Meskipun kedua mertuanya membujuk agar Yoona kembali tinggal dengan Taehyung di rumah mereka selama ia mengandung dan melahirkan, perempuan cantik itu tetap menolak dan bersikeras untuk menetap di rumah ayahnya."Apakah Taehyung berbuat salah dan menyakitimu?" Tanya ibu Taehyung ketika ia mengunjungi Yoona sendirian. "Apakah puteraku telah memaksamu untuk melakukan sesuatu yang tidak kau sukai?" Ia yakin kebencian di mata Yoona bukan semata-mata karena perempuan itu terpaksa menikahi Taehyung. Pasti ada sesuatu yang jauh lebih rumit dan mendalam.
Yoona menggelengkan kepala dengan tenang. Ia tersenyum tawar----senyum yang tidak keluar dari hatinya. "Taehyung tak pernah melakukan apapun yang menyakitiku.... Dia suami yang baik....."
"Lalu kenapa kau menolak untuk kembali ke rumah?"
"Eomonim, ini adalah rumahku juga. Rumah di mana aku dilahirkan dan dibesarkan...." Yoona berkata lirih. "Mungkin aku tak bisa menjelaskan pada Eomonim kenapa aku ingin tinggal di sini selama aku hamil. Tapi tanyalah pada Taehyung, dia mengerti, kok."
Ibu Taehyung sadar, percuma saja terus mendesak Yoona, menantunya itu takkan menjawab terus terang. Ia menggenggam tangan Yoona. "Eomonim takkan memaksamu lagi. Tapi Eomonim akan sering mengunjungimu dan kau mesti mengabari Eomonim setiap hari."
Yoona mengangguk.
"Nanti kita harus membeli baju-baju hamil untukmu. Dan juga perlengkapan bayi kalian."
Yoona sudah mau menolak, namun ibu Taehyung keburu menggelengkan kepalanya. "Jangan kau tolak juga kasih sayang Eomonim untukmu."
_______________________________________
Meskipun Yoona bersikap sangat dingin pada Taehyung, ia tak menolak untuk diantar oleh lelaki itu pergi ke dokter kandungan setiap bulannya. Mertuanya mungkin bisa menerima alasan mengapa ia tak mau kembali tinggal di rumah mereka, tapi ayah serta ibu mertuanya pasti takkan menerima apapun alasan yang ia ajukan jika ia menolak diantar ke dokter kandungan oleh suaminya sendiri.
Sementara Yoona tak banyak bicara di dalam ruangan dokter, Taehyung terlihat sangat bersemangat mendengarkan penjelasan dan wejangan yang diberikan oleh Dokter Jo. Ia mencatat semuanya tanpa ketinggalan apapun. Taehyung bahkan menghafalkan nama-nama vitamin yang harus diminum oleh Yoona. Tak jarang ia menanyakan satu-dua hal kepada Dokter Jo yang kemudian menjelaskannya dengan sabar.
"Kancingkan mantelmu. Jangan sampai kau kedinginan." Taehyung menatap kancing mantel paling atas istrinya yang terbuka. Sekarang sudah masuk musim salju, ia ingin sekali mengancingkan mantel untuk Yoona, tapi perempuan itu pasti akan marah padanya.
Yoona mengancingkan mantelnya tanpa menjawab apa-apa.
"Tunggulah di dalam. Aku akan membawa mobilku kemari agar kau tak usah berjalan jauh."
Yoona tetap tidak menjawab. Ia pura-pura melihat ke arah televisi yang dipasang di ruang tunggu ketika Taehyung berlari-lari menuju tempat parkir di tengah salju yang turun.
"Apakah suhu di mobil sudah cukup hangat untukmu?" Tanya Taehyung begitu Yoona duduk di jok mobilnya. Ketika Yoona tetap saja diam, Taehyung mendecah. "Kau sariawan? Haruskah kita kembali ke Dokter Jo dan memintanya menuliskan resep obat sariawan? Menurut buku yang kubaca, wanita hamil rentan terkena sariawan----"
"Tak usah banyak bicara, aku ingin cepat-cepat pulang." Tukas Yoona dengan ketus. "Kau membuatku terkena migrain mendengar kecerewetanmu."
Taehyung langsung terdiam. Apapun yang dilakukannya selalu salah di mata Yoona.
Meskipun begitu, Taehyung tetap tak merasa jera. Hampir setiap hari ia mengunjungi Yoona walaupun wanita itu selalu menganggapnya seperti angin lalu. Taehyung sering menanyakan apakah Yoona butuh sesuatu dan apakah dia baik-baik saja dengan kandungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFIC
FanfictionGara-gara sebuah ramalan yang aneh, Taehyung dipaksa untuk menikahi Yoona padahal mereka sama sekali tidak saling kenal apalagi saling suka. Terlebih lagi, diam-diam Yoona sebenarnya berencana untuk menikah dengan Changwook, tapi semua itu berantaka...