BAB 49

175 32 44
                                    

"Kau benar-benar..." Yoona tak mampu meneruskan kata-katanya. Ia hanya menatap Changwook dengan penuh kebencian. "Aku datang kemari untuk memohon pertolongan darimu... Tapi kenapa... Kenapa...."

Changwook menyentuh tangan Yoona yang segera ditolak oleh perempuan cantik itu. "Aku mencintaimu, Yoona. Perasaanku padamu tak penah berubah walau sedetikpun. Aku sudah mencintaimu selama duapuluh satu tahun. Tidakkah perasaanku ini berarti sesuatu untukmu?"

Yoona menatap Changwook dengan iba. Ia sadar cinta bukanlah sebuah mainan yang memiliki tombol on/off dan bisa diatur semau hatinya. Ia mengasihani Changwook dan menyesal karena telah melukai perasaan lelaki itu teramat dalam.

"Tapi aku bukan milikmu lagi, Wookie. Aku istri Taehyung dan aku mencintai suamiku. Maafkan aku karena telah membuatmu menderita seperti ini dan membuatmu berubah menjadi pria yang tidak bisa lagi kukenali." Yoona menelan ludahnya.

"Persetan!" Changwook bangkit dengan kesal. "Kau juga dulu meninggalkanku pada saat kau masih mencintaiku----sangat mencintaiku. Kau tetap menikahi Taehyung walaupun kau terpaksa untuk melakukannya. Dan akhirnya kau jatuh cinta pada iblis itu!" Changwook membungkuk dan menatap kedua mata Yoona dengan bengis. "Menikahlah denganku sekarang. Aku rela menunggumu selamanya untuk kembali mencintaiku seperti dahulu."

"Plaaak!" Yoona menampar wajah Changwook.

"Tampar lagi, Yoona." Desis Changwook pedih. "Kau telah merobek-robek hatiku. Tak ada tamparan yang lebih menyakitiku daripada perkataanmu padaku selama ini."

"Changwook!" Yoona menjerit frustasi. "Hentikan kegilaanmu ini! Sadarlah bahwa aku tak mungkin kembali padamu. Aku punya suami dan anak-anak. Kumohon... Jika kau memang mencintaiku, lepaskan aku. Biarkan aku dan keluargaku hidup dengan tenang...." Airmata kembali tumpah ke pipi Yoona yang merah.

Changwook mengatupkan rahangnya. Ia tak henti-hentinya menatap Yoona. "Kau begitu mencintai iblis itu? Hah?"

"Taehyung bukan iblis...." Yoona membalas tatapan Changwook dengan tajam. "Tapi kaulah...."

Changwook menggigit bibirnya hingga berdarah. Ia memukul lengan sofa dengan keras. "Kalau begitu aku tak bisa menolongmu...."

Lelaki tampan itu berjalan dengan gusar ke arah jendela kantor dan menutup wajahnya dengan penuh rasa sakit hati. "Pergilah dari sini, aku tak mau melihatmu...."

Yoona buru-buru mengambil tasnya dan berlari keluar ruangan sambil menahan airmata yang sulit untuk ia hentikan.

Changwook menggenggam tirai jendela erat-erat dan ia terus menariknya hingga tirai cokelat terang itu akhirnya putus.

_______________________________________________________________________________

Jungkook datang bersama Jimin untuk menemui Jo Sungha di kantor polisi guna meminta izin. Ia ingin melihat telepon genggam milik Sharon Yang.

"Untuk apa?" Sungha memasukkan folder berkas-berkas perkara yang ditanganinya ke dalam rak arsip.

"Sebagai penasihat hukum Kim Taehyung, saya berhak untuk mengecek barang bukti sebagai dasar untuk mengajukan pembelaan."

Sungha melirik pengacara muda yang lebih mirip seorang mahasiswa itu. "Tunggu di sini."

Lima belas menit kemudian Jo Sungha kembali dengan membawa sebuah ponsel yang disimpan dalam sebuah plastik transparan. "Gunakan sarung tangan ini untuk mencegah sidik jari kalian menempel di ponsel." Sungha menyodorkan dua pasang sarung tangan karet pada Jungkook dan Jimin. Detektif polisi itu kemudian membawa pengacara dan asistennya tersebut ke sebuah ruangan. "Kalian boleh gunakan ruangan ini. Tapi jangan lama-lama. Sebelumnya, silahkan tandatangani dokumen ini." Sungha memberi kode pada salah satu anak buahnya untuk membawakan sebuah surat yang menyatakan bahwa penasihat hukum tersangka telah memeriksa barang bukti.

BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang