BAB 13

377 54 12
                                    

Sejak ia dilahirkan ke dunia fana ini, Taehyung tak pernah memohon maaf pada siapapun. Ia dibesarkan dengan melihat orang-orang membungkuk hormat padanya. Sikap egois Taehyung terbentuk karena semua orang yang ada di sekelilingnya selalu menjilat ayahnya. Meskipun Taehyung jelas-jelas berbuat salah, pasti orang lainlah yang akan meminta maaf padanya.

Oleh sebab itu, bagaimana mungkin kini ia mau merendahkan diri dan memohon ampun di hadapan Yoona? Lagipula, perempuan itu mana sudi memaafkannya.

Namun Taehyung selalu dibayang-bayangi oleh perbuatannya pada Yoona. Terlebih lagi, Taehyung mulai mengakui bahwa ia merindukan sosok Yoona. Perempuan itu memang sombong, tapi sikapnya selalu membuat Taehyung merasa gemas. Hidupnya tak pernah membosankan sejak ia mengenal Yoona. Ia belum mau menceraikan perempuan itu.

Dengan menekan harga diri dan gengsinya dalam-dalam, Taehyung mendatangi rumah ayah mertuanya. Tak lupa, ia membawa sebuket bunga untuk Yoona. Taehyung bertekad ia akan bersikap ramah pada isterinya dan meluluhkan hatinya.

Namun Yoona sama sekali tidak membukakan pintu. Taehyung sengaja datang ketika ayah mertuanya masih berada di kantor karena ia tak mau ayah mertuanya sampai tahu kalau ia dan Yoona tengah bertengkar. Tapi keputusan Taehyung malah menjadi menjadi bumerang karena Yoona seolah berlagak tuli. Dibiarkannya saja Taehyung menggendor-gedor pintu rumah dan berseru memanggil namanya.

Sudah lebih dari setengah jam Taehyung berdiri sambil terus-menerus memencet bel. Yoona menutup telinganya dengan jengkel. Kapankah cecurut itu akan pergi meninggalkannya? Yoona mengintip dari balik jendela kamarnya. Mobil BMW Z4 milik Taehyung masih terparkir di depan halaman. Dua orang tetangga Yoona berbisik-bisik sambil menunjuk-nunjuk ke arah rumah ayahnya. Yoona tercekat. Jangan sampai para tetangga menggunjingkan keluarganya.

Dengan jengkel, Yoona menuruni anak tangga untuk membukakan pintu.

Taehyung tersenyum malu-malu memandangnya ketika Yoona terpaksa membukakan pintu rumahnya lebar-lebar untuk lelaki itu karena ia tak mau rumahnya menjadi pusat perhatian para tetangga. Taehyung sialan! Umpat Yoona dalam hati. Ular itu tahu saja cara memanfaatkan situasi.

"Masuk." Perintah Yoona ketus.

"Ini untukmu." Taehyung menyerahkan buket bunga yang sengaja ia pilih untuk isterinya. Harga buket itu tak kurang dari lima ratus ribu won. Tapi biarpun mahal, bunga itu sangat indah. Cocok untuk perempuan secantik Yoona.

Istrinya mengambil buket bunga tersebut tanpa menolak atau berkomentar apa-apa.

Taehyung tersenyum puas. Ternyata benar, bunga memang selalu berhasil meluluhkan hati wanita.

Yoona membawa buket bunga tersebut ke dapur dan menjejalkannya ke dalam tong sampah.  "Sekarang enyahlah dari sini. Kau tahu di mana pintu keluarnya."

Taehyung mengatupkan bibirnya. "Aku datang kemari untuk ... minta maaf...." Wajahnya memerah panas, Yoona baru saja mengusirnya.

Yoona menyilangkan lengan dan mendengus sinis. "Perbuatanmu sangat tercela dan hina. Aku tak mau memaafkanmu."

Taehyung berdehem. Tenggorokannya terasa sangat kering. "Aku menyesal...."

"Menyesal? Sekarang kau menyesal?" Yoona mencemooh. "Lalu bagaimana dengan kesucianku yang sudah kau rampas? Apa kau bisa mengembalikannya?" Yoona merasa kedua matanya panas.

"Kenapa kau keras kepala sekali? Batu pun pasti akan pecah kalau diadu dengan kepalamu." Taehyung berdesis kesal. "Kita ini suami-istri, hubungan intim adalah hal yang lumrah untuk dilakukan-----"

"----Tapi tidak dengan cara memperkosa!" Teriak Yoona dengan murka. Kedua matanya mulai berkaca-kaca karena rasa sakit yang memenuhi hatinya.

Taehyung menjadi malu mendengar perkataan Yoona. Namun harga dirinya masih terlalu tinggi. "Memangnya kau akan mengizinkanku untuk menidurimu kalau aku memintanya dengan sopan?"

BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang