BAB 39

240 33 50
                                    

Pesan yang ditulis oleh Lee Kwangsoo hanya terdiri dari beberapa kata. CK Group menjual semua saham mereka.

Tentu saja saham yang dimaksud adalah saham CK Group di HYBEE Entertainment.

"Jelaskan apa yang terjadi, Hyung." Taehyung melintasi meja kerja ayahnya----yang kini ditempati oleh Lee Kwangsoo----sambil melepaskan dasinya. Lelaki itu melemparkan diri ke atas sofa.

Kwangsoo spontan berdiri. "CK Group baru saja melepaskan semua saham mereka yang berjumlah tigapuluh persen." Cara lelaki jangkung itu melihat Taehyung memberi kesan bahwa bukan saja itu adalah sesuatu yang buruk, tapi juga awal dari rentetan bencana.

"Lalu?"

"Kau tahu efek domino?"

"Tentu saja."

"CK Group baru melepas saham mereka satu jam yang lalu... Dan lihatlah ini." Kwangsoo memperlihatkan grafik dan segala tabel penjualan serta pembelian saham dari laptop yang tersambung ke layar televisi di ruang kerja tersebut. "Nilai saham kita benar-benar anjlok. Jauh lebih anjlok dibandingkan dengan ketika ayahmu ditahan. Kau tahu kenapa?"

"Karena CK Group adalah sebuah korporasi yang sangat besar maka mundurnya mereka dari perusahan kita memberi efek negatif terhadap kepercayaan publik pada kinerja dan manajemen perusahaan kita."

"Tepat sekali." Kwangsoo menepuk tangannya riang karena Taehyung berhasil menebak apa yang tengah terjadi, namun ia langsung menyadari bahwa antusiasmenya tidak pada tempatnya. Ia berdehem. "Karena yang melepas saham adalah perusahaan sekelas CK Group, maka keputusan itu membuat para pemegang saham lain ketakutan dan segera menjual saham mereka."

"Apa?" Taehyung hampir terlonjak kaget.

"Dan akibat penjualan saham yang bertubi-tubi ini, harga saham milik HYBEE Entertainment benar-benar hancur. Nilainya jatuh hingga hampir sembilan puluh persen." Kwangsoo meringis dan mengusap wajahnya yang kusut.

Taehyung terdiam. Ia mengetuk-ngetuk sepatunya dengan gelisah. "Lalu bagaimana?"

Kwangsoo duduk di atas kursi di hadapan Taehyung. "Ayahmu adalah pemilik sekaligus CEO HYBEE Entertainment, tapi beliau tidak ada di sini, maka dari itu para pemilik saham yang tersisa sedang mengadakan rapat dengan wakil CEO sementara, yakni Ma Dongsok."

"Terus apa kemungkinan terburuknya?" Tanya Taehyung tak tenang. Ia sendiri adalah seorang CEO, sudah pasti Taehyung mengerti dengan jelas apa kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Ia hanya ingin mendengar hal itu dari mulut orang lain.

"Kemungkinan terburuk adalah pemegang saham yang tersisa melepaskan semua bagian mereka karena nilai saham HYBEE Entertainment sudah tak berharga lagi di KRX----Korea Exchange----bursa saham Korea. Dijual sekarangpun para pemegang saham sudah rugi besar. Tapi mereka pasti lebih takut untuk mempertahankan saham milik mereka karena anjloknya nilai saham selalu berbanding lurus dengan isu kebangkrutan."

"Tapi kita tidak bangkrut, kan? Nilai saham tak berimbas langsung terhadap untung-rugi sebuah perusahaan. Kita bahkan tidak mendapatkan uang dari transaksi jual-beli saham mereka sekarang. Keuntungan kita hanya didapat dari IPO----Initial Public Offering-----penawaran umum perdana----atau hanya pada saat pertama kita menjual saham perusahaan kepada investor umum."

"Aku mengerti, Taehyung ssi." Kata Kwangsoo muram. "Tapi HYBEE Entertainment adalah sebuah perusahaan film yang bergantung pada external financing. Dengan kata lain, modal produksi film dan drama kita diperoleh melalui dana dari pihak luar. Dalam hal ini, sumber external financing kita adalah para investor, sponsor dan juga pihak bank." Kwangsoo menarik nafas sejenak. "Jatuhnya saham kita menghantam telak kepercayaan mereka. Sebagai bukti, Shinhan Financial Group, Korea Development Bank, DGB Financial Group, dan Kakao Bank menolak pinjaman dana untuk empat drama televisi terbaru HYBEE Entertainment begitu kabar mengenai turunnya nilai saham kita sampai ke telinga mereka."

BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang