Yoona terus-terusan menoleh jam dinding di rumah ayahnya. Waktu terasa berlalu dengan begitu cepat.
Ia mengenakan syal dan mantelnya untuk menjemput Hyunwoo di sekolah. Tapi kemudian teleponnya berbunyi. Jieun mengabari bahwa dia akan mengantar Hyunwoo pulang ke rumah.
Yoona melepaskan kembali syalnya dan memandang isi rumah ayahnya. Ia akan mematri semua yang dilihatnya hari itu dalam ingatannya karena ia sadar ia takkan pernah melihat rumah ini lagi.
"Eomma, Shiwoo lapar." Shiwoo memeluk kaki ibunya sambil menekuk wajah bulatnya.
Yoona tersenyum geli. Akhir-akhir ini Shiwoo memang selalu lapar. Berat badannya sampai naik 5 kg. "Sebentar ya, Eomma akan menyiapkan makan untukmu."
Shiwoo mengikuti ibunya ke dapur dan memerhatikan Yoona menyendok nasi beserta lauk pauknya. "Jangan yang pedas, Eomma. Shiwoo tidak tahan pedas." Bocah lelaki itu menggelengkan kepalanya.
"Baik, Tuan Shiwoo." Yoona terkekeh, tapi kemudian ia buru-buru memalingkan wajahnya. Ia teringat Taehyung. Ia teringat panggilannya pada suaminya itu setiap kali mereka saling menggoda. Taehyung sering memanggilnya 'Nyonya' dan Yoona selalu membalasnya dengan panggilan 'Tuan'. Awalnya sebutan itu hanya ia sematkan untuk menyindir Taehyung yang hidup bak seorang raja di dalam sebuah istana mewah. Dahulu, lelaki itu memang sering menyebalkan. Entah berapa kali Taehyung membohongi dan membodohinya. Seringkali Yoona merasa gemas dan kesal melihat tingkah laku suaminya itu. Namun siapa sangka, kini ia sangat merindukan masa-masa itu. Masa-masa di mana ia menjajah Taehyung dan membuat lelaki itu bertekuk lutut di hadapannya hanya karena ia tengah mengandung Hyunwoo.
Bibir Yoona tersenyum tipis. Senyum yang penuh dengan cinta dan juga kesedihan. Jika saja ia tahu mereka akan berpisah seperti ini, ia akan lebih memerhatikan Taehyung. Ia akan lebih menyayangi lelaki itu. Jika waktu bisa diulang kembali, Yoona akan menggunakan satu tahun pertama pernikahan mereka untuk mencintai suaminya. Ia menyesal telah menyia-nyiakan satu tahun itu untuk membenci Taehyung. Jika saja malam itu-----malam di mana Taehyung menidurinya untuk pertama kalinya-----dapat diulang kembali, maka Yoona akan menghabiskan malam itu dengan menyerahkan dirinya kepada Taehyung dengan penuh sukacita. Ia akan memanjakan lelaki itu bak seorang raja sungguhan. Ia akan menjatuhkan diri ke dalam dekapan Taehyung dan memeluknya sepanjang malam. Ia akan tertawa setiap kali Taehyung melontarkan kata-kata nakal yang sanggup membuat pipinya bersemu merah. Ia takkan menyia-nyiakan malam itu. Ia akan menikmati semua sentuhan Taehyung di setiap jengkal kulitnya. Hanya Tuhan yang tahu betapa Yoona ingin mengulangi semuanya. Jika waktu bisa kuulang kembali, malam itu kau tak perlu memaksaku, Tae, aku sendiri yang akan datang padamu dan menyerahkan diriku ke dalam pelukanmu....
"Eomma, makanan untuk Shiwoo sudah?" Anak bungsunya menarik pakaian Yoona.
"Iya, sudah." Yoona tersenyum. "Ayo kita ke ruang makan. Panggil kakakmu."
Shiwoo berlari menaiki anak tangga rumah kakeknya untuk memanggil kakak perempuannya yang sedang bermain boneka bersama sang nenek di lantai atas.
Yoona menunggu hingga kedua anak kembarnya duduk di atas meja makan dengan rapi sebelum menyuapi mereka.
"Eomma, Shiwoo sudah bisa makan sendiri, kok." Kata Shiwoo yakin.
"Jiwoo juga, Eomma."
Yoona mengelus-elus kedua rambut mereka yang hitam mengkilat. "Sudah lama Eomma tidak menyuapi kalian. Sekarang boleh, kan Eomma menyuapi kalian?" Yoona memasang wajah imut.
Kedua anak kembarnya tertawa terbahak-bahak. Mereka selalu merasa geli setiap kali Yoona menunjukkan sikap imut. Sungguh berbeda jauh dengan Hyunwoo yang akan segera mencibir sikap ibunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFIC
FanficGara-gara sebuah ramalan yang aneh, Taehyung dipaksa untuk menikahi Yoona padahal mereka sama sekali tidak saling kenal apalagi saling suka. Terlebih lagi, diam-diam Yoona sebenarnya berencana untuk menikah dengan Changwook, tapi semua itu berantaka...