26. Persaingan Ayah Putri Matahari dan Pangeran Es Part 2

23 0 0
                                    


Hubungan mertua dan menantu memang selalu punya cerita sendiri. Banyak mertua yang masih suka ikut campur urusan pernikahan sang anak karena khawatir sang menantu tidak bisa memperlakukan anaknya dengan baik.

Meskipun hal itu tidak bisa dipukul rata karena tidak sedikit juga mertua yang bisa menerima serta memperlakukan menantunya dengan baik layaknya anak sendiri.

Kabarnya, kebanyakan hal tersebut terjadi antara ibu mertua dengan menantu perempuannya. Namun sekali lagi, hal itu tidak bisa disamakan untuk semua orang, karena ada juga ayah mertua yang menganggap menantu laki-lakinya adalah saingan seperti yang terjadi pada Damar, Ayah Salsa.

Sejak mengetahui kalau Salsa sakit ketika ia menelpon, Damar merasa perlu untuk menjenguk putrinya. Perpisahannya dengan ibu Salsa sudah terjadi ketika Salsa kecil. Artinya, waktunya bersama Salsa tentu tidak sebanyak antara Ayah dan anak pada umumnya. Banyak hal tentang Salsa yang terlewatkan olehnya sampai tiba-tiba putrinya itu membawa sosok seorang laki-laki untuk dikenalkan padanya.

Damar sebenarnya tidak memiliki penilaian yang buruk pada Erlangga, ia terlihat dewasa dan bertanggung jawab, salah satu faktor yang membuat Damar bisa menerimanya. Hanya saja sejak pertama bertemu sampai sekarang, Damar tidak bisa menghilangkan pikirannya kalau Erlangga itu sangat kaku.

Dirinya jadi terpikir bagaimana cara menantunya yang kaku itu memperlakukan Salsa ketika sakit.

Damar sebenarnya cukup terkesan ketika Erlangga meminta maaf dan mengatakan kalau ia yang mengajak Salsa keluar ketika ia bertanya kenapa Salsa tidak beristirahat saja di rumah kalau sakit. Ia tahu kalau kemungkinan putrinya lah yang ingin keluar, tapi ia ingin tahu reaksi menantunya itu, dan mendapati kalau menantunya bisa juga membela Salsa.

Namun, ketika ia tidak sengaja mendengar percakapan Salsa dan Erlangga yang menunjukkan kalau hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja, Damar merasa kalau ia masih harus berusaha melindungi putrinya.

Kalau dulu ia menilai Erlangga sebelum pria itu menjadi menantunya, sekarang ia merasa perlu tahu seperti apa sikap pria itu setelah menjadi suami Salsa. Ia harus pastikan kalau putrinya diperlakukan dengan baik walaupun ia akan terlihat seperti mertua yang menyebalkan.

Karena itulah ia meminta diantar hanya oleh Erlangga menuju halte bus dan menanyakan soal situasi antara Erlangga dan anaknya.

Damar sudah mencoba bertanya pada putrinya yang malah memberinya ledekan. Putrinya ini sejak dulu memang sulit diajak bicara dengan tema mendalam sehingga Damar memilih untuk bertanya pada sang menantu. Di luar dugaan Damar , menantunya itu memberikan jawaban yang lebih terbuka dibandingkan putrinya.

Meski tidak mendapat jawaban yang detail, setidaknya Damar mendapat gambaran mengenai hubungan Salsa dan Erlangga yang kalau menurut menantunya itu masih dalam masa adaptasi.

Masa adaptasi dalam sebuah pernikahan bukanlah hal yang mudah, Damar tahu betul akan hal itu.

Inilah masa dimana segala sifat asli yang sebelumnya tidak terlihat mulai muncul satu persatu. Disitulah waktunya pasangan yang mengaku saling cinta itu membuktikan kalau perasaan mereka kuat untuk satu sama lain.

Sebab jika tidak, ada kemungkinan akan banyak muncul pertengkaran yang bisa jadi berujung perpisahan.

Demi melihat bagaimana kehidupan anak dan menantunya, Damar menyusun rencana jalan-jalan, dia bahkan meminta Erlangga untuk mengajak teman-temannya.

Kenapa meminta pada Erlangga dan bukannya Salsa? Karena putrinya itu kerap tidak mau mendengarnya.

Salsa biasanya akan bertanya apa tujuannya melakukan ini yang berakhir mereka akan berdebat sementara kalau menantunya akan menurutinya.

Maka dari itu seharian ini, Damar memperhatikan anak dan menantunya itu sampai ke teman-teman yang mereka miliki.

Ada sepasang suami istri Indonesia-Jepang yang katanya tinggal di apartemen yang sama dengan mereka. Kemudian ada satu orang lagi teman les bahasa Inggris Salsa.

Sepanjang yang Damar perhatikan, ketiga orang ini baik dan sopan. Tidak ada tingkah laku aneh yang perlu dikhawatirkan.

Sepanjang perjalanan mereka, Damar diam-diam memperhatikan interaksi antara anak dan menantunya.

Tidak ada yang berlebihan diantara mereka, Salsa malah lebih banyak berjalan bersama gadis jepang dan teman lesnya, sementara Erlangga bersama si lelaki Indonesia.

Gadis Jepang bernama Hitomi itu juga sesekali menjelaskan tentang kastil yang mereka datangi.

Damar merasa senang sekali melihat wajah ceria putrinya. Terutama waktu mereka ada di lantai paling atas kastil ini.

Puas rasanya bisa melakukan sesuatu untuk putrinya meski Salsa sudah menikah. Sikap Erlangga juga tidak luput dari perhatian Damar, ia terlihat lebih banyak mengawasi Salsa namun tampak sigap. Misalnya bertanya apakah Salsa kelelahan atau menanyakan apa yang ingin Salsa minum. Erlangga juga bertanya pada Damar apa yang ingin diminum mertuanya itu.

Ketika Erlangga membeli minum, Damar bahkan bertanya pada Arman tentang Erlangga dan kesannya tidak berbeda jauh dengannya yaitu pendiam. Tetapi Arman mengatakan kalau Erlangga sangat mengutamakan Salsa yang belum bisa dilihat oleh Damar sampai mereka turun dari kastil.

Damar tidak ingin Salsa kelelahan, makanya menawarkan mereka langsung menuju Parco supaya bisa mencari tempat istirahat sambil makan.

Tetapi putrinya mengatakan kalau masih terlalu cepat untuk kesana dan ingin pergi ke satu tempat lagi. Memang disekeliling kastil masih banyak tempat wisata tapi Damar tidak ingin putrinya kelelahan setelah menaiki 5 lantai kastil.

"Bagaimana kalau kita ke taman terlebih dahulu sebentar, baru ke Parco?" Tawar Erlangga yang herannya langsung diangguki dengan semangat oleh Salsa.

Damar tidak percaya apa yang dilihatnya, bagaimana mungkin putrinya yang keras kepala,kekanakan serta sering berdebat dengannya itu bisa langsung menurut pada lelaki kaku seperti Erlangga?

Kisah Putri Matahari dan Pangeran EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang