Changwook memerhatikan segala sesuatu yang ada di hadapannya dengan sangat seksama. Sudah lebih dari lima tahun ia tak melihat tempat itu, padahal dulu ia rajin sekali menjemput kekasihnya di sana.
Dahulu kekasihnya bernama Lim Yoona, seorang gadis yang kecantikannya mampu membuat dewi khayangan melirik iri. Yoona memiliki semua hal yang inginkan oleh setiap wanita, tetapi gadis itu hanya mencintainya seorang.
Changwook tersenyum getir mengingat perempuan yang telah membuatnya jungkir balik mewujudkan apa yang mustahil menjadi mungkin. Malangnya, nasib buruk malah memisahkan mereka berdua bertahun-tahun silam.
Changwook keluar dari sedan Cadillac CT6 hitam miliknya begitu ia melihat Yoona muncul di halaman TK.
Perempuan itu masih sama cantiknya seperti ketika pertama kali Changwook jatuh cinta kepadanya. Yoona mendorong kereta bayi yang berisi dua anak kembar sementara Hyunwoo berjalan dengan riang di sampingnya. Ibu muda itu tampak menoleh ke belakang beberapa kali.
"Halo, Yoona. Apa kau takkan memperkenalkan anak-anakmu padaku?" Changwook melepas kacamata hitam yang sedari tadi dikenakan olehnya. Ia tersenyum memandang Yoona dan ketiga anaknya.
"Changwook..." Yoona mengerutkan dahi. Ia sama sekali tak mengharapkan lelaki itu untuk muncul di sekolah Hyunwoo. "Mau apa kau kemari?"
"Untuk berkenalan dengan keluargamu." Changwook berjongkok di hadapan Hyunwoo yang terlihat bingung menatap lelaki asing di depannya itu.
"Siapa namamu, Nak?" Changwook menyunggingkan sebuah senyum.
Hyunwoo memicingkan mata. "Seharusnya Ahjussi memperkenalkan nama Ahjussi dulu sebelum menanyakan nama orang lain." Bocah itu berkata.
Changwook tertawa kecil. Ia melirik Yoona yang tak terlihat senang melihat kehadirannya di sana. Ia kembali menatap si bocah. "Nama Ahjussi adalah Ji Changwook. Ahjussi bekerja dengan ayahmu." Ia mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman. "Kau ini sama pintarnya dengan kedua orangtuamu."
Hyunwoo melirik wajah ibunya yang tampak tegang. Ia menoleh kembali pada Changwook. Dengan ketegasan anak berumur lima tahun, bocah itu berkata, "saya Kim Hyunwoo." Ia menjabat tangan Changwook.
"Kim Hyunwoo." Changwook tersenyum. Hmm, seharusnya nama keluargamu bukan Kim.... Bahkan seharusnya kau tak pernah dilahirkan. "Nama yang bagus." Ujarnya.
"Kami harus segera pulang." Yoona berkata tawar. "Ayo, Hyunwoo." Ia menggandeng tangan anak sulungnya.
"Yoona, kenapa harus terburu-buru?" Changwook menahan kereta dorong si kembar. Shiwoo kelihatan tak suka pada Changwook. Ia memukul-mukul punggung tangan lelaki itu dengan mobil-mobilannya sementara Jiwoo hanya memerhatikan sambil meminum botol susunya.
Changwook menoleh Shiwoo. "Bayi yang lucu. Kau ingin bermain dengan Ahjussi?"
Shiwoo buru-buru menggeleng. "Shiwoo mau pulang."
Jawaban Shiwoo kontan membuat Changwook tertawa lepas. "Sepertinya anak-anakmu mewarisi sifat jelek kedua orangtua mereka."
"Changwook ssi, apa kau di sini untuk mencari keributan?" Yoona menatapnya tanpa ekspresi. "Kami mau pulang, tolong minggir."
Tetapi lelaki itu tetap bergeming di hadapan Yoona tanpa memedulikan orang-orang yang berlalu lalang di sekitar mereka. "Seingatku, bukan aku yang berdosa... Tapi kenapa malah kau yang bersikap penuh dendam seperti ini?"
"Eomma." Hyunwoo menarik tangan ibunya. "Kapan kita pulang? Sudah panas, nih."
"Kita pulang sekarang." Yoona mendorong kereta si kembar----sama sekali tak memedulikan Changwook yang masih menahan kereta itu. Alhasil, roda depan kereta dorong si kembar menggilas sepatu Changwook.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFIC
FanfictionGara-gara sebuah ramalan yang aneh, Taehyung dipaksa untuk menikahi Yoona padahal mereka sama sekali tidak saling kenal apalagi saling suka. Terlebih lagi, diam-diam Yoona sebenarnya berencana untuk menikah dengan Changwook, tapi semua itu berantaka...