34. Kejutan untuk Pangeran Es

14 0 0
                                    


"Jadi Kak Erlangga sudah tahu kalau Kita akan datang ke kampusnya ?" tanya Cia sambil memakan crepesnya yang berisi es krim stroberi dan juga beberapa potongan buah stroberi.

''Sudah, bahkan ia sendiri yang memberitahuku untuk datang,'' jawab Salsa yang juga tengah menyantap crepes dengan isi es krim vanila bertopping buah pisang dan cacahan coklat.

"Bagaimana mungkin?" tanya Hitomi heran sambil menikmati crepes es krim cokelat dengan topping choco chip dan kacang.

" Temannya yang mengatakan pada Erlangga-San supaya memintaku untuk datang ke kampus, dengan alasan membutuhkan bantuanku untuk festival di universitas, kemudian ia menyampaikan padaku,"

"Wah, rencana yang hebat, berarti teman kak Erlangga sudah memberitahu Kak Salsa sebelumnya?" tanya Cia penasaran.

"Sudah, sejak bulan puasa lalu, ia menghubungiku lewat pesan pribadi di media sosial ketika Erlangga-San mengajar,"

"Lalu bagaimana kita akan membuatnya terkejut? Erlangga-San sudah tahu kalau Kita akan datang bukan?" tanya Hitomi.

"Dengan ini,"jawab Salsa sambil menunjuk box kue serta kantong belanja yang tadi mereka bawa.

"Jadi Kak Erlangga hanya tahu kalau Kita akan datang tapi tidak tahu apa yang Kita bawa, wah keren sekali rencananya," puji Cia.

"Sungguh,ide kejutan ulang tahun yang tidak biasa ya. Sepanjang yang Aku tahu, ketika ada yang ulang tahun, biasanya kalau suami-istri atau kekasih itu akan pura-pura bertengkar, seperti mendiamkan begitu," jelas Hitomi.

"Hm...kurasa Aku tidak akan bisa melakukannya," ucap Salsa ragu.

"Kenapa?" tanya Hitomi dan Cia bersamaan.

" Erlangga-San tidak akan membiarkan itu terjadi lama. Ia akan mengajakku membicarakannya. Ia bukan tipe orang yang suka mendiamkan masalah terlalu lama," ucap Salsa sambil mengingat-ingat.

"Kalau begitu,Kak Salsa juga sudah mengucapkan selamat?" tanya Cia.

"I...iya sudah," jawab Salsa yang membuat dua temannya memasang wajah bingung.

"Aku melakukan itu supaya semua terlihat biasa saja, kalau sampai Erlangga-San curiga, bukankah kerja keras teman-temannya akan jadi sia-sia?" jelas Salsa.

"Benar juga, Mungkin inilah yang dimaksud dengan kerjasama tim ya,'' ucap Hitomi.

Tim yang dimaksud adalah Tim Pemberi Kejutan Untuk Erlangga. Sesuai namanya, tim ini memiliki misi memberi kejutan pada Erlangga yang tengah berulang tahun.

Salsa sendiri baru tahu tentang keberadaan tim ini ketika dihubungi Kawaguchi sewaktu ia menunggu Erlangga pulang di rumah ketika bulan puasa lalu. Kawaguchi bercerita kalau teman-teman sekelas terpikir membuat kejutan untuk Erlangga dan ingin Salsa berpartisipasi di dalamnya.

Tugas Salsa adalah membawa kue dan perlengkapan pesta karena urusan dekorasi sudah disiapkan oleh teman-teman Erlangga. Karena ia merasa kesulitan untuk melakukannya sendirian maka ia pun meminta bantuan pada Hitomi dan Cia yang untungnya sama antusias dengan dirinya.

" Iya benar, makanya Aku terpikir untuk mengajak Cia dan Hitomi-San, terima kasih sudah mendukung rencana ini,"

"Apa maksudmu, Kita kan teman, sudah sewajarnya saling bantu," ucap Hitomi.

Salsa meminta bantuan Hitomi dan Cia untuk membuat kue ulang tahun serta menyiapkan beberapa makanan ringan untuk Erlangga dan teman-temannya. Cia dan Hitomi juga membantu Salsa membeli peralatan pesta. Itulah sebabnya ia mentraktir mereka berdua crepes es krim.

" Bagaimana dengan hadiah? Apa Kak Salsa sudah menyiapkannya?'' tanya Cia yang langsung membuat langkah Salsa berhenti dan memandang kedua temannya dengan tatapan horror.

''Salsa-San... jangan bilang kalau Kau belum menyiapkan hadiah untuk suamimu?'' tebak Hitomi.

Salsa menutup mulut dengan kedua tangannya ketika menyadari kekonyolan yang baru saja dilakukannya. Ia terlalu berusaha bersikap biasa supaya tidak menimbulkan kecurigaan suaminya sampai lupa untuk menyiapkan hadiah.

''Sekarang bagaimana? Apa masih sempat mencari dulu?'' tanya Cia ikut merasa panik.

"Ehm, sepertinya masih kalau bisa memilih dengan cepat,'' ucap Hitomi sambil melihat jam di tangannya.

Akhirnya Salsa mencoba untuk memilih hadiah di toko yang bisa mereka lihat di sepanjang jalan menuju kampus Erlangga. Namun, Salsa belum merasa menemukan hadiah yang tepat sehingga akhirnya mereka mengubah rencana menjadi langsung ke kampus Erlangga karena tidak ingin terlambat dari waktu yang dijanjikan.

Salsa hampir saja menjatuhkan kue yang dibawanya karena ditabrak oleh Cia dan Hitomi dari arah belakang.

"Kak Salsa, jangan berhenti tiba-tiba begitu,nanti kuenya jatuh," ucap Cia.

"Eh, iya maafkan Aku. Tapi Aku baru ingat sesuatu. Kita butuh lilin," ucapnya.

"Lilin? Salsa-San ingin memberi Erlangga-San hadiah lilin?" tanya Hitomi.

"Bukan, Aku baru ingat Hitomi-San, bukankah Kita tadi belum menyiapkan lilin untuk kuenya?" ucap Salsa yang membuat ketiganya saling berpandangan dan tanpa aba-aba langsung bergerak cepat mencari lilin kemudian segera menuju ke kampus Erlangga.

Kisah Putri Matahari dan Pangeran EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang