3. Akhirnya Putri Matahari dan Pangeran Es Bertemu

26 0 0
                                    


'' Mas, sepertinya Mas Arman dan Hitomi-San membicarakan kita ya?'' tanya Salsa pada Erlangga begitu mereka masuk ke unit apartemen mereka.

''Benarkah?'' Hanya itu yang dikatakan Erlangga sambil mengunci pintu.

''Aku memang tidak mendengar dengan jelas semuanya sih, karena kita menuruni tangga, tapi rasanya seperti terdengar mereka mengatakan pasangan yang lucu dan penasaran,'' cerita Salsa lagi sambil meletakkan jari telunjuk di dagunya sambil memiringkan kepalanya..

''Mungkin mereka terkejut saja,''

''Eh?''

''Mas pernah bilang kalau istri Mas akan datang dan mereka antusias ingin tahu seperti apa orangnya,''

''Benarkah?lalu?''

''Kemudian Mas bilang kalau istri Mas orangnya sangat bersemangat. Siapa sangka, kamu benar-benar datang dengan penuh semangat,'' jawab Erlangga datar.

Salsa langsung menggembungkan pipi mendengarnya, '' tapi aku terlihat heboh seperti tadi kan karena Mas bikin aku kaget, kenapa Mas tiba-tiba ada dibelakangku sih?''

''Mas sudah panggil dari bawah, tapi kamu terlalu fokus memeriksa pintu, makanya Mas langsung susul saja,'' jawab Erlangga kalem sambil berjalan membawa koper Salsa menuju kamar tidur yang terletak tidak jauh dari pintu masuk.

Salsa memandangi punggung lelaki itu sambil berpikir kalau cara suaminya memanggil pasti sangat lembut atau memang Salsa terlalu fokus memeriksa pintu sampai tidak mendengarnya?

Memikirkan soal pintu, tiba-tiba membuat Salsa teringat pada apa yang dilihatnya tadi. Sebelum bahunya disentuh Erlangga, dia sempat melihat apa yang dilakukan Mas Arman dan Hitomi-San.

Bukan hal yang aneh-aneh, Salsa hanya melihat ketika Hitomi sedang memasak, Mas Arman memeluk pinggangnya dari belakang kemudian meletakkan dagunya di bahu Hitomi, persis adegan manis yang ada di film.

Batinnya langsung berpikir apa dia dan Erlangga juga bisa seperti itu ya?Meski rasanya sulit mengingat sifat mereka berdua.

''Apa yang kamu pikirkan?'' Sosok Erlangga yang muncul tiba-tiba di depannya hampir saja membuat Salsa berteriak lagi. Namun dia buru-buru menutup mulutnya dengan kedua tangan, supaya tidak ada insiden tetangga heboh untuk kedua kalinya.

''Hm...Mas...Mas Arman dan Hitomi-San memang pasangan yang seperti itu ya?'' tanya Salsa ragu-ragu pada Erlangga yang sedang menuang air ke dalam gelas

''Seperti apa maksudmu?"

''Hm...seperti di film... yang selalu mesra gitu,''

''Salsa,''

''Ya?''

''Kamu tidak melihat yang aneh-aneh kan?'' tanya Erlangga sambil menyerahkan gelas berisi air pada istrinya.

''Tidak kok,'' Salsa kemudian menceritakan apa yang dilihatnya kepada Erlangga.

''Sebaiknya nanti kita minta maaf secara pribadi saat berkunjung ke rumah mereka,'' Respon Erlangga setelah mendengar cerita Salsa.

Salsa mengangguk dan segera meminum airnya, tenggorokannya terasa segar mendapat asupan setelah banyak berbicara bahkan mengeluarkan suara keras tadi.

''Ngomong-ngomong Salsa, apa kamu tidak mau masuk?''

''Eh?''

''Sejak tadi, kamu masih berdiri di genkan apa kamu tidak lelah?''

''Te...tentu.....tentu saja tidak, aku sudah banyak tidur kemarin, aku naik pesawat selama 8 jam dan disambung lagi naik bus selama 13 jam, Justru aku kurang berdiri,'' racau Salsa sambil memegang pipinya.

''Terima kasih,'' Salsa langsung memandang Erlangga setelah mendengar ucapan lembut suaminya.

''Untuk?''

"Bersedia datang kesini,''

Rasanya hati Salsa langsung terasa hangat mendengar ucapan lembut suaminya, tiba-tiba saja dia merasa menjadi tokoh utama komik yang sering merasa tersanjung dengan sikap lelaki dingin.

''Mas,''

''Hm?''

''Aku mungkin sudah membuat kehebohan dan malu Mas meski baru datang dan tidak tahu akan berbuat apa kedepannya, tapi aku janji akan mendukung Mas,'' Ucap Salsa yakin.

Tiba-tiba, Erlangga mendekat ke arah Salsa, jantung Salsa langsung berdebar, rasanya ingin kabur tapi tidak mungkin.

Di hadapan Salsa, Erlangga kemudian membungkukkan badan sambil berkata ''Arigatou, Yoroshiku ne,''

Mendengar ucapan itu, Salsa langsung spontan mengucapkan '' Yoroshiku onegaishimasu,'' sambil membungkukkan badan juga. Secara tidak sengaja, kepalanya beradu dengan kepala Erlangga.

Mereka berdua pun sama-sama mengaduh sambil mengusap kepala masing-masing.

''Kamu tidak apa-apa?'' tanya Erlangga sambil menghampiri Salsa.

''I..iya, maaf ya Mas, aku ceroboh sekali hari ini,'' jawab Salsa sambil mengangkat kepala dan napas Salsa langsung tertahan ketika melihat wajah Erlangga berada sangat dekat dengannya.

Kedua pasangan suami istri yang baru saja bertemu kembali itu pun saling pandang dan mendekatkan wajah tapi disaat seperti ini diluar dugaan terdengar suara dari perut Salsa.

Otomatis, Salsa langsung memegang perutnya sambil memalingkan wajah yang rasanya sudah sangat panas itu.

''Ternyata kamu tidak butuh duduk tapi butuh makan ya,'' Meski diucapkan dengan kalem, Salsa bisa merasakan kalau Erlangga tertawa pelan setelahnya.

''Mas hanya punya telur, kamu mau bantu membuat sesuatu?" Tawarnya pada Salsa.

''Kalau telur biar aku saja yang membuatnya Mas,''

''Apa kamu tidak lelah?''

''Tidak, bukankah sudah kubilang kalau aku kurang berdiri? Tenang saja,'' ucap Salsa semangat menuju dapur yang ada diantara genkan dan ruang tidur kemudian mulai memasak telur untuk dirinya dan suaminya.

''Salsa,''

''Ya, Mas tenang saja,aku bisa kok,''

''Kompornya belum menyala,''

Salsa langsung terpekik ketika menyadari kecerobohannya, bagaimana dia akan menjalani harinya kalau di hari kedatangannya saja sudah banyak kecerobohan yang dia buat?

Note:

Genkan: area pintu masuk di rumah atau apartemen Jepang, biasanya menjadi tempat untuk melepaskan sepatu.

Arigatou : Terima kasih

Yoroshiku ne: Mohon kerjasamanya ya

Yoroshiku onegaishimasu: bentuk formil dari yoroshiku

Kisah Putri Matahari dan Pangeran EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang