Kehidupan sebagai pasangan suami dan istri memang penuh warna dan sulit ditebak. Terkadang sikap keduanya bisa saja manis tetapi akan ada kalanya juga terjadi perdebatan. Tidak jarang perubahan antara kedua sikap itu terjadi begitu cepat.
Seperti yang terjadi pada Erlangga dan Salsa. Baru beberapa saat yang lalu mereka saling memaafkan, namun sekarang sudah ada hal lain lagi yang mereka perdebatkan.
''Apa tidak sebaiknya Kamu menunggu disini dulu Salsa?''
''Aku tidak apa-apa Mas,''
''Apa Kamu yakin?''
''Yakin, Aku tidak akan mengangkat sesuatu yang berat dan hanya menerima pesanan saja,''
Erlangga terdiam sambil memandang istrinya yang memang masih tampak bersemangat itu.
''Baiklah, tapi kalau Kamu merasa sakit atau yang lainnya segera katakan pada Mas ya,''
''Baik Mas,''
Setelah tangan Salsa diberi perban untuk melindunginya dari benturan baru, keduanya pun kembali menuju lokasi Tertancap Dalam Hati.
Sebenarnya, Erlangga menawarkan pada Salsa untuk menunggu dirinya di ruang kesehatan sampai festival selesai. Namun Salsa menolaknya karena merasa masih bisa melakukan sesuatu. Bagi Salsa, sangat aneh rasanya menunggu di ruang kesehatan untuk waktu yang lama tetapi kondisi tubuhnya tidak sakit.
Semua yang melihat mereka kembali pun menyambut dengan senang. Beberapa dari mereka juga menanyakan keadaan Salsa.
Namun yang paling menarik perhatian Salsa dan Erlangga adalah hadirnya Fukuzawa dan beberapa teman klubnya termasuk Akane yang datang membantu di Tertancap Dalam Hati.
''Sebagai permintaan maaf dan juga ungkapan rasa terima kasih Kami karena Salsa sudah membantu klub Kami,'' ucap Fukuzawa yang telah kembali menjadi sosok dirinya yang ramah dan percaya diri.
'' Erlangga-San tidak akan keberatan dengan hal ini kan?'' tanyanya.
''Tidak, terima kasih atas bantuannya,'' ucap Erlangga tulus.
Tiba-tiba saja, Akane berlari menghampiri dan memeluk Salsa yang langsung terdorong mundur namun ditahan oleh Erlangga.
''Salsa-San tidak apa-apa kan?'' tanya Akane dengan suara seperti ingin menangis.
''Eh, Akane-San jangan menangis, Aku baik-baik saja kok,''
''Benarkah?tidak ada yang sakit?'' tanya Akane sambil memeriksa kondisi Salsa dan tidak sengaja mengenai bagian lengan Salsa yang diperban. Akibatnya, Salsa sedikit memekik meski tidak menimbulkan akibat yang serius.
Akhirnya, Salsa tidak jadi melanjutkan tugasnya di Tertancap Dalam Hati karena dilarang oleh semua orang yang ada disana. Bahkan usahanya untuk meminta bantuan Erlangga supaya diizinkan membantu sia-sia.
Salsa hanya diminta untuk duduk di dekat persediaan bahan dan mencatat sisa bahan yang mereka miliki. Sesuatu yang disambut Salsa dengan senang hati.
Dengan serius, Salsa memperhatikan setiap bahan yang masih ada dan menuliskannya. Sampai-sampai Ia tidak menyadari kalau ada sosok yang mendekatinya.
Salsa mengalihkan perhatiannya dan menemukan sosok Rio tengah berdiri sambil membawa dua kaleng minuman teh di tangannya. Rio memberikan satu kaleng itu untuk Salsa yang menerimanya sambil mengucapkan terima kasih meskipun tidak langsung membukanya.
Hati Salsa menjadi sedikit tidak tenang setelah Rio duduk di kursi kosong yang tersedia. Bukan maksudnya untuk memiliki prasangka buruk terhadap orang lain. Ini adalah sebuah perasaan yang muncul dengan sendirinya tanpa bisa Ia kendalikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Putri Matahari dan Pangeran Es
General FictionCerita tentang putri matahari dan pangeran es yang berjuang menjalani kehidupan bersama di negeri asing. DISCLAIMER: Untuk Saat Ini Hanya Diposting Di Wattpad Cover by: @avondr