BAB 70

261 38 39
                                    

Changwook menelepon Yoona, tapi tak diangkat. Ia kemudian menelepon Taehyung untuk menanyakan apakah Ji won menemui mereka, tapi teleponnya juga tak diangkat. Untuk ketiga kalinya, Changwook berusaha untuk menghubungi pasangan suami-istri itu, ketika tiba-tiba saja Yeonsoo meneleponnya.

"Changwook, aku melihat mobil eonnie!" Gadis cantik itu berseru.

"Di mana?"

"Aku ada di daerah Gwanggaeto. Tadi aku melihat mobil eonnie masuk ke arah Jeongmuro. Aku masih tak tahu eonnie mau ke mana. Apa dia mau ke luar kota?"

Changwook berpikir keras. Jeongmuro sama sekali tidak mengarah ke Myeong-dong. Hendak kemanakah Ji won?

Sekonyong-konyong Changwook teringat sebuah tempat di mana Ji won pernah mengatakan cinta padanya sekitar 5-6 tahun yang lalu.

"Mungkinkah Ji won pergi ke Sang-han Eondeok?" Changwook bertanya sendiri.

"Sang-han Eondeok?" Yeonsoo mengulangi nama tempat yang disebutkan oleh Changwook. "Untuk apa eonnie pergi ke sana? Jangan-jangan...." Ia menahan nafas dengan kaget. "Changwook ah, tolong jangan biarkan kakakku berbuat nekat!" Yeonsoo berseru panik.

"Ji won tidak selemah itu, tenangkan dirimu. Tetap buntuti mobilnya kalau kau bisa. Aku akan secepat mungkin menuju Sang-han." Changwook berkata gusar. Ia memutar mobilnya dengan ceroboh-----membuat para pengemudi di sekelilingnya membunyikan klakson dengan marah.

Changwook berharap dugaannya salah. Semoga saja Ji won tidak berniat untuk melakukan hal gila di tempat sesunyi Sang-han. Tidak mungkin wanita itu berniat untuk bunuh diri di sana.

Ji Changwook menahan nafas. Kepalanya pusing memikirkan kemungkinan terburuk yang akan dilakukan oleh Ji won. "Sang-han Eondok...." Ia menggumam gelisah.

Sesuai dengan namanya yang kelam, Sang-han Eondeok yang dijuluki sebagai 'bukit patah hati' adalah sebuah dataran tinggi di luar perkotaan yang sangat sepi. Konon pada zaman dahulu, ada sepasang kekasih yang bunuh diri di puncak bukit Sang-han Eondeok karena cinta mereka terhalang kasta dan keluarga. Sejak saat itu tempat tersebut selalu dihindari oleh orang-orang setempat karena mereka percaya bahwa Sang-han Eondeok dikutuk oleh sepasang kekasih tragis tadi. Jika ada pasangan kekasih maupun suami-istri yang mengunjungi Sang-han Eondeok, kisah cinta mereka pasti akan berakhir mengenaskan. Dan barang siapa yang berlama-lama di sana, maka peruntungannya akan memburuk atau bahkan menghilang----digantikan oleh rentetan duka yang tak berkesudahan.

Tapi Ji won tak mempedulikan semua mitos buruk tadi. Wanita cantik dan anggun tersebut malah membeli Sang-han Eondok tanpa berniat untuk mengubah tempat itu sama sekali.

"Penduduk setempat terlalu dipenuhi oleh takhayul dan rasa takut untuk mendekati Sang-han Eondeok. Tapi lihatlah apa yang bisa kita nikmati jika kita berada di puncak bukit ini." Ji won berkata pada Changwook ketika mereka mengunjungi tempat itu bersama-sama untuk pertama kalinya.

"Seluruh kota Seoul... Kita bisa melihatnya." Jawab Changwook sambil menatap lurus ke depan.

Si Ji won tersenyum tipis mengiyakan.

"Kenapa Ha Sajangnim menyukai tempat ini?" Changwook menoleh.

Ji won menyilangkan kedua lengannya dan menatap jauh ke arah perkotaan. "Karena aku merasa tempat ini mirip denganku."

Changwook menatap atasannya. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang barusan wanita itu katakan.

"Kau tidak bisa menebak maksudku?" Ji won bertanya.

Changwook menggeleng.

"Bukit ini ditakuti dan dihindari oleh orang-orang. Begitu juga dengan aku. Tempat ini dijuluki 'bukit patah hati' karena dahulu ada sepasang kekasih yang bunuh diri di sini sebab cinta mereka tidak kesampaian...." Senyum tipis Ha Ji won berubah sendu seakan-akan ia tengah berduka untuk dirinya sendiri. "Tapi yang sebenarnya terjadi, bukit ini adalah perwujudan dari cinta yang tak kesampaian itu sendiri. Bukit ini hanya berdiri sendiri dari waktu ke waktu----memandang sesuatu yang dia cintai tanpa bisa dia miliki."

BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang