7. Situasi Canggung Putri Matahari dan Pangeran Es

20 1 0
                                    


Salsa sungguh tidak habis pikir dengan dirinya sendiri. Bagaimana mungkin dia tertidur dalam pelukan Erlangga setelah membuat suaminya kerepotan?

Saking malunya, Salsa sampai tidak berani mengajak bicara Erlangga sejak turun dari kereta sampai sekarang saat mereka sedang berjalan kaki ke rumah.

Tapi, Salsa sedikit heran dengan sikap Erlangga. Salsa pikir. Erlangga akan menginterogasinya soal kenapa dia tidak langsung pulang setelah belanja dan malah terbawa kereta sampai ke stasiun lain. Namun diluar dugaan, suaminya hanya diam. Salsa tidak tahu apakah suaminya itu kesal atau tidak peduli padanya.

Rasanya sulit membayangkan kalau Erlangga tidak peduli padanya. Buktinya, Erlangga mau menjemputnya bahkan membawakan belanjaannya. Kalau begitu, pilihan paling memungkinkan adalah kesal bukan?

Jika ada dalam posisi Erlangga, rasanya siapapun akan kesal. Disaat tubuh sudah lelah, istri yang mengatakan akan langsung pulang setelah berbelanja malah tersesat di stasiun, lalu bukannya minta maaf, malah diam dan tertidur.

Salsa bertekad akan membuatkan makanan yang enak untuk mereka berdua saat pulang nanti sekaligus meminta maaf dengan memberikan apa yang dibelinya. Bukankah katanya menyenangkan laki-laki itu dari perutnya? Itulah hal yang pernah Salsa baca.

Namun, lagi-lagi Salsa tidak bisa melakukan rencana yang sudah dipikirkannya. Sebab, di tengah perjalanan mereka pulang, Erlangga mampir ke konbini dan mengajak Salsa untuk membeli onigiri, nasi kepal khas Jepang.

Begitu mereka sampai di rumah, Erlangga meminta Salsa untuk mandi terlebih dahulu, sementara dia akan membereskan belanjaan. Mata Salsa melebar mendengarnya, bukankah itu artinya apa yang dibelinya akan ketahuan?

''Ehm...Mas, biar aku..,'' ucapan Salsa terhenti ketika Erlangga memandangnya dengan tatapan yang Salsa sebut dengan '' tatapan tidak ingin dibantah''Maka dengan patuh, Salsa segera menuju ke kamar mandi.

Setelah Salsa selesai, kali ini Erlangga yang menuju ke kamar mandi sementara Salsa menunggunya untuk shalat bersama. Setelah shalat bersama, mereka menikmati onigiri sebagai makan malam.

Salsa makan sambil mencuri pandang ke arah Erlangga yang tetap makan dengan tenang. Biasanya, Salsa yang akan berceloteh tentang apa yang dia lakukan atau bertanya pada Erlangga tentang kuliahnya tapi entah kenapa kali ini terlalu canggung rasanya untuk bertanya.

Ketika makan malam yang sepi itu berakhir, tiba-tiba Erlangga berkata ''Biar Mas yang bereskan semua ini, kamu istirahat saja,''

''Eh?tidak apa-apa Mas, Mas kan butuh istirahat juga,''

''Mas masih perlu bangun sebentar, ada materi yang agak sulit dipahami untuk besok,supaya tidak mengganggu kamu, Mas akan belajar di sini saja.''

''Oh,iya Mas,aku ke kamar dulu kalau begitu,'' jawab Salsa kemudian berjalan ke kamar mereka dengan perasaan kecewa yang memuncak.

Kisah Putri Matahari dan Pangeran EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang