BAB 21

580 70 50
                                    

Pada hari persalinan istrinya, Taehyung memaksakan diri untuk ikut menemani di ruang bersalin walaupun sesungguhnya ia takut setengah mati. Tapi Taehyung tak mungkin membiarkan Yoona menghadapi semuanya sendirian.

Karena itu merupakan persalinan pertamanya, Yoona merasakan sakit yang luar biasa. Ia tak henti-hentinya memukul dan mencubiti lengan Taehyung, serta menjambak rambut lelaki itu hingga rontok.

Taehyung tampak kesakitan, tapi bukan karena Yoona menyiksanya, melainkan karena ia bisa melihat betapa berat perjuangan Yoona untuk melahirkan anak mereka. Taehyung menggenggam erat tangan istrinya yang sudah memutih karena mencengkeram jari-jarinya dengan keras.

"Sakit, Tae! Sakit!!!" Yoona menangis berurai airmata menatap suaminya.

"Iya, sayang. Sakit ya? Sakit sekali?" Taehyung menggigit bibirnya keras-keras. "Dokter!" Ia berpaling pada Dokter Jo Jungsuk yang sedang membantu persalinan Yoona-----berharap lelaki itu bisa menghilangkan segala penderitaan istrinya secara ajaib.

"Dorong. Sekali lagi. Ya, begitu. Terus. Terus." Dokter Jo berkata tenang seolah-olah Yoona sedang belajar memarkirkan mobil dan bukannya tengah bertarung nyawa melahirkan bayinya.

"Aaaargh!!!" Yoona mengejan. Karena desakan rasa sakit yang dirasakannya, ia spontan menggigit tangan Taehyung yang tengah memeganginya.

Taehyung meringis. Tapi rasa sakit akibat gigitan Yoona pasti tak sebanding dengan rasa sakit yang tengah diderita oleh istrinya itu. Tangan kiri Taehyung setia mengusapi rambut Yoona yang sudah basah oleh keringat.

"Aku benci padamu, Tae! Aku takkan kesakitan begini jika bukan karena dirimu!!!" Yoona kembali bersimbah airmata.

"Iya-iya..." Taehyung meringis tak berdaya. Jika bisa, ia juga ingin memarahi dirinya habis-habisan karena sudah membuat Yoona hamil dan kesakitan seperti itu. "Maaf, maaf ya, Sayang. Aku janji tidak akan membuatmu kesakitan seperti ini lagi."

"Janji, ya!" Yoona berseru di sela-sela rasa nyeri yang menyengat seluruh tubuhnya----dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Iya, aku janji."

Dokter Jo tertawa melihat pasangan muda tersebut. Sudah lama ia tidak melihat sepasang suami-istri yang mengekspresikan rasa cinta mereka terhadap satu sama lain segamblang itu.

Satu jam kemudian ruangan bersalin diramaikan oleh tangis keras seorang bayi laki-laki.

Begitu Dokter Jo memperlihatkan bayi mereka yang masih diselimuti oleh cairan ketuban dan darah, airmata Taehyung tumpah seperti air keran yang bocor. Ia tak pernah menyangka bahwa dirinya akan merasa sebahagia dan seharu ini melihat sesosok manusia mungil tercipta dari persatuan Yoona dengan dirinya. Anak itu adalah bagian dari darah dan daging mereka. Taehyung spontan mencium kening istrinya.

"Terimakasih, sayang. Kau sudah berjuang keras." Taehyung menciumi pipi dan bibir Yoona. Matanya berkaca-kaca haru. "Sekarang kita punya seorang anak laki-laki."

Ketika suster menyerahkan bayi merah itu padanya, tangis Yoona sudah tak terbendung lagi. Ia menyambut bayi polos yang hanya dibalut selembar kain putih itu dengan berurai airmata.

Yoona tersenyum menyapa anak pertamanya dengan suara parau. Tubuhnya terasa lemah sehabis bertarung selama kurang lebih tiga jam di meja persalinan, namun begitu ia menatap wajah anaknya yang tampan, entah dari mana, tiba-tiba saja Yoona mendapatkan sebuah kekuatan yang melebihi semua kekuatan yang ada di muka bumi ini. Ia benar-benar merasa bahagia. Detik itu juga Yoona tahu ia sudah jatuh cinta. Jatuh cinta kepada bayi mungil itu. Ia mencium pipi bayinya dan memandangi jari-jarinya yang kecil dan keriput. Jalan hidupnya boleh tak bisa ditebak, tapi Yoona tahu cintanya pada anak yang baru saja dilahirkannya itu takkan pernah berakhir.

BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang