''Kenapa Kau sendirian?kemana Salsa?'' tanya Erlangga ketika melihat Kawaguchi kembali sendirian dengan tangan penuh kotak makanan yang dibelinya untuk makan siang Erlangga dan teman-temannya yang bertugas di kedai.
''Salsa-San...uh...itu,''
''Kawaguchi, tidak terjadi apa-apa dengan Salsa kan?'' tanya Erlangga tajam.
''Tidak, tidak, tentu saja tidak. Hanya saja...''
'' Hanya apa?''
''Salsa-San tadi ditemui temannya, yang datang ke kelas waktu itu, katanya Ia ingin memperkenalkan Salsa sebagai salah satu orang yang berpartisipasi dalam video,jadi benar-benar memohon pada Salsa-San untuk ikut dengannya sebentar saja. Tentu Salsa-San sudah berusaha menolak,tapi karena temannya berjanji hanya sebentar, Salsa-San akhirnya mengikutinya,'' cerita Kawaguchi.
Erlangga menghela napas mendengar cerita sahabatnya itu.
''Apa Kau baik-baik saja?'' tanya Kawaguchi pada Erlangga yang meski hanya sedikit terlihat lelah itu.
''Ya,Aku sudah beristirahat,''
''Maksudku tentang Salsa-San,''
''Ini waktu istirahatnya, Aku tidak bisa melarangnya,Lagipula...''
''Lagipula?''
''Dia tidak akan suka kalau Aku melarangnya lagi,''
''Lagi? Maksudmu tadi Kau melarangnya? Jadi itu sebabnya kalian terlihat canggung satu sama lain?''
Diamnya Erlangga menjadi tanda bahwa apa yang dikatakan Kawaguchi benar tetapi Ia tidak ingin membahasnya.
''Pantas saja Salsa-San bertanya seperti itu,''
''Salsa bertanya sesuatu padamu?''
''Ya, tentang hal yang mungkin mengganggumu atau membuatmu kesal belakangan ini, Sepertinya ada hal yang membuatnya bingung tentangmu,''
Hati Erlangga merasa tercubit mendengar apa yang diucapkan Kawaguchi. Sepertinya tanpa disadarinya, perasaan lebih menguasainya hari ini sampai membuat Salsa bingung.
''Tapi Aku heran pada kalian berdua, kenapa Kalian masih bisa bekerja sama meskipun terjadi sesuatu diantara kalian. Bagaimana kalian bisa melakukan itu?''
''Kami dulunya adalah rekan kerja, perasaan pribadi tidak boleh mempengaruhi pekerjaan,''
''Tapi kelihatannya kali ini tidak seperti itu,''
Kawaguchi sedikit merasa bersalah, tetapi kalau boleh jujur, Ia sedikit menikmati meledek sosok Erlangga yang tampak berbeda dari biasanya ini.
Sekilas, Ia memang tetap tampak dingin, tetapi Kawaguchi bisa melihat kalau ada rasa sedih disana dan itu karena Ia bertengkar atau mungkin punya masalah dengan istrinya. Sebagai teman, tentu Ia ingin masalah temannya itu selesai tapi melihat sisi berbeda ini juga merupakan pemandangan yang menarik. Kapan lagi Kau bisa melihat sosok pangeran es kacau balau terlebih karena wanita?
''Sepertinya Kau menikmati sesuatu ya Kawaguchi?'' tanya Erlangga dengan wajah tanpa ekspresinya itu.
''Maaf, maaf, karena ini pertama kalinya Aku melihatmu seperti ini, jadi sangat terkejut,'' ucap Kawaguchi sambil tertawa.
Baru saja Erlangga hendak membalas ucapan Kawaguchi, HP-nya berbunyi dan menunjukkan nama istrinya di layar.
"Sepertinya Salsa-San sudah tidak sabar untuk bicara, cepatlah angkat telponnya," kata Kawaguchi dengan nada menggoda.
Tidak mempedulikan ledekan sahabatnya, Erlangga mengangkat telepon itu. Ekspresi wajahnya sulit dibaca ketika mendengar pembicaraan dari seberang telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Putri Matahari dan Pangeran Es
General FictionCerita tentang putri matahari dan pangeran es yang berjuang menjalani kehidupan bersama di negeri asing. DISCLAIMER: Untuk Saat Ini Hanya Diposting Di Wattpad Cover by: @avondr