Selama hampir satu tahun menikah, Salsa dan Erlangga tidak pernah bertengkar hebat. Meskipun ada masa dimana mereka akan saling merasa jengkel satu sama lain , hal itu biasanya tidak akan berlangsung lama karena mereka akan membicarakannya.
Namun, sepertinya kali ini akan berbeda.Sebab, baik Salsa maupun Erlangga tidak bisa membicarakan apa yang ada di hati mereka dengan bebas seperti biasanya.
Semua bermula sejak Erlangga mengetahui Salsa tidak menceritakan kepadanya kalau Rio mengatakan Salsa adalah beban bagi Erlangga.
Awalnya, Salsa memang berniat untuk menyembunyikannya dari Erlangga. Dia tidak tahu kenapa, Ia tidak suka kata beban, tapi merasa kalau hal itu benar adanya, jadi yang dipikirkannya hanyalah ingin berusaha membuktikan kalau dirinya bukanlah beban tanpa suaminya tahu.
Tapi setelah mendengar ucapan Hitomi soal bagaimana dirinya tidak sendirian, Salsa sadar kalau sebaiknya Ia menceritakan hal itu pada Erlangga.
Namun, belum sempat Ia bercerita, Rio sudah meminta maaf padanya terlebih dahulu yang tentunya menimbulkan tanda tanya besar bagi Erlangga yang langsung bertanya pada istrinya.
Salsa tidak akan melupakan tatapan sedih dan kecewa yang diberikan Erlangga padanya. Tatapan yang tidak berubah meski akhirnya Salsa menceritakan semuanya dan akhirnya membuat hubungan mereka tidak lagi sama bahkan sampai hari ini.
Suasana meja makan Salsa dan Erlangga terasa begitu hening.
Tidak terdengar celotehan Salsa maupun komentar atau pertanyaan singkat Erlangga yang sering menghiasi suasana makan mereka.
Hanya ada Salsa yang sering sekali melirik Erlangga yang tampak tenang memakan masakan buatannya yaitu nasi, sup miso, tamagoyaki dan ikan bakar secara bergantian.
Salsa benar-benar tidak menyangka kalau situasi aneh yang kemarin sudah berhasil dilaluinya harus kembali dihadapinya. Ditambah penyelesaian masalah untuk kali ini sepertinya tidak akan mudah. Salsa makin mengerti nasihat orang yang mengatakan kalau pernikahan adalah perjuangan, bukan hanya sekedar sebuah tujuan seperti yang ada di akhir kisah dongeng.
Pikiran yang terus berputar di kepala Salsa tersebut otomatis berhenti ketika dilihatnya Erlangga hendak mengangkat peralatan makannya untuk dicuci.
''Mas,'' panggil Salsa kemudian.
''Biar Aku saja yang cuci,'' ucap Salsa mencoba tetap tenang meski tatapan mata Erlangga padanya terasa sangat tajam.
''Terima kasih,'' ucap Erlangga kemudian kembali ke kamar mereka.
Salsa menghela napasnya setelah Erlangga melewatinya. Sungguh, Salsa sangat tidak menyukai situasi yang terjadi antara dirinya dan Erlangga saat ini. Namun, karena Ia sadar kalau situasi ini juga merupakan akibat dari perbuatannya, maka Salsa tidak bisa menyalahkan suaminya itu.
Sehingga, yang bisa dilakukan Salsa selama beberapa waktu ini adalah mencoba memahami dan memberi waktu pada Erlangga untuk tenang seperti yang suaminya itu sering lakukan pada dirinya.
Meskipun itu artinya Salsa harus menghadapi sikap dingin Erlangga yang benar-benar sangat sulit untuk ditebak dan dipahami, Ia tidak akan menyerah, Ia akan tetap terus mencoba untuk memperbaiki hubungan mereka.
Setelah membaca beberapa artikel serta buku tentang pernikahan, Salsa tahu kalau menghadapi lelaki yang marahnya diam memang butuh kesabaran karena kebanyakan lelaki butuh waktu sendiri untuk menenangkan diri.
Selain memberi waktu dan tidak memaksa Erlangga untuk membicarakan masalah mereka, Salsa juga terus berusaha bersikap biasa pada suaminya. Seperti tetap meminta tolong atau bertanya makanan apa yang hendak dimakan oleh Erlangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Putri Matahari dan Pangeran Es
General FictionCerita tentang putri matahari dan pangeran es yang berjuang menjalani kehidupan bersama di negeri asing. DISCLAIMER: Untuk Saat Ini Hanya Diposting Di Wattpad Cover by: @avondr