BAB 72

641 53 80
                                    

Tiga Tahun Kemudian

Hari ini adalah ulangtahun Kim Jiwoo dan Kim Shiwoo yang ketujuh. Taehyung dan Yoona merayakannya di rumah putih.

Taehyung akhirnya berhasil membeli kembali rumah milik orangtuanya meskipun itu artinya ia mesti membayar tiga kali lipat dari harga semula. Taehyung membeli rumah putih karena alasan sentimentil, yakni karena di rumah itulah Yoona menjadi isterinya dan melahirkan anak-anak mereka. Demi sepenggal kenangan yang manis itu, Taehyung rela mengosongkan uang tabungannya.

"Yoona, jangan angkat yang berat-berat." Ibu mertuanya bergegas mengambil kotak yang berisi beberapa bingkisan ulangtahun dari tangan sang menantu. Wanita paruh baya itu menoleh anak lelakinya sambil melotot. "Taehyung, kau tak pantas membiarkan Yoona mengangkut bingkisan untuk anak-anak."

Taehyung yang sedang memompa balon di pinggir kolam, mengangkat wajah. Ia nyengir. "Aku tidak membiarkan Yoona, Eomma. Dia sendiri yang memaksa. Aku sudah bilang, suruh saja pembantu. Tapi Yoona tak menurut." Lelaki bertubuh tegap itu berdiri dan menghampiri ibu serta istrinya.

"Tak mengapa, Eomonim. Aku juga bosan kalau cuma duduk-duduk atau berdiri saja." Yoona tersenyum sambil mengelus-elus punggung ibu mertuanya.

Ibu Taehyung menghela nafas cemas. "Tapi perutmu kan sudah terlalu besar. Sudah, duduk saja di kursi. Biar para pembantu yang menyiapkan semuanya." Ibu Taehyung memaksa Yoona untuk duduk di sebuah kursi malas yang sengaja diletakkan di dekat kolam renang.

"Tae, apa tidak sebaiknya kau tutup kolam renang agar tidak ada anak yang tercebur nanti?" Ibunya bertanya.

Taehyung menyeringai. "Kalau ditutup, nanti pemandangannya jadi jelek."

"Tapi keselamatan anak-anak lebih penting."

"Tak usah takut, Eomma. Nanti semua anak akan aku kasih pinjam pelampung satu-satu."

"Jangan bercanda!" Ibunya melotot. "Omonganmu selalu sompral."

Taehyung masih tertawa, tapi ia menepuk-nepuk pundak ibunya agar tidak usah terlalu memusingkan soal kolam renang.

"Hwayeon ah, sini. Tolong aku." Ayah Taehyung memanggil istrinya. Sejak keluar dari penjara, Kim Yeonggyu memutuskan untuk pensiun dari dunia film dan lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan mengurusi klub janggi bersama sahabatnya----Lim Jinyeong.

Taehyung mendekati Yoona begitu ibunya berlalu. "Bagaimana kabar bayi-bayi kita?" Ia berlutut dan mengelus-elus perut istrinya yang jauh lebih besar daripada kehamilan-kehamilan sebelumnya.

Yoona tersenyum dan menyentuh pipi Taehyung. "Mereka sangat aktif hari ini. Sepertinya mereka sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan kakak-kakak mereka."

Taehyung tertawa. "Kalian harus sabar, ya. Minggu depan kalian baru boleh keluar." Ia berkata pada perut Yoona.

"Aku yang sudah tak sabar." Yoona menjewer telinga Taehyung. "Dan aku menyalahkanmu."

"Lho, kenapa menyalahkanku?"

"Karena setiap kali kita berhubungan seks, kau tak pernah puas dan selalu memaksaku untuk bermain minimal tiga kali." Yoona mendengus. "Makanya sekarang Tuhan memberi kita tiga bayi kembar sekaligus."

"Hahaha." Taehyung tertawa. "Tak masuk akal. Kita pernah main sampai tujuh kali, tapi kau tak lantas hamil kembar tujuh."

"Eeeh... Mau membantah?" Yoona menjewer kedua telinga suaminya. "Aku menderita seperti ini karena engkau. Ini anak yang terakhir ya, Tae."

Taehyung tersenyum lucu. "Iya, aku janji. Ini yang terakhir. Besok-besok aku akan lebih berhati-hati kalau mau tidur denganmu."

"Harus." Yoona menarik nafas panjang. "Aku sudah tidak semuda dulu lagi. Waktu melahirkan Jiwoo dan Shiwoo, sakitnya minta ampun, apalagi sekarang. Mungkin sakitnya dikali tiga."

BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang