BAB 59

232 37 42
                                    

Malam yang Taehyung dan Yoona lalui bersama di atas puncak Hotel Daesan terasa begitu indah.

"Apa perlu aku memesan sebuah kamar di sini untuk semalam?" Taehyung berbisik jahil. "Aku punya sejuta rencana yang bisa kita lakukan di kamar hotel."

Yoona menggigit bibir dan memicingkan mata. Ide Taehyung memang sungguh menggoda. Jika mereka menginap di hotel, mereka tak perlu merasa khawatir akan diganggu oleh ketiga anak mereka atau jika segala kegiatan intim mereka akan terdengar sampai ke kamar ibu Taehyung.

"Bersabarlah, Tuan Taehyung. Semua rencanamu pasti hanya berujung pada satu hal." Yoona mengulum senyumnya.

"Apa itu?" Seringai di wajah Taehyung tampak menggemaskan.

Yoona membisikkan sebuah kata di telinga suaminya dengan nada lembut dan seksi.

Seluruh aliran darah di tubuh Taehyung segera mengalir dengan lebih cepat. Wajahnya memerah. "Aduh, Yoona. Kalau sudah begini, kan aku jadi repot dibuatnya."

Semula Yoona tak mengerti apa maksud perkataan Taehyung, tapi kemudian ia mati-matian menahan tawa begitu menyadari celana panjang hitam yang dipakai suaminya mendadak menonjol di bagian tengah.

"Resiko, Tae." Ejeknya sambil berlalu.

"Lho, lho, Yoona! Mau ke mana?"

"Pulang. Anak-anak pasti sudah menunggu kita." Yoona mengedipkan matanya.

"Yoona, tanggung jawab!" Taehyung berseru setengah berbisik. Ia tak mungkin melintasi setengah ruangan restoran dengan bentuk celana menonjol seperti ini. Penampilannya pasti akan menarik perhatian para pengunjung restoran.

"Pakai ini." Yoona melemparkan tuksedo hitam yang tadi dipakainya pada Taehyung. Ia melirik selangkangan suaminya dan tertawa geli.

"Kau tega sekali, sayang."

Dengan menyampirkan tuksedo tersebut di lengannya dan menutupi tubuh bagian depannya, Taehyung berhasil mengejar Yoona tanpa menarik perhatian para pengunjung restoran. Istrinya itu spontan tertawa-tawa melihatnya.

"Kasihan... kasihan...." Yoona mengelus-elus punggung Taehyung. "Sabar ya...."

Wajah Taehyung memerah. "Kasihani aku, Yoona. Semalam saja ya, kita menginap di sini."

"Minta izin dulu pada ibumu. Apa kau tega membiarkan ibumu direpotkan oleh Hyunwoo dan adik-adiknya? Besok mereka masih harus sekolah. Kalau kita tidak pulang, ibumu pasti akan kerepotan menyiapkan bekal, memandikan anak-anak, dan mengantar mereka ke sekolah."

"Kita bisa pulang ke rumah sebelum subuh." Bujuk Taehyung.

"Perjalanan ke rumah cuma butuh setengah jam, Tae. Tidak akan lama, kok." Yoona tersenyum.

"Masuk ke kamar hotel malah cuma butuh waktu lima menit. Sebagai anggota eksklusif, kamar selalu tersedia untukku di sini."

"Ya ampun, suamiku benar-benar, deh." Yoona menggelengkan kepalanya. "Kau tak bisa menahannya, memang? Biasanya juga bisa." Wanita cantik itu menahan tawanya.

"Ah, Yoona...." Taehyung mendesah putus asa.

Akhirnya Taehyung terpaksa menahan gairahnya dan menyetir pulang ke rumah.

"Awas saja kalau setan-setan cilik itu masih bangun sewaktu kita pulang nanti. Akan kucekoki susu mereka dengan obat tidur."

Yoona terkekeh. "Kalau ibumu mau mengajak kita mengobrol dulu, bagaimana?"

"Eh," Taehyung terperanjat. "Terpaksa aku bius juga ibuku. Pokoknya siapapun yang mengganggu kita malam ini akan aku paksa minum obat tidur."

"Jahat kau, Tae." Yoona terpingkal-pingkal. "Mau jadi anak durhaka?"

BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang