BAB 1

1.4K 101 55
                                    


Kim Yeonggyu biasa memanggil seorang peramal setiap kali ia akan memulai proyek film baru. Boleh dibilang lelaki paruh baya itu merupakan produk lama yang masih memercayai segala macam takhayul dan hal-hal yang berbau supranatural.

Penampilan Shin Bongsun-wanita peramal yang disewa oleh Yeonggyu-lebih menyerupai seorang wanita eksekutif ketimbang seorang peramal. Wanita itu memakai setelan jas warna hitam yang pas di badan, juga menenteng sebuah tas tangan yang berisi kartu tarot. Ia mengocok dan meletakkan semua kartunya di atas meja.

Tak kurang dari setengah jam Kim Yeonggyu berkonsultasi mengenai proyek film terbarunya. Dengan mendetail, Bongsun menjawab semua pertanyaan Yeonggyu, bahkan memilihkan para pemain yang menurut ramalannya akan membawa kesuksesan bagi drama televisi yang akan diproduksi oleh HYBEE Entertainment-rumah produksi milik Kim Yeonggyu.

"Ada pertanyaan lain?" Tanya Bosun sambil membereskan kartu-kartunya. Ia tahu lelaki tua di hadapannya itu akan segera melontarkan pertanyaan lain, pertanyaan yang belum pernah ditanyakannya selama ini.

Yeonggyu menimbang-nimbang. Biasanya ia tak pernah menanyakan pertanyaan di luar dunia drama televisi dan perfilman, tapi kali ini ia sungguh penasaran.

"Tolong ramalkan tentang anak lelakiku. Taehyung."

Shin Bongsun menatap Yeonggyu. Ia manggut-manggut sambil mengocok kartu-kartu di tangannya. Wanita itu kemudian meletakkan beberapa kartu di atas meja kopi di ruang kerja kliennya.

"Tunjuk salah satu kartu."

Yeonggyu menunjuk kartu di tengah.

Bongsun membuka kartu tersebut. Ia termangu. "Anakmu memiliki sifat yang buruk. Dia hanya melakukan apa yang sesuai dengan keinginannya tanpa memeedulikan orang lain. Dia juga sangat arogan dan keras kepala. Ckckck, sifat yang sulit untuk dihilangkan. Tunjuk dua kartu lainnya."

Yeonggyu menurut.

"Wah-wah, putramu akan segera mengalami sebuah bencana."

Yeonggyu menahan nafas. "Bencana apa?" Ia merasa was-was.

"Sesuatu yang berhubungan dengan jalanan." Bongsun termangu. "Aku khawatir putramu takkan hidup lama dengan sifat jeleknya itu."

Yeonggyu mengepalkan tangan dan memukul lengan kursinya dengan pelan. "Sudah kuduga. Anak itu benar-benar celaka." Ia menatap sang peramal yang telah memberinya nasihat spiritual selama puluhan tahun ini. "Adakah sesuatu yang bisa aku lakukan untuk menyelamatkan anak itu? Bagaimanapun juga, aku tak mau kehilangan anakku. Aku sangat menyayanginya."

Bongsun membalikkan sebuah kartu. "Ah!"

"Ah kenapa?" Yeonggyu spontan memajukan duduknya dengan perasaan was-was.

Bongsun tersenyum misterius. "Hanya ada satu orang yang bisa mengubah semua sifat buruk dan kelakuan putramu."

"Siapa dia? Siapa orang itu?"

"Seorang perempuan."

"Perempuan? Perempuan siapa?"

"Istrinya."

Yeonggyu mengerutkan dahi. Ia sedikit meragu. "Tapi Taehyung tidak mempunyai istri. Aku sendiri tidak tahu apakah dia punya pacar atau tidak."

Bongsun membuka kartu berikutnya. "Mereka belum pernah bertemu. Tapi," ia menatap klien kaya raya di hadapannya itu. "Mereka akan bertemu melalui tangan Tuan."

"Tanganku?" Yeonggyu membelalakkan kedua matanya lebar-lebar. "Apa maksudnya?"

Bongsun membuka kartu lainnya. "Jika Tuan bertemu dengan seorang perempuan di saat dia membelakangi matahari yang muncul di arah barat, dan jika perempuan itu belum menikah, maka dialah yang akan mengubah hidup anak Tuan."

BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang