Yoona dan Taehyung terbang ke Maladewa menggunakan jet pribadi milik ayah Taehyung. Kedua muda-mudi itu berangkat ke sana untuk menikmati bulan madu mereka. Tapi Yoona sama sekali tidak menikmatinya. Ia sudah merasa ngeri dan gelisah membayangkan harus berdua-duaan dengan Taehyung di sebuah pantai tropis yang romantis. Selama di Seoul saja Taehyung sudah sering menakut-nakutinya dengan sikapnya yang penuh hasrat untuk menyentuhnya, apalagi kalau lelaki itu diberi kesempatan untuk menghabiskan waktu berdua bersamanya di sebuah resort terpencil di tengah lautan luas.
Yoona memejamkan mata dengan risau. Ia berkomat-kamit berdoa agar segala roh jahat yang bersemayam di tubuh Taehyung segera menyingkir jauh.
Kalau boleh memilih, Yoona lebih senang kembali mengajar di TK. Ia sudah rindu dengan celotehan murid-muridnya. Yoona rindu dengan Jihee yang lucu, Gunho yang badung, Youngjin yang cerewet, Nari yang pintar, Yejun yang sok tahu, dan Minkyung yang cengeng. Ia jauh lebih bahagia direpotkan oleh anak-anak lincah itu daripada melihat cengiran Taehyung yang penuh dengan seribu akal bulus.
Tapi Yoona tak punya pilihan. Ayah mertuanya sengaja menghadiahkan liburan bulan madu ke Maladewa sebagai hadiah bulan madu mereka. Lelaki paruh baya itu berharap Yoona dan Taehyung bisa pulang dengan menghasilkan seorang calon cucu untuknya.
Yoona merasa mual mengingatnya. Ia melihat-lihat sekeliling bandara, berharap bisa melarikan diri. Tapi tentu saja si ular Taehyung selalu menempel rapat padanya. Bahkan ke dalam toiletpun Taehyung akan mengikuti Yoona jika dia diizinkan masuk. Rasa jengkel Yoona pada Taehyung sudah sampai ke ubun-ubun. Ia sama sekali tak mengerti mengapa Taehyung senang sekali membuatnya susah. Sepertinya tujuan hidup lelaki tampan itu hanya untuk membuatnya menderita. Yoona mulai merasa sangsi, benarkah ayahnya sungguh mengenal seorang Kim Taehyung seperti ucapannya tempo hari? Ataukah ayahnya hanya mereka-reka saja? Atau mungkin Taehyung licin sekali seperti seekor belut dalam berpura-pura manis di depan semua orang—sama seperti waktu pertemuan pertama mereka dahulu?
Begitu mereka bertemu dengan perwakilan resort di Bandara Internasional Ibrahim Nasir, keduanya diantar naik pesawat amfibi menuju sebuah pulau berpasir putih dengan jejeran bungalow yang menghadap laguna biru yang sejernih kristal. Pemandangan yang dilihat oleh Yoona dari atas pesawat sungguh indah, mulutnya sampai menganga terpesona. Taehyung melirik isterinya dan tersenyum misterius.
Begitu pegawai hotel mengantarkan mereka menuju bungalow yang sudah dipesan, Yoona langsung menarik Taehyung dan menatapnya dengan serius.
"Tae, aku tak mau tahu, tapi kau harus memesan kamar yang lain."
"Untuk apa? Bungalow kita sudah lebih dari cukup untuk kita berdua." Taehyung berjalan santai mengikuti room boy yang mengangkut koper-koper mereka menggunakan sebuah troli hotel.
"Aku tak mau tidur satu kamar denganmu."
Taehyung mencibir. "Bukankah sejak kita menikah, kau selalu tidur denganku?"
"Di sofa kamarmu." Balas Yoona jengkel. "Bukan di tempat tidur."
Taehyung mengangkat bahu. "Bukan salahku. Aku selalu mengajakmu untuk tidur di atas ranjang yang empuk bersamaku, tapi selalu kau tolak."
"Siapa yang sudi!" Dengus Yoona.
Semenjak tinggal di rumah orangtua Taehyung, Yoona langsung memilih untuk tidur di sofa panjang milik suaminya daripada harus berbagi ranjang dengan lelaki itu. Siapa yang bisa menjamin kalau Taehyung takkan sengaja meraba-raba tubuhnya selagi ia tertidur nyenyak? Sebenarnya Yoona ingin sekali pindah ke salah satu kamar yang kosong di rumah mewah itu, tapi ia tak enak jika mertuanya memergokinya tidur di luar kamar Taehyung. Salah satu pelayan di sana pasti senang melaporkan segala gerak-geriknya pada majikan mereka. Yoona hanya bisa bersyukur bahwa Taehyung masih cukup waras untuk tidak mengganggunya di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFIC
Fiksi PenggemarGara-gara sebuah ramalan yang aneh, Taehyung dipaksa untuk menikahi Yoona padahal mereka sama sekali tidak saling kenal apalagi saling suka. Terlebih lagi, diam-diam Yoona sebenarnya berencana untuk menikah dengan Changwook, tapi semua itu berantaka...