghampiri kelompok berandalan itu.

Pria bertopi dan memiliki banyak tindik tidak suka dengan kehadiran Darius.

Darius tak menghiraukan pria itu.

"Bukankah kau Oliv? "

Pria dengan tato ular itu menatap Darius tajam, ia mengamati Darius dari atas sampai bawah.

Tak lama, ia berdiri lalu membuang rokoknya yang sudah pendek.

Oliv berjalan mendekati Darius.

"Apa aku boleh berkunjung? "

Oliv memberi tanda untuk menyuruh kelompoknya pergi.

Setelah keadaan sepi, Oliv baru mau buka suara.

"Ada urusan apa? "

"Dimana (name)? "

Oliv nampak kebingungan.

Ia menghela napas.

"Huh, kukira ada masalah penting apa ternyata hanya itu "

Oliv berbalik, ia mengeluarkan kotak rokok lalu menyalakan pemantik.

"(Name) tidak ada disini, ia pergi ke keranjang roti "

Setelah mengatakan itu, ia pergi.

"Apa aku harus pergi ke tempat itu? Tapi bagaimana kalau itu hanya kiasan dan bukan julukan? " Gumam Darius.

_***

"Tuan, kita sudah sampai di Poetas! "

(Poetas terletak di negara yang memiliki julukan keranjang roti)

Darius bersiap-siap untuk turun dari heli nya.

Dia sekarang berada di atas gedung perusahaan Poetas.

Poetas adalah perusahaan yang bergerak di bidang IT. Gedung poetas memiliki 93 lantai dengan helipad diatasnya.

Walau perusahaan ini memiliki gedung yang kecil tapi keuntungan pertahunnya tidak kalah dengan perusahaan Nanami yang lain.

Halu with Nanami kentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang