45. Orang dari Masa Lalu Putri Matahari part 2

23 0 0
                                    

Salsa pikir, bertemunya kembali Ia dengan Hikari setelah membeli kue di tokonya sudah merupakan hal yang mengejutkan. Tetapi ternyata, ada hal yang lebih tidak diduganya terjadi, yaitu bertemu dengan Fuku-Chan.

Fuku-Chan atau Fukuzawa Hikaru, adalah orang Jepang yang pernah mengikuti program pertukaran pelajar di kampus Salsa dulu. Tidak pernah terbayangkan bagi Salsa kalau setelah kembali ke Jepang, pria itu malah ada di kampus Erlangga melanjutkan pendidikannya.

Setelah kemarin setuju menyumbangkan suaranya untuk video, hari ini Salsa kembali datang ke kampus Erlangga setelah les bahasa Inggrisnya selesai.

Bedanya, tujuannya hari ini kesini adalah untuk mendengarkan penjelasan tentang video yang dibuat seperti bagaimana konsepnya dan juga jadwal pengisian suara yang akan dilakukannya dan beberapa orang lainnya.

Awalnya, Salsa ragu untuk menerima tawaran Fukuzawa karena tujuan awalnya adalah untuk membantu Erlangga, tapi setelah mendapat persetujuan suaminya itu, ia pun melakukannya.

Dan...disinilah Ia berada, di ruangan klub film yang ternyata merupakan kegiatan ekstra yang dipilih Fukuzawa.

Setelah informasi selesai dibagikan, pertemuan pun dibubarkan dan Fukuzawa menghampiri Salsa.

"Salsa, apa Kau ada rencana setelah ini?" tanyanya antusias dalam bahasa Indonesia yang fasih.

"Iya, Aku mau menunggu Mas Erlangga di kafetaria," jawab Salsa.

Ia memang sudah mengatakan pada Erlangga akan datang ke kampus sekaligus membawakan makanan untuk suaminya itu. Tapi karena Erlangga masih sibuk dengan persiapan, Salsa perlu menunggu sebentar.

"Kalau begitu, biar kutemani," tawar Fukuzawa.

"Eh? Memang Fuku-Ch...Fukuzawa-San tidak sibuk?"

"Sekarang belum,jangan khawatir,"

Kemudian berjalan ke kafetaria bersama dan duduk di salah satu meja kosong disana.

"Aku tidak menyangka kalau Kau masih ingat bahasa Indonesia," kata Salsa membuka percakapan.

"Aku berlatih terus, kupikir akan sangat disayangkan jika ilmu itu hilang, jika Aku punya kesempatan untuk pergi ke Indonesia lagi maka Aku akan lebih bisa berkomunikasi dibandingkan dengan waktu pertama datang,"

"Ya, sekarang Kau sangat berbeda,bahasa Indonesiamu sangat lancar, Aku sampai terkejut,"

"Berbeda dengan waktu Kita pertama kali bertemu ya?"

"Iya,"

"Padahal Aku sudah belajar bahasa Indonesia sebelum datang, tapi tetap saja sulit untuk membaur,"

"Tapi akhirnya bisa kan? Kau cepat belajar,"

"Salah satunya berkat Salsa,"

"Benarkah?"

"Iya, Kau salah satu orang yang sangat sabar mendengar Aku bicara,"

Salsa ingat itu, karena sering bertemu, mereka sering mengobrol ketika waktu istirahat. Terkadang jika Fukuzawa lelah berbahasa Indonesia, maka gantian Salsa yang akan bicara dalam bahasa Jepang. Sehingga kemampuan bahasa keduanya menjadi terlatih.

" Ah, ya, Aku sampai lupa mengatakan, selamat karena kau sudah menikah, Aku sungguh tidak menyangka kalau Erlangga-San itu suamimu,"

"Terima kasih,Aku juga terkejut melihatmu satu kampus dengannya,Apa Kau kenal Erlangga-San?"

"Sejujurnya, Kami belum pernah bicara langsung, karena program Kami berbeda jadi jarang bertemu. Tapi... Aku sering dengar orang membicarakannya sejak festival musim panas,"

"Festival? maksudnya waktu fashion show?"

"Iya, mereka bilang ada murid yang sangat cool dan menyampaikan pesan untuk istrinya seperti ke rekan kerja. Aku berpikir kalau dia seperti tokoh anime. Aku sungguh kaget karena istri yang dia maksud adalah Salsa,"

Salsa tertawa menanggapinya. Erlangga sempat cerita kalau beberapa hari setelah acara itu banyak orang memperhatikannya ketika Ia lewat, bahkan terkadang sampai berbisik. Syukurlah hal itu tidak berlangsung terlalu lama.

"Tapi...kelihatannya Ia pendiam sekali ya?" tanya Fukuzawa

"Iya, Erlangga-San memang pendiam, tapi sangat baik," jawab Salsa sedikit tersipu.Hal yang selalu terjadi kalau ada yang mengajakya bicara tentang Erlangga.

"Aku tidak menyangka kalau Salsa akan menikah dengan pria seperti itu,"

"He?benarkah?kenapa?" tanya Salsa terkejut.

"Iya, kupikir Salsa akan berakhir dengan orang yang ceria, ramah dan ramai juga. Ingatkan apa yang dikatakan oleh orang-orang tentang Kita?"

Dan ingatan Salsa baru melayang kembali ke masa kuliah, dimana Ia dan Fukuzawa saat itu sering menghabiskan waktu bersama sampai sering menjadi bahan candaan bagi teman-teman mereka.

'' Iya, Aku ingat mereka akan selalu meledek Kita ya,''

''Ya, sekaligus beranggapan kalau Kita sangat cocok bukan?''

Salsa kembali hanya tertawa, aneh sekali rasanya membicarakan hal tersebut disaat dirinya sudah menikah.

''Ah, Iya Aku baru ingat, kuharap Erlangga-San bukan orang yang cemburuan ya,''

''Eh? Cemburu?''

''Iya,bukankah ada tipe orang seperti itu?orang yang akan merasa cemburu meski hanya pada teman pasangan?Apa Ia mudah cemburu?''

Salsa sekali lagi terdiam atas pertanyaan itu. Ia kembali teringat dengan pembicaraannya dengan Kawaguchi sebelumnya yang juga membahas soal sikap Erlangga ketika cemburu yang juga membuatnya penasaran.

Namun, baru disadari Salsa kalau dibanding penasaran, sekarang Ia malah merasa khawatir. Bukankah ketika dirinya sakit, Erlangga menunjukkan sikap yang menjengkelkan? Lalu bagaimana ketika Ia cemburu? Bagaimana Salsa akan menghadapinya?

Kisah Putri Matahari dan Pangeran EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang